Senin, 02 Desember 2013

Teks Pidato Siswa


TANGGUNG JAWAB SEORANG PELAJAR
       

            Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh
Dewan juri yang saya hormati
Bapak ibu serta Teman-teman sekalian yang berbahagia
Alhamdulillahi rabbil’alamin assholatuwashala mu’ala asrofil ambiya iwal mursalin  wa’ala alihi washahbihi ajmain. Amma ba’du
Sadi Suharto, S.Ag
Pertama dan yang paling utama, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat  ini guna melaksanakan suatu perlombaan pidato. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda  Rasulullah SAW, beserta para keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in tabi’atnya, termasuk kita sekalian selaku umatnya mudah-mudahan mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT amin ya Rabbal ‘alamin.
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Kita adalah pelajar, maka kita harus tahu akan status dan peran kita. Status kita adalah pelajar maka peran kita adalah belajar dengan sebaik-baiknya. Sebagai seorang  pelajar harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri masing-masing. Tanggungjawab seorang pelajar  adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap pelajar wajib dan mutlak melaksanakan tanggungjawab tersebut tanpa terkecuali. Tapi kenyataannya banyak pelajar yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar. Pelajar berangkat ke sekolah tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya. sementara tugas sejatinya untuk belajar dan menimba ilmu sudah bukan lagi menjadi pokok. tapi ini realita dan potret pelajar masa kini. selalu menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah. menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum bertanding. 
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa “hakikat pelajar dan pemuda  hari ini adalah pemimpin hari esok”. Ketika pelajar hari ini sudah kehilangan kesadaran akan status dan perannya, maka apakah pelajar yang seperti itu yang akan memimpin negeri seribu cerita tentang kekayaan alamnya ini. Sedangkan dalam sejarah kehidupan kebangsaan Indonesia, peranan pelajar dan pemuda sebagai kaum intelektual muda tidak bisa dipisahkan. Mereka selalu menjadi penggagas, pelopor dan penggerak dalam setiap upaya perubahan semenjak kita belum merdeka. Para pelajar dan  pemudalah yang menorehkan kemerdekaan di bumi yang bergelar jamrud khatulistiwa ini. Tetapi, keadaan para pemuda di zaman kemerdekaan sekarang ini sungguh bertolak belakang dengan keadaan para pemuda di zaman sebelum kemerdekaan dahulu. Pemuda sekarang lebih memikirkan kepentingan pribadi dan mengesampingkan bahkan sampai mengacuhkan serta tidak mempedulikan kepentingan orang lain apalagi kepentingan negaranya.

Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Pelajar adalah generasi penerus  dan berkembang menjadi pemuda. Sepuluh pemuda dapat merubah dunia ini. Hal ini pernah diungkapkan oleh sang proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia, Bung Karno. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut gunung Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . berikan aku satu pena, maka insya Allah akan kubuat Rasulullah tersenyum bahagia
Bung Karno jelas ingin menunjukkan bahwa kekuatan  pemuda sangat besar. Dengan sepuluh orang pemuda, Ia yakin dapat mengguncangkan dunia. Ini berarti keberadaan pemuda Indonesia merupakan sebuah potensi besar yang dimiliki bangsa ini. Tanpa pemuda, maka kehidupan sebuah bangsa dapat dikatakan tidak memiliki masa depan. Siapa yang akan menggantikan para pemimpin-pemimpin jika bukan para pelajar ? Siapa yang akan mengharumkan nama bangsa jika bukan pelajar ?. Jika dianalogikan, sebuah negara tanpa pelajar itu bagaikan malam tanpa bintang, bunga tanpa kumbang, dan bangunan tanpa tiang
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Pelajar mempunyai pemikiran yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar, mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat, dan bisa juga memperjuangkan aspirasi masyarakat. Secara umum peran pelajar antara lain, sebagai penyampai kebenaran, sebagai agen perubahan, dan yang paling utama sebagai generasi penerus bangsa. Dengan sifat keintelektual dan idealismenya, pelajar lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri dan gaya pelajar terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Olehnya, pelajar dituntut supaya bisa mengikuti perkembangan zaman, mempunyai sikap kritis terhadap lingkungan, mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, dan masih banyak lainnya. Kita sebagai pelajar jangan hanya sekedar menjadi pelajar, tetapi kita harus bisa mengembangkan potensi diri kita, mengembangkan jiwa sosial, dan juga kemampuan softskill dan hardskill. Dan yang paling utama yaitu kita sebagai pelajar harus bisa membawa negara ini kedalam perubahan yang lebih baik.
Pelajar  adalah the leader of tomorrow. Makanya di tangan kaum pelajarlah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum pelajarnya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
 Wassalamualaikum waramatullahi wabarakatuh







PENTINGNYA  KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN  DEMI TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER

            Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh
Dewan juri yang saya hormati
Bapak ibu serta Teman-teman sekalian yang berbahagia
Alhamdulillahi rabbil’alamin assholatuwashala mu’ala asrofil ambiya iwal mursalin  wa’ala alihi washahbihi ajmain. Amma ba’du
Pertama dan yang paling utama, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat  ini guna melaksanakan suatu perlombaan pidato. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda  Rasulullah SAW, beserta para keluarganya, para sahabatnya, para tabi’in tabi’atnya, termasuk kita sekalian selaku umatnya mudah-mudahan mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT amin ya Rabbal ‘alamin.
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Kebanyakan orang mengatakan intelektualitaslah yang membuat seorang ilmuan hebat. Mereka salah, yang membuat mereka hebat adalah karakter. Karakter juga akan menjadikan kita menjadi seorang pribadi yang memiliki nilai tambah. Ingat bahwa karakter itu tidak bisa diwariskan, dibeli apalagi ditukar. Karakter itu harus di bangun dan dikembangkan di dalam diri kita masing-masing.
Saat ini bukan hanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tetapi krisis kejujuran dan kedisiplinan. Kedisiplinan adalah hal utama untuk mencapai kesuksesan. Disiplin memang hanya kata yang sederhana, tetapi penerapannya dalam keseharian sangat sulit. Coba kita bayangkan jika sistem tubuh tidak disiplin sesuai fungsi kerjanya, pasti akan berantakan, bukan? Seperti itulah kehidupan kita jika tidak membangun sikap disiplin. Adapun tujuan pemerintah mencenangkan pendidikan yang berkarakter yaitu :
1.    Mengembangkan kebiasaan yang terpuji sesuai dengan budaya bangsa yang religius.
2.    Memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
3.    Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa.
4.    Menjadi manusia mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan
5.    Mengembangkan lingkungan sekolah yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan bersahabat.

Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Dalam upaya merealisasikan pendidikan karakter yang berlangsung secara nyata bukan hanya wacana dibutuhkan 3 komponen pendukung yaitu : Keluarga, Guru di sekolah, dan masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah tidak semata-mata pembelajaran pengetahuan tetapi lebih dari itu misalnya penanaman moral, nilai-nilai etika, estetika, budi pekerti yang luhur. Namun yang terpenting adalah penerapannya dikehidupan sehari-hari.
Saya akan mengambil contoh perilaku siswa yang kurang baik disekolah. Misalnya, bertengkar, memalak, tidak memberikan salam saat bertemu guru, mencuri, membuang sampah sembarangan, mengeluarkan kata-kata yang kurang enak didengar dan masih banyak lagi. Dari beberapa contoh tersebut membuktikan karakter kita tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Apakah kita mau dikatakan sebagai bangsa yang katanya beradap dan berpendidikan tinggi tetapi dalam kenyataannya, moral kita justru memalukan dimata bangsa lain? Pasti tidak bukan? Menurut saya bukan hanya pengguna narkoba yang perlu direhabilitasi tetapi juga karakter bangsa yang semakin merosot.
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Kita sebagai manuasia tentu nya pasti akan merasa senang dan bahagia jika kita memiliki teman yang besifat jujur, akan tetapi sebaliknya kita pasti tidak senang dan suka jika kita memiliki teman yang tidak jujur alias pembohong. hal itu dikarena orang jujur selalu melakukan sesuatu atas dasar kebenaran, baik dari niat, perkataan dan perbuatan, akan tetapi sebaliknya orang yang pembohong selalu memutupi kebenaran.
Nabi Kita Muhamad Saw telah memberikan contoh betapa pentingnya kejujuran dalam kehidupan kita, bahkan beliau sejak kecil sudah karena kejujurannya, Nabi Muhammad mendapatkan julukan AL-AMIN yang artinya yang terpercaya, dan sifat jujur itu selalu nabi Muhammad lakukan, sampai – sampai ketika Nabi berumur 25 tahun, beliau di lamar untuk dijadikan sebagai suami oleh tuannya sendiri yakni Ibu Saydatil Khatijdah karena kejujurannya dalam berdagang.
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Rasullulah SAW berpesan kepada kita sekalian untuk selalu berlaku jujur, dalam sebuah hadistnya Rasullulah bersabda yang artinya :“Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga”
          Dari hadist di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang berlaku jujur akan dimudahkan oleh Allah SWT menuju syurga. Karena apa ? Karena orang yang jujur dia akan selalu ingat bahwa dia selalu dilihat dan di awasi oleh Allah SWT.
Teman –teman yang aku cintai
Ada sebuah cerita di zaman Kholifah Umar bin Khatob, ada seorang anak pengembala domba yang terkenal akan jujurannya, sang kholifah penasaran untuk mengetes kejujuran sang anak itu, lalu datanglah sang kholifah kepada anak tersebut dan bertanya : Wahai anak kacil bolehkah aku beli 1 saja dari domba-dombamu dengan harga 3 kali lipat ? maaf tuan ini bukan domba-domba saya, saya disini hanya mengembala milik tuan saya jawab sang anak. Lalu Kholifah umar kembali bertanya : bukankah ini jumlahnya banyak jika kubeli satu saja tuanmu tidak akan tahu atau engkau katakana kalau dombamu mati dimakan srigalal ? Betul sekali tuanku tiadak akan tahu, Tapi Allah SWT pasti mengetahuinya Jawab anak tersebut membuat sang kholifah kemudian menangis bahagia.
Subhanallah cerita di atas adalah contoh kecil dimana kejujuran harus dilakukan di semua kondisi dan situasi karena sesungguhnya Allah SWT selalu mengetahui apa yang dilakukan manusia. Maka dari itu kita harus berlaku jujur, Di sekolah, di rumah, sediri maupun banyak orang harus berprilaku jujur. Kepada yang Orang Tua, Guru, Saudara dan juga kepada teman sebaya juga harus berlaku jujur.
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Akan tetapi pada jaman ini kejujuran semakin langka,  di sana – sini terjadi banyak sekali kebohongan,  korupsi, kolusi dan nepotisme semakin merajalela, dari yang muda sampai yang tua, dari orang yang tidak punya sampai yang kaya raya dari rakyat jelata sampai pejabat istana, semua berlomba-lomba dalam kebohongan demi kepentingan pribadinya, naubillah summa naudzubillah semoga kita semua bukan orang-orang yang ada di dalamnya.
Ada sebuah ungkapan “ Ro’sud Dzunubi Kadibun” yang artinya pangkal semua dosa adalah kebohongan.  Maksudnya adalah orang yang berbohong maka dia akan selalu berbohong untuk menutupi kebohongan pertamanya agar tidak ketahuan. Maka dari itu Rasulullah SAW bersabda : Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka.
Bapak/ibu serta teman-teman yang saya hormati,
Sebelum mengakhiri pidato saya ini, ada sebuah ungkapan yang disamapakan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara “Membangun budaya agar siswa selalu siap dengan perubahan yang semakin kompetitif”  artinya diperlukan sikap yang berkomitmen dan disiplin terhadap pelaksanaan pendidikan karakter itu sendiri dan semua ini dapat dimulai dari diri kita sendiri. Semoga pendidikan sebagai jembatan emas masa depan dapat segera direhabilitasi.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum waramatullahi wabarakatuh


2 komentar:

  1. keren
    . sebuah blog yang mampu menginspirasi...

    BalasHapus
  2. maaf pak, sebagai saran sebaiknya tidak memakai warna merah agar para pembaca lebih nyaman melihatnya

    BalasHapus