Selasa, 07 Oktober 2014

Siap Berangkat Ke sekolah Untuk Menuntut Ilmu











Guru Tidak Bemutu adalah Penikmat Kezaliman


Guru Tidak Bemutu adalah Penikmat Kezaliman

Ditinjau dari aspek kinerja, guru dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Guru yang memiliki abstraksi tinggi dan komitmen tinggi
2. Guru yang memiliki abstraksi rendah, tetapi komitmen tinggi
3. Guru yang memiliki abstraksi tinggi, tetapi komitmen rendah
4. Guru yang memiliki abstraksi rendah dan komitmen rendah.
Guru yang memiliki tingkat abstrak yang tinggi serta tanggung jawab dan komitmen yang tinggi dapat dikategorikan sebagai guru profesional. Guru dituntut menjadi profesional karena tinggi rendahnya mutu pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru. Pemberian tunjangan sertifikasi guru oleh pemerintah bertujuan mewujudkan guru profesional. Tipe kedua (abstraksi rendah, komitmen tinggi) lebih mending dibanding tipe ketiga dan keempat, karena mereka masih mau bekerja, walaupun kurang memiliki ide-ide bagi pengembangan sekolah.
Jenis guru ketiga (abstraksi tinggi, komitmen rendah) sering merepotkan sekolah, pasalnya mereka senang mengkritisi, tetapi tidak mampu menunjukkan kinerja yang tinggi. Terkadang mereka menjadi pemicu perpecahan di sekolah.
Paling menyedihkan di antaranya adalah tipe guru keempat (abstraksi rendah dan komitmen rendah), selain tidak memiliki ide-ide, inisiatif, atau prakarsa untuk peningkatan mutu, juga tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, bahkan seringkali menjadi olok-olokan siswa. Dapat dikatakan bahwa pengangkatan guru tipe keempat ini adalah kekeliruan pemerintah.
Jenis guru ketiga dan keempat inilah yang merupakan guru penikmat kezaliman. Kezaliman yang dimaksud di sini adalah segala bentuk tindakan, sikap, dan kebijakan dari atasan, atau pejabat terkait yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Jenis guru ketiga memanfaatkan kezaliman ini untuk menyelamatkan diri dari tugas dan tanggung jawab. Jenis guru ketiga dan keempat pada dasarnya adalah guru pemalas. Boleh jadi mereka malas, karena tidak memiliki motivasi, atau karena lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan anak-anak bangsa, atau menjadi guru karena faktor kesasar saja, tidak punya pilihan lain. Yang jelas mereka menjadi salah satu faktor berpengaruh atas rendahnya mutu pendidikan dewasa ini.
Asumsi yang mendasari pandangan ini berangkat dari perbincangan sehari-hari di ruang guru. Mari kita simak perbincangan antara salah seorang guru dengan guru tipe ketiga dan keempat berikut ini:
Tanya: “Wah kebetulan, dari tadi dicari-cari. Darimana pak, tadi tidak ikut upacara?”.
Jawab: “Sebenarnya tadi sudah siap, tapi saya pikir, ah, kepala sekolah juga jarang ikut upacara, he-he-he.”
(Padahal semua orang tahu, guru yang bersangkutan selalu telat)
Tanya: “Bu, bisa lihat catatan remedialnya?”.
Jawab: “Kan, sudah dipatok sama Kepala Sekolah dan Pengawas, paling rendah KKM 75, dan anak-anak harus tuntas semua. Buat apa repot-repot diremedi, langsung saja kasih nilai 75, beres!”.
(Padahal jangankan remedi, mengajar pun setengah hati)
Tanya: “Pak, kenapa tidak ikut pemilihan guru berprestasi?”
Jawab: “Ah, malas. Kan sudah diatur siapa pemenangnya”.
(Padahal sebenarnya dia tidak siap, dan tidak punya kemampuan kompetitif)
Tanya: “Pak, anak-anak tanya, kenapa kemarin sore Bapak tidak mengajar?” (bimbingan pemantapan UN)
Jawab: “Maaf, saya ketiduran kemarin. Lagian juga percuma, kan anak-anak pasti lulus semua karena selalu ada bocoran kunci”.
(Padahal guru yang bersangkutan terkenal malas mengajar sore hari)
Tanya: “Bu, sudah punya PTK untuk kenaikan golongan IV/b?”
Jawab: “Sebenarnya sudah hampir rampung, tapi saya dengar kalau tidak dibayar, pasti PTK yang kita bikin salah”.
(Padahal sudah lima kali dia ikut diklat PTK dan belum ada satu pun hasil)
Tanya: “Pak, media apa yang digunakan untuk mengajarkan materi ini?”
Jawab: “Sudah ada saya rancang, tapi bendahara dana BOS tidak mau biayai”
(Diberi dana pun, yakin media tersebut tidak bakalan jadi)
Dari percakapan di atas terkesan seolah-olah guru yang bersangkutan tidak bisa berbuat, terhambat kreativitasnya karena adanya kebijakan yang tidak benar di sekolahnya. Seakan-akan dia terzalimi, padahal jauh di dalam lubuk hatinya, sesungguhnya sangat tenang dan menikmati ketidakberesan tersebut. Mereka adalah guru-guru penikmat kezaliman, dan secara tidak langsung berharap kezaliman itu selalu ada agar bisa nyaman berlindung dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang dirasa amat berat baginya.
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa mencabut penyakit hati yang menyempitkan pikiran, memberi kita kelapangan dada agar dapat melaksanakan amanah dengan baik. Amin.

Sosok Guru Yang Ditunggu Bangsa


Sosok Guru Yang Ditunggu Bangsa

Sosok Guru Yang Ditunggu Bangsa cms-formulasi Guru merupakan cermin profesi yang mulia karena itu sering banyak orang memanggil “ pahlawan tanpa tanda jasa”.Betapa tidak dengan kesungguhan seorang guru dalam mendidik muridnya hingga suatu saat murid tersebut sukses ,ia tidak terlihat mentereng dengan titel jendral,brigadir atau apa saja di pakaiannya.Namun sosok guru seperti apakah yang semestinya hadir di zaman sekarang ini ?.Mungkin itu menjadi pertanyaan bagi sebagian orang yang berkecimpung dalam dunia pendidkan terutama untuk para akademisi atau pemangku jabatan fungsional di daerah setempat terkait. Melihat fenomena guru dalam institusi pendidikan khususnya ,guru merupakan objek yang menjadi sorotan utama investigasi bagi keberhasilan para anak didik/siswa. Hal ini karena guru menyentuh secara langsung para anak didik terutama saat –saat jam bersekolah.Maka itu , dituntut sangat penting sekali untuk guru menguasai berbagai keahlian atau dengan kata lain “multi-talent” terlebih untuk ukuran zaman sekarang yang serba canggih dalm hal teknologi.Tidak hanya itu, ia pun dituntut mensukseskan perangai anak didiknya agar selaras dengan apa yang menjadi harapan sekelilingnya terutama orang tuanya kelak. image_thumb Perlu disampaikan pula beberapa fakta mencengangkan terkait profesi guru ini dalam kapasitasnya sebagai pendidik. Diantaranya , terdapat keprihatinan bahwa terdapat beberapa guru yang kurang menguasai teknologi alias “gaptek” disamping itu dalam perencanaan pengajaran pun mereka tak jarang “menambul” atau dengan seadanya mengajar tanpa membuat administrasi pengajaran sebagai tahap perencanaan seperti RPP,SILABUS,PROMES,PROTA dsb.Hal tersebut membuat asusmsi sebagian pihak menyangsikan akan kualitas guru sebagai pendidik pada akhirnya. Maka itu , untuk menjawab tantangan diatas terkait bagaimana sosok guru yang semestinya ada untuk zaman sekarang ini yakni sosok guru yang di tunggu bangsa ,berikut ini disajikan sosok guru sbb . 1) Menggugah dan mengubah Kategori guru seperti ini merupakan sosok guru yang melandaskan dirinya pada kata “perubahan”. Mengapa perubahan ? hal ini karena bagi dirinya “impact” dari suatu tindakan adalah perubahan yang tentunya bersifat positif dan lebih baik.Jadi segala apa yang ia lahirkan berupa pembicaraan maupun perbuatan ia fokuskan untuk suatu perubahan yang berarti bagi para anak didik.sebagai contoh, seorang guru selalu datang tepat waktu ke sekolah bahkan awal waktu sebelum bel sekolah berbunyi.Dalam hal ini ia mencontohkan kedisiplinan waktu. Berbicara menggugah dan mengubah , bagi seorang guru ia harus komitmen menjadi sosok guru yang mampu memberikan contoh/teladan yang menggugah perasaan anak didiknya sekaligus merubah cara pandang anak didiknya menjadi lebih baik.Jadi sosok guru kategori ini lebih pada aspek keteladanan yang berimbas pada perubahan anak didik sehingga anak didik yang tadinya sering berlaku salah menjadi baik dan berubah terus lebih baik karena ia tersentuh oleh pesona gurunya yang memberikan teladan baik sikap maupun ucap untuknya. Namun perlu digaris bawahi bahwasanya , sosok guru seperti ini tidak terjerumus pula pada lembah pujian dan cacian artinya ia melakukan pemberian keteladanan dalam bentuk ucap maupun sikap semata-mata hanya karena Tuhan YME dan fokus untuk perubahan kearah lebih baik bagi sang anak didiknya.sehingga tidak akan terlihat bagi sosok guru ini haus pujian,takut cacian bahkan bingung dengan desakan beberapa pihak terkait jika pada nantinya terjadi. Tentunya, anak didik pun dalam berjalannya waktu serta apa yang dinamakan proses pendidikan , pastinya akan berubah atau termotivasi baik karena memiliki hati nurani yang mampu tersentuh manakala pancaran keteladanan seorang guru sebagai pendidik. 2) Pelopor kebenaran Sosok guru berikutnya ialah sang pelopor kebenaran. Sosok guru seperti ini menjadi idaman untuk zaman sekarang karena tak jarang terdapat pula guru yang bermental lemah terlebih ciut manakala bertemu dengan prosedur atau pemangku kekuasaan diatasnya hingga ia tak berkutik menghadapinya. Untuk kategori guru jenis ini ia melandaskan dirinya pada “perjuangan” dimana ia akan memperjuangkan sekuat tenaga hal ihwal kebenaran karena bagi dirinya “berani karena benar takut karena salah” telah menjadi salah satu prinsip hidupnya. Memang kebenaran dimanapun sering menjadi mainan atau bahkan “buta” ketika uang ataupun jabatan ataupun pula politik dan lain halnya datang menghadang ,sama halnya dalam dunia pendidikan.sebagai contoh seorang guru memiliki predikat baik dan kinerja yang hebat terpaksa dimutasikan oleh kepala sekolahnya karena akan ada anak bupati yang menjadi guru di sekolahnya.Namun perlu dilandaskan pula bahwa kebenaran merupakan nilai yang agung yang terhormat dimana setiap manusia akan meridoinya dalam hati nurani masing-masing. Sosok guru sebagai pelopor kebenaran adalah ia yang sering menjadi awal atau terdepan ketika terdapat hal yang mencoreng nilai kebenaran itu sendiri ,ia tidak memperdulikan akibat yang akan terjadi setelahnya selama ia setelah mendapat pertimbangan akal dan nuraninya ia merasa dalam jalan benar bukan memperjuangkan kesalahan.tentunya jika semua guru di daerah setempat memiliki jiwa menjunjung kebenaran yang tinggi pastinya buah manis akan terpetik dengan sendirinya seperti kenyamanan sekolah, suasana kekeluargaan sekolah,nama baik dari masyarakat yang mengangkat dsb. 3) Bukan pemain Untuk kategori terakhir , sosok guru yang menjadi panutan adalah bukan pemain. Maksudnya ia menjadi guru atau telah menyandang sebagai guru tidak berniat untuk “manipulasi” atau “korupsi” baik itu waktu,tenaga bahkan keuangan.Bukannya ia tidak suka manipulasi namun ia menyadari secara sepenuhnya bahwa hal tersebut keji dan menyalahi nilai kebenaran. Sebagai tenaga pendidik ia sadar betul bahwa hal tersebut merupakan ketimpangan yang akan berujung pada kehancuran dalam hidupnya.Mengapa demikian ? hal tersebut karena ia meyakini akan adanya “pembalasan” dimana kejadiannya apakah saat ia masih hidup ataupun setelah tiada.Dan lagi pula salah satu hal yang ia takuti jika ia melakukan demikian adalah hilangnya ketenangan bagi jiwanya yang mana ketenangan merupakan salah satu nikmat Tuhan yang sangat luar biasa dalam hidup. Berbicara mengenai korupsi ini pada dasarnya seorang guru bisa terjadi melakukan hal demikian walaupun terlihat sepele,seperti korupsi waktu dimana ia malas masuk dengan dalih sakit hingga akhirnya ia hanya memberikan tugas saja pada anak didik atau dalam hal lainnya ia mengadakan ujian praktek sekolah dan melakukan “mark-up” dananya sehingga mendapat keuntungan fantastis dari itu. Jadi itulah beberapa sosok guru yang ditunggu pada saman sekarang ini dimana mereka merupakan sosok guru yang tidak hanya meraih kemanfaatan buat dirinya tetapi berimbas pada kemanfaatan di sekelilingnya pada anak didik,patner guru lain,kepala sekolah,bahkan masyarakat sekitar dan orang tua anak didik. Maka itu sangat wajar sebenarnya bagi para guru untuk memperoleh perhatian yang lebih dari pemerintah dalam bentuk kesejahteraan finansial dan fasilitas yang memadai karena mereka memangku tugas fungsional yang tidak gampang yakni salah satunya mendidik para siswa sebagai generasi penerus bangsa.Semoga untuk para guru bisa menjadi sosok guru seperti diatas yang menjadi sosok guru yang di tunggu bangsa..... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/04/sosok-guru-yang-ditunggu-bangsa.html

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH



BAB I

PENDAHULUAN

Guru adalah salah satu komponen yang sangat vital dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, guru juga memiliki peranan penting dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan.
Sebagai tenaga kependidikan, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi pelajaran kepada peserta didik akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, serta harus memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta tuntutan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia. Dengan kata lain bahwa guru memikul tanggung jawab untuk membawa peserta didik, pada tingkat kedewasaan dengan kematangan untuk mengantarkan peserta didik mencapai cita-cita yang di inginkan dengan kecakapan khusus yang di kuasai sehingga menjadi generasi muda yang produktif serta punya nilai jual.
Guru dalam perannya sebagai pengajar, pendidik juga pembimbing yang senantiasa di samping mengajar juga memberikan pengarahan serta tuntunan kepada peserta didik dalam belajar, dimana peserta didik memiliki keunikan dan sangat kompleks terdapat pada masing-masing individu, dengan demikian maka guru seyogyanya memposisisikan diri semata-mata demi kepentingan peserta didik sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.
Melalui pelaksanaan program bimbingan yang guru laksanakan di sekolah, maka akan mempermudah bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran karena guru akan mengenal peserta didik secara dekat dengan keunikannya sebagai individu, dengan demikian kendala yang terjadi pada peserta didik dapat teratasi. 
A. Latar Belakang
Yang melatar belakang belakangi Penulis mengambil tema “ Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Program Bimbingan Di Sekolah” bahwa secara operasional program bimbingan merupakan upaya-upaya dalam mengantisipasi kesulitan belajar bagi peserta didik, mengingat melalui program bimbingan guru dapat mengetahui dengan jelas keberadaan peserta didik dari karakter, pergaulan di rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta didik, dengan cara melakukan kunjungan ke rumah peserta didik dan melakukan komunikasi dengan orang tua peserta didik sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik karena guru dengan sendirinya telah menguasai keberadaan peserta didik dalam lingkungan formal.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan Penulis mengambil Tema diatas, adalah bahwa program bimbingan yang telah dijalankan oleh guru dapat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar peserta didik, sehingga mempermudah bagi guru dalam mengimformasikan sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan mengingat guru telah mengetahui keberadaan peserta didik secara individu dan paham akan gangguan psykologis yang terdapat dalam diri peserta didik, hal ini sangat membantu guru, karena guru paham benar langkah serta strategi dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik, dan ini sangat menunjang tingkat keberhasilan proses pembelajaran peserta didik baik di dalam atau diluar sekolah dan ini dap[at membantu dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang ingin di capai, serta yang tertuang di dalam tujuan pembangunan pendidikan nasional.



C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Otonom.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar Pendidikan dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.
6. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Stratejik Pembangunan provinsi.
7. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi.
8. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeriharaan Bahasa Sastra dan Aksara Daerah.
9. Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
10. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 dan 23.
13. Undang-undang nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
14. Undang-undang Nomor 25 tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional 
( PROPENAS ) Tahun 2000-2004.
15. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.

D. Hasil Yang Ingin Dicapai.

Melalui upaya-upaya guru dalam mengembangkan program bimbingan pada peserta didik, diharapkan kualitas pendidikan akan dapat terlihat dari hasil prestasi peserta didik, sehingga memudahkan bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran dan guru dapat dengan mudah mentransfer ilmu pengetahuan, ketrampilan, serta sikap, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan, disamping guru juga dengan sendirinya mampu secara mudah unutk mengidentifikasikan jenis program bimbingan belajar bagi peserta didik, serta guru juga diharapkan mampu senantiasa memacu serta mengarahkan peserta didik dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.


BAB II
PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH


Seperti telah kita ketahui bersama bahwa tugas pokok dan fungsi guru di sekolah bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi selebihnya mendidik serta mengembangkan bakat, minat serta prestasi setiap peserta didik dari kemampuan yang bersifat akademik sampai kepada kemampuan yang bersifat kecakapan yang kelak kemudian hari akan membawa peserta didik menjadi generasi muda yang produktif sehingga punya nilai jual.
Guru pada dasarnya memiliki peran ganda sebagai pengajar dan juga pendidik, seyogyanya menguasai psykologi yang berkaitan dengan karakter dan perilaku peserta didik, hal ini dilakukan guna mengenal lebih dekat keberadaan peserta didik secara individu untuk mempermudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi pada peserta didik, baik kesulitan di dalam lingkungan rumah tangga peserta didik atau persoalan yang terjadi di lingkungan social masyarakat dimana peserta didik tinggal.
Mensikapi hal diatas disamping tuntutan perkembangan serta kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba modern, maka dipandang perlu untuk lebih baik lagi di dalam pengelolaan pendidikan agar tampak profesional, sama halnya dengan layanan bimbingan untuk peserta didik, serta di pandang perlu adanya pemantapan secara professional dan proporsional.
Ada beberapa upaya yang dilakukakan sebagai terobosan dalam memantapkan layanan bimbingan yang dilaksanakan, diantaranya :
a. Penerangan tentang Bimbingan terpadu dalam pengelolaan dan layanan.
b. Lebih menitik beratkan kepada layanan karier dalam keseluruhan layanan bimbingan, baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Adanya penyempurnaan di dalam layanan bimbingan melalui pelatihan bagi guru SD, agar lebih profesional dalam pelaksanaan bimbingan di lapangan.
d. Di adakan evaluasi pada kurikulum bimbingan agar lebih mengarah kepada pencapaian kompetensi professional.
e. Diadakan diklt professional bidang bimbingan agar guru tampak piawai dalam menyajikan bimbingan kepada peserta didik.
f. Memacu serta memotivasi guru, melalui seminar atau loka karya yang dilaksanakan baik di tingkat nasional atau internasional,sehingga terihat profesionaal.
Dengan demikian maka program pelaksanaan bimbingan akan semakin mantap posisinya dalam pelaksanaan bimbingan kepada peserta didik. Pada dasarnya unsur manusia sebagai individu merupakan titik sentral dalam pembangunan nasional, mengingat tingkat keberhasilan suatu Negara terletak pada kualitas bangsanya, hal ini yang merupakan gambaran dari tujuan yang ingin dicapai yang merupakan upaya mengembangkan generasi muda melalui program bimbingan. 
Apabila yang merupakan ciri dari “ kehidupan lepas lndas “ di tandai dengan munculnya pertumbuhan serta perkembangan yang merupakan kemampuan yang tumbuh dari diri individu, maka dalam hal ini ciri dari “ manusia lepas landas “ adalah sosok manusia secara individu yang mandiri secara utuh, dalam artian tumbuhnya suatu dorongan dari dasar hati yang paling dalam untuk berkembang atas kekuatan serta kemauan secara individu dari dalam diri sendiri. Dalam hal ini, manusia mandiri adalah manusia yang memiliki kemandirian dan mampu mengarahkan dirinya untuk melakukan kegiatan-kegiatn positif, sehingga mampu pula mewujudkan pola hidup dan kehidupan menjadi bermakna, seperti yang di kemukakan oleh Koentjaraningrat (1988) bahwa manusia lepas landas adalah manusia yang berpokus pada tiga aspek kata kunci, yaitu ;
a. Mentalitas manusiaindonesia.
b. Disiflin nasional.
c. Integrasi nasional.
Dari tiga kunci di atas jelas bahwa karakteristik “ manusia lepas landas “ akan berpusat pada aspek, mental, disiflin dan integrasi nasional, dengan demikian di harapkan akan terwujud kemampuan seseorang yang sinergis dengan peradaban serta jaringan komunikasi informasi, ada hal-hal yang perlu di ketahui yang erat kaitannya dengan sosok manusia sebagai individu yang memiliki karakteristik, seperti :
1) Sebagai individu “manusialepas landas “ memiliki wawasan serta daya nalar yang luas dengan pandangan hidup yang bersifat positif, aktif memiliki kemampuan untuk mengembangkan sikap dalam menentukan kehidupanya secara pribadi.
2) Memproritaskan hasil dari kinerja yang sangat memuaskan, sehingga yang bersangkutan merasakan adanya kemampuan yang lebih di bandingkan orang lain dan tidak setiap pekerjaan yang dilakukannnya mengacu pada sisi pinansial yang harus di dapat.
3) Senantiasa berorientasi kepada masa depan yang akan di jalani, dan selalu berupaya untuk hidup secermat mungkin dengan melalui pertimbangan yang matang akan hal-hal yang harus di sikapi sebelum sesuatu terjadi.
4) Pada usia dini sudah diajarkan, dilatih dan dididik selalu menjaga keselamatan alam sekelilingnya sehingga melalui kematangandalam pembelajaran dapat menumbuhkan seseorang berusaha mengimbangi arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
5) Dapat beradaptasi dengan kondisi pergaulan dalam lingkungan social sehingga menumbuhkan sikap positif dan dapat mempertimbangkan ketika unsur negatif mempengaruhi individu dengan sendirinya.

2.1. Pengertian Bimbingan.

Ada beberapa pengertian dari beberapa sumber yang memberikan pengertian tentang “ bimbingan “, bimbingan adalah upaya untuk menemukan jati diri peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat serta prestasi yang dimiliki sehingga dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan secara efisien dan efektif.
Pada pelaksanaannya , apabila program bimbingan di susun dengan baik dan rinci dari rencana strategi sampai rencana pengembangannya maka akan memberikan banyak keuntungan, seperti :
a. Terhindar dari kesalahan karena telah dipersiapkan secara matang
b. Program bimbingan dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan seimbang
c. Guru benar-benar mampu dalam melaksanakan program bimbingan 
d. Dari program bimbingan yang dilaksanakan, maka guru memperoleh pengalaman dalam mengatasi kesulitan – kesulitan dalam belajar atau dilingkungan tempat tinggal peserta didik, yang dirasakan oleh peserta didik sehingga senantiasa ada solusi sebagai upaya penanggulangan.
Adapun yang menjadi tujuan bagi guru melaksanakan program bimbingan di sekolah adalah untuk membnatu peserta didik yang mengalami kesulitan-kesulitan, hal ini dilakukan agar peserta didik mampu memecahkan sendiri kesulitan-kesulitan yang di hadapinya, jadi dalam hal ini bukan guru yang memecahkan kesulitan-kesulitan peserta didik melainkan peserta didik itu dengan sendirinya, guru dalam hal ini hanya bertindak memberikan motivasi atau upaya-upaya anak agar belajar unutk memahami dan mendewasakan dirinya untuk menemukan jati diri secara individu, guru hanya menginformasikan berbagai solusi sebagai upaya jalan keluar, dengan menunjukan sikap bahwa guru sangat saying dan menghargai keberadaan peserta didik dengan segala kekurangannya sehingga peserta didik dapat secara nyaman menerima saran pendapat dari guru, dan tidak menunjukan sikap tengah mengintrogasi kesalahan peserta didik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan peserta didik, seperti ;
a. Program bimbingan yang dilakukan guru pada jenjang penidikan dasar adalah membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dengan baik.
b. Menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan proses pembelajaran yang harus dijalan kan agar memperoleh hasil yang memuaskan.
c. Memberikan pujian sebagai pengutan motivasi terhadap prestasi yang telah dicapai oleh peserta didik sehingga peserta didik terangsang untuk belajar lebih giat lagi.
d. Menginformasikan upaya-upaya belajar yang baik sehingga memiliki prestasi, dengan memberikan contoh daftar kegiatan rutinitas yang harus dilakukan oleh peserta didik.
Program bimbingan pada jenjang sekolah dasar lebih di prioritaskan kepada bimingan pengejaran yainu memberikan bantuan kepada setiap peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar, sebelum guru melaksanakan remedial pada peserta didik yang menemui kesulitan dalam belajar.

2.2. Langkah Dalam Penyusunan Program Bimbingan Bagi Peserta didik.

Setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh seorang guru, hendaknya terprosedur agar guru dapat mengevaluasi hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam penyusunan program bimbingan perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut ;
a. Guru hendaknya melakukan home visit pada keluarga peserta didik untuk mengumpulkan bahan sebagai acuan untuk memulai mengadakan bimbingan.
b. Guru mengumpulkan data fakta dari lingkungan sekitar peserta didik, tentang keberadaan peserta didik dalam lingkungan pergaulannya sehari-hari.
c. Guru hendaknya menyusu rancang bangun serta rencana program pemanggilan peserta didik secara berkesinambungan.
d. Guru hendaknya memntau hasil dari setiap peserta didik yang mendapat masalah dan telah di beri bimbingan untuk bahan evaluasi tindak lanjut.
e. Guru seyogyanya membiasakan diri untuk menjalankan program bimbingan secara menyeluruh, dan di pilah ketika ada diantara peserta didik yang mengelami kesulitan, sehingga peserta didik tidak merasa tabu ketika di panggil untuk menghadap memasuki ruang program bimbingan.
Guru dalam melayani bimbingan terhadap peserta didik harus mampu mengarahkan pada kemandirian serta keharmonisan dalam menjalin hubungan social baik di sekolah dengan teman sebayanya, juga di lingkungan rumah dan lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta didik.

2.3. Peran Guru Dalam Memberikan Layanan Program Bimbingan

Sampai dengan saat ini pelayanan bimbingan pada sekolah dasar belum sepenuhnya berjalan dengan baik bahkan cenderung guru untuk melakukan home visit pun dapat dihitung dengan jari, sebenarnya ketika guru selalu berupaya meluangkan waktu untuk melaksanakan program bimbingan, dapat mempermudah bagi guru yang bersangkutan untuk mengendalikan peserta didik dengan sendirinya, dan ini sangat membantu untuk pelaksanaan proses pembelajaran yang guru laksanakan di kelas. 
Layanan program bimbingan di sekolah hendaknya dapat dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dan jangan tergantung kepada peserta didik yang bermasalah saja, mengingat program bimbingan yang dilaksanakan dapat membantu guru dalam mengarahkan minat, bakat serta prestasi peserta didik dan sekaligus dapat pula kita mengetahui perkembangan belajar tiap-tiap peserta didik selanjutnya dapat mempermudah memposisikan cara belajar peserta didik yang kelakakan kita arahkan sesuai kompetensi peserta didik yang bersangkutan, di samping kita juga dapat secara mudah untuk mengkomunikasikan dengan orang tua peserta didik agar mengetahui perkembangan peserta didik, baik perkembangan akademik juga perkembangan kecakapan yang dikuasai peserta didik.
Dalam pelaksanaan program bimbingan di sekolah, guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal yang dirasa perlu untuk membantu guru dalam mempermudah pada pelaksanaannya, seperti ;
a. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang erat kaitannya dengan pelaksanaan program bimbingan.
b. Setelah melakukan pengumpulan data, buat urutan peserta didik yang menjadi prioritas target bermasalah.
c. Konsultasikan dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi tambahan agar bimbingan berjalan sesuai rencana.
d. Sempurnakan konsep program serta rancang bangun yang telah disusun.
e. Setelah program dilaksanakan, adakan evaluasi sebagai bahan untuk tindak lanjut tingkat keberhasilan program bimbingan yang telah dilaksanakan.
f. Dari hasil evaluasi, guru mengadakan tindak lanjut sehingga mencapai hasil yang memuaskan baik bagi guru juga bagi peserta didik yang bermasalah.
Kreatifitas guru dalam mengembangkan kompetensi yang di kuasainya sangat membantu peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat serta kecakapan yang di kuasainya sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan hal ini sangat membantu perkembangan peserta didik untuk berangkat ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena baik sekolah , guru, juga orang tua dari peserta didik sudah tahu kemana kelak kemudian hari anaknya akan melanjutkan sekolah.


BAB III

KESIMPULAN

Layanan Program bimbingan di sekolah seharusnya dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan, mulai dari jenjang pendidikan terendah sampai perguruan tinggi, mengingat layanan program bimbingan tersebut sangant membantu untuk kelangsungan peserta didik ke depannya, karena semakin dewasa seseorang semakin banyak kesulitan-kesulitan yang di hadapi, dengan pelaksanaan program bimbingan maka akan sedikit demi sedikit mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru sebelum melaksanakan program bimbingan pada peserta didik, yang erat kaitannya dengan keberadaan individu sebagai pribadi, diantaranya ;
a. Sebagai individu “manusialepas landas “ memiliki wawasan serta daya nalar yang luas dengan pandangan hidup yang bersifat positif, aktif memiliki kemampuan untuk mengembangkan sikap dalam menentukan kehidupanya secara pribadi.
b. Memproritaskan hasil dari kinerja yang sangat memuaskan, sehingga yang bersangkutan merasakan adanya kemampuan yang lebih di bandingkan orang lain dan tidak setiap pekerjaan yang dilakukannnya mengacu pada sisi pinansial yang harus di dapat.
c. Senantiasa berorientasi kepada masa depan yang akan di jalani, dan selalu berupaya untuk hidup secermat mungkin dengan melalui pertimbangan yang matang akan hal-hal yang harus di sikapi sebelum sesuatu terjadi.
d. Pada usia dini sudah diajarkan, dilatih dan dididik selalu menjaga keselamatan alam sekelilingnya sehingga melalui kematangandalam pembelajaran dapat menumbuhkan seseorang berusaha mengimbangi arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
e. Dapat beradaptasi dengan kondisi pergaulan dalam lingkungan social sehingga menumbuhkan sikap positif dan dapat mempertimbangkan ketika unsur negatif mempengaruhi individu dengan sendirinya.
Dengan memeperhatikan hal-hal tersebut di atas maka memudahkan bagi guru untuk melaksanakan program bimbingan, selanjutnya sebelum guru memulai melaksanakan program bimbingan kepada peserta didik maka hendaknya mempersiapkan rencana program bimbingan sehingga guru tidak menemui kendala pada pelaksanaannya dengan terlebih dahulu memperhatikan ;
a. Guru hendaknya melakukan home visit pada keluarga peserta didik untuk mengumpulkan bahan sebagai acuan untuk memulai mengadakan bimbingan.
b. Guru mengumpulkan data fakta dari lingkungan sekitar peserta didik, tentang keberadaan peserta didik dalam lingkungan pergaulannya sehari-hari.
c. Guru hendaknya menyusun rancang bangun serta rencana program pemanggilan peserta didik secara berkesinambungan.
d. Guru hendaknya memantau hasil dari setiap peserta didik yang mendapat masalah dan telah di beri bimbingan untuk bahan evaluasi tindak lanjut.
e. Guru seyogyanya membiasakan diri untuk menjalankan program bimbingan secara menyeluruh, dan di pilah ketika ada diantara peserta didik yang mengelami kesulitan, sehingga peserta didik tidak merasa tabu ketika di panggil untuk menghadap memasuki ruang program bimbingan.
f. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang erat kaitannya dengan pelaksanaan program bimbingan.
g. Setelah melakukan pengumpulan data, buat urutan peserta didik yang menjadi prioritas target bermasalah.
h. Konsultasikan dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi tambahan agar bimbingan berjalan sesuai rencana.
i. Sempurnakan konsep program serta rancang bangun yang telah disusun.
j. Setelah program dilaksanakan, adakan evaluasi sebagai bahan untuk tindak lanjut tingkat keberhasilan program bimbingan yang telah dilaksanakan.
k. Dari hasil evaluasi, guru mengadakan tindak lanjut sehingga mencapai hasil yang memuaskan baik bagi guru juga bagi peserta didik yang bermasalah.
Demikian kiranya yang dapat penulis paparkan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan, sekedar saling mengingatkan akan hal-hal yang kerapkali dianggap sebagai hal yang sepele atau yang terlupakan sehingga ketika menemui kendala kita baru menyadari bahwa kita lalai dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang sebenarnya sudah ada dalam diri kita selaku guru.

Fhoto-Fhoto Kegiatan Forum Ilmiah Guru 2014 Tingkat Propinsi Kep.Bangka Belitung










Minggu, 05 Oktober 2014

PENGENALAN IBADAH QURBAN





Haji merupakan perlakuan ibadah umat islam yang mempunyai banyak simbolik yang dikemukakan kepada manusia dalam bentuk penonjolan diri, demostrasi atau perisytiharan, bukan menuntut sesuatu yang bersifat kebendaaan atau keduniaan, tetapi demontrasi untuk menyatakan tauhid dengan slogan dan laungan kalimah suci, Allahhu Akhbar, Allah Maha Besar, berulang-ulang kali dengan keyakinan dan ketaqwaan, pengakuan yang jelas dan tegas sekalipun kufur atau musyrikin tidak menyenanginya.
Pengisytiharan tauhid yang jelas dan laungan yang tegas dilakukan serentak menyebut nama Allah, "Labayk Allah Humma Labbyk, Labbaykka La Syarikalak Labbayk, Innal Hamda Wa al- Ni'mata Laka wa al-Mulk, La Syarikalak", dilaungkan bukan kerana sesuatu kekurangan, tetapi penyataan sesuatu ibadah dalam bentuk demontrasi menentang syirik, kezaliman dan kesesatan yang dilakukan oleh manusia yang tidak mentauhidkan Allah.
Sikap dan pendirian yang tegas dalam perkara 'ubudiah yang menjadi ajaran para anbia' sejak zaman-berzaman perlu diisytihar dengan jelas supaya sekali-kali jangan terlibat dengan syirik atau tanghut.
Sebaliknya hendaklah mengabdikan diri semata-mata kerana Allah - diri, pemikiran, fizikal, harta benda dan nawaitunya hanya semata untuk Allah. Segala bentuk kesesatan, syirik atau penyembahan system yang menuju ke arah taghut wajib dijauhi.
Islam tidak menuntut sikap bertindak balas terhadap pihak yang memsongkan akidah, tetapi bersikap Islam, kebaikan dan keamanan. Bagaimanapun, jika mereka sering dan terus berusaha menyelewengkan manusia daripada mentauhidkan Allah maka diwujudkan suatu amalan ibadah dalam bentuk demonstrasi terang-terangan bagi melawan kerja-kerja mereka yang sesat sekalipun orang-orang musyrikin, golongan kuffar dan munafiqun tidak menyenanginya.
PENGERTIAN HAJI
Haji merupakan perlakuan ibadah umat islam yang mempunyai banyak simbolik yang dikemukakan kepada manusia dalam bentuk penonjolan diri, demostrasi atau perisytiharan, bukan menuntut sesuatu yang bersifat kebendaaan atau keduniaan, tetapi demontrasi untuk menyatakan tauhid dengan slogan dan laungan kalimah suci, Allahhu Akhbar, Allah Maha Besar, berulang-ulang kali dengan keyakinan dan ketaqwaan, pengakuan yang jelas dan tegas sekalipun kufur atau musyrikin tidak menyenanginya.
Pengisytiharan tauhid yang jelas dan laungan yang tegas dilakukan serentak menyebut nama Allah, "Labayk Allah Humma Labbyk, Labbaykka La Syarikalak Labbayk, Innal Hamda Wa al- Ni'mata Laka wa al-Mulk, La Syarikalak", dilaungkan bukan kerana sesuatu kekurangan, tetapi penyataan sesuatu ibadah dalam bentuk demontrasi menentang syirik, kezaliman dan kesesatan yang dilakukan oleh manusia yang tidak mentauhidkan Allah.
Sikap dan pendirian yang tegas dalam perkara 'ubudiah yang menjadi ajaran para anbia' sejak zaman-berzaman perlu diisytihar dengan jelas supaya sekali-kali jangan terlibat dengan syirik atau tanghut.
Sebaliknya hendaklah mengabdikan diri semata-mata kerana Allah - diri, pemikiran, fizikal, harta benda dan nawaitunya hanya semata untuk Allah. Segala bentuk kesesatan, syirik atau penyembahan system yang menuju ke arah taghut wajib dijauhi.
Islam tidak menuntut sikap bertindak balas terhadap pihak yang memsongkan akidah, tetapi bersikap Islam, kebaikan dan keamanan. Bagaimanapun, jika mereka sering dan terus berusaha menyelewengkan manusia daripada mentauhidkan Allah maka diwujudkan suatu amalan ibadah dalam bentuk demonstrasi terang-terangan bagi melawan kerja-kerja mereka yang sesat sekalipun orang-orang musyrikin, golongan kuffar dan munafiqun tidak menyenanginya.
PENSYARIATAN HAJI
Haji adalah merupakan salah satu dari hukum Islam yang lima yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim, lelaki dan perempuan apabila cukup syarat-syaratnya. Menurut jumhur ulama', fardhu haji mula diwajibkan pada tahun ke enam Hijrah kerana pada tahun itulah turunnya wahyu Allah yang bermaksud:
"Dan tunai atau sempurnakanlah ibadat haji dan umrah kerana Allah"
(Surah Al- Baqarah ayat 196)

Dalam pada itu Ibnul Qaiyim menguatkan pendapat bahawa mulai diwajibkan haji itu ialah pada tahun ke sembilan atau ke sepuluh Hijrah. Sesiapa yang menafikan hukum wajib haji itu maka bererti kufur dan murtadlah ia dan terkeluar dari Agama Islam.
Sebagaimana firman Allah yang bermaksud:-
"Dan menjadi kewajipanlah bagi manusia terhadap Allah untuk mengunjungi rumah itu bagi yang sanggup berjalan diantara mereka. Dan barang siapa yang mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari sekalian alam" 
(Surah Ali Imran ayat 97)

PENSYARIATAN HAJI
Haji adalah merupakan salah satu dari hukum Islam yang lima yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim, lelaki dan perempuan apabila cukup syarat-syaratnya. Menurut jumhur ulama', fardhu haji mula diwajibkan pada tahun ke enam Hijrah kerana pada tahun itulah turunnya wahyu Allah yang bermaksud:
"Dan tunai atau sempurnakanlah ibadat haji dan umrah kerana Allah"
(Surah Al- Baqarah ayat 196)

Dalam pada itu Ibnul Qaiyim menguatkan pendapat bahawa mulai diwajibkan haji itu ialah pada tahun ke sembilan atau ke sepuluh Hijrah. Sesiapa yang menafikan hukum wajib haji itu maka bererti kufur dan murtadlah ia dan terkeluar dari Agama Islam.
Sebagaimana firman Allah yang bermaksud:-
"Dan menjadi kewajipanlah bagi manusia terhadap Allah untuk mengunjungi rumah itu bagi yang sanggup berjalan diantara mereka. Dan barang siapa yang mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari sekalian alam" 
(Surah Ali Imran ayat 97)

SEJARAH HAJI
Dari segi sejarah, ibadah haji ialah syariat yang dibawa oleh junjungan Nabi kita Muhammad S.A.W. sebagai membaharui dan menyambung ajaran Nabi Allah Ibrahim A.S. Ibadat haji mula diwajibkan ke atas umat Islam pada tahun ke-6 Hijrah, mengikut haul yang mashur iaitu dengan turunnya ayat 97 surah Al-Imran yang bermaksud :
" Dan Allah Taala mewajibkan manusia mengerjakan ibadat haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu dan berkuasa sampai kepada-Nya dan sesiapa yang kufur dan ingkar kewajipan haji itu, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak berhajatkan sesuatu pun daripada sekelian makhluk".
Pada tahun tersebut Rasulullah S.A.W. bersama-sama lebih kurang 1500 orang telah berangkat ke Makkah untuk menunaikan fardhu haji tetapi tidak dapat mengerjakannya kerana telah dihalang oleh kaum Quraisy sehinggalah mewujudkan satu perjanjian yang dinamakan perjanjian Hudaibiah.
Perjanjian itu membuka jalan bagi perkembangan Islam di mana pada tahun berikutnya ( Tahun ke-7 Hijrah ), Rasulullah telah mengerjakan Umrah bersama-sama 2000 orang umat Islam. Pada tahun ke-9 Hijrah barulah ibadat Haji dapat dikerjakan di mana Rasulullah S.A.W. mengarahkan Saidina Abu Bakar Al-Siddiq mengetuai 300 orang umat Islam mengerjakan haji. 

Khotbah Idul Adha 1435 H

Khotbah Idul Adha ini disampaikan
di Mushollah An Nur
Manggar, Belitung Timur





KETELADANAN NABI IBRAHIM AS DALAM
MENDIDIK DAN BERKORBAN


اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ
لَآاِله إلّاالله  الله اكبر  الله اكبر ولله الحمد . الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله  بكرة وّأصيلا,  لآ اله الاّ الله وحده, صدق وعده ونصر عبده واعز جنده وهزم الاحزاب وحده. لا اله الاّ الله ولا نعبدالاّ ايّاه مخلصين له الدّين ولو كره  الكافرون  ولو كره المشركون  ولو كره المنافقون. اشهد ان لا اله الّا الله وحده لا شريك له  واشهد انّ محمدا عبده ورسوله ارسله كافّة للنّاس بشيرا ونذيرا وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا. الّلهم صلّ على سيّدنا محمّد وعلى اله واصحابه ومن تبعهم باحسان الى يوم الدّين  أمّا بعد: فيا ايها الحاضرون اتّقواالله حقّ تقاته ولا تموتنّ الاّ وانتم مسلمون 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita. Di pagi yang penuh keberkahan, kita masih diberikan kesempatan untuk menyambut dan merayakan Idul Adha 1434 H. Seluruh umat islam di seluruh belahan bumi, tidak terkecuali yang ada di Belitung Timur, juga merayakan hari yang agung ini dengan alunan takbir, tahmid, tasbih dan tahlil. Gema takbir itu pun diperintahkan untuk terus dikumandangkan  selama hari tasyrik, tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
Hari Raya Idul adha dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban. Qurban itu sendiri artinya dekat, sehingga Qurban ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, diberikan kepada fuqoro’ wal masaakiin.
Masalah pengorbanan, dalam lembaran sejarah kita diingatkan pada beberapa peristiwa yang menimpa Nabiyullah Ibrahim AS beserta keluarganya Ismail dan Siti Hajar. Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.
Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah. Datanglah manusia dari berbagai pelosok terutama para pedagang ke tempat Siti Hajar dan Nabi Ismail, untuk membeli air. Datang rejeki dari berbagai penjuru, dan makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga saat ini terkenal dengan kota mekkah, sebuah kota yang aman dan makmur, berkat do’a Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan masyarakat. Kota mekkah yang aman dan makmur dilukiskan oleh Allah dalam Al-Qur’an:
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّاجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِمَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
            Dari ayat tersebut, kita memperoleh bukti yang jelas bahwa  kota Makkah hingga saat ini memiliki kemakmuran yang melimpah. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, memperoleh fasilitas yang cukup, selama melakukan ibadah haji maupun umrah.
            Hal itu membuktikan tingkat kemakmuran modern, dalam tata pemerintahan dan ekonomi, serta keamanan hukum, sebagai faktor utama kemakmuran rakyat yang mengagumkan. Yang semua itu menjadi dalil, bahwa do’a Nabi Ibrahim dikabulkan Allah SWT. Semua kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh orang Islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati.
Allah SWT berfirman:

قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِير

Artinya: Allah berfirman: “Dan kepada orang kafirpun, aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka. Dan itulah seburuk buruk tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 126)
 Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
Idul Adha yang kita peringati saat ini, dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari cara memotong kurban binatang ternak. Sejarahnya adalah bermula dari ujian paling berat yang menimpa Nabiyullah Ibrahim. Disebabkan kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan  “Khalilullah” (kekasih Allah).
            Setelah titel Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal bhaktinya!”
Kemudian Allah SWT mengizinkan para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah.
Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di zamannya adalah tergolong milliuner. Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang  “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku, niscaya akan aku serahkan juga.”
Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan bahwa, pernyataan Nabi Ibrahim itulah yang kemudian dijadikan bahan ujian, yaitu Allah menguji Iman dan Taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun. Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. Sungguh sangat mengerikan! Peristiwa itu dinyatakan dalam Al-Qur’an Surah As-Shoffat : 102 :
قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِيالْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِافْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS As-shaffat: 102).
Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah. Iblis datang menggoda sang ayah,  sang ibu dan sang anak silih berganti. Akan tetapi Nabi Ibrahim, Siti hajar dan Nabi Ismail tidak tergoyah oleh bujuk rayuan iblis yang menggoda agar membatalkan niatnya. Bahkan siti hajarpun mengatakan, : ”jika memang benar perintah Allah, akupun siap untuk di sembelih sebagai gantinya ismail.” Mereka  melempar iblis dengan batu, mengusirnya pergi dan Iblispun lari tunggang langgang. Dan ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah; jumrotul ula, wustho, dan aqobah yang dilaksanakan di mina.
Setelah sampai disuatu tempat, dalam keadaan tenang Ismail berkata kepada ayahnya : ”ayah, ku harap kaki dan tanganku diikat, supaya aku tidak dapat bergerak leluasa, sehingga menyusahkan ayah. Hadapkan mukaku ke tanah, supaya tidak melihatnya, sebab kalau ayah melihat nanti akan merasa kasihan. Lepaskan bajuku, agar tidak terkena darah yang nantinya menimbulkan kenangan yang menyedihkan.  Asahlah tajam-tajam pisau ayah, agar penyembelihan berjalan singkat, sebab sakaratul maut dahsyat sekali. Berikan bajuku kepada ibu untuk kenang-kenangan serta sampaikan salamku kepadanya supaya dia tetap sabar, saya dilindungi Allah SWT, jangan cerita bagaimana ayah mengikat tanganku.  Jangan izinkan anak-anak sebayaku datang kerumah, agar kesedihan ibu tidak terulang kembali, dan apabila ayah melihat anak-anak sebayaku, janganlah terlampau jauh untuk diperhatikan, nanti ayah akan bersedih.
Nabi Ibrohim menjawab ”baiklah anakku, Allah swt akan menolongmu”. Setelah ismail, putra tercinta ditelentangkan diatas sebuah batu, dan pisaupun diletakkan diatas lehernya, Ibrohim pun menyembelih dengan menekan pisau itu kuat-kuat, namun tidak mempan, bahkan tergorespun tidak.
Pada saat itu, Allah swt membuka dinding yang menghalangi pandangan malaikat di langit dan dibumi, mereka tunduk dan sujud kepada Allah SWT, takjub menyaksikan keduanya. ”lihatlah hambaku itu, rela dan senang hati menyembelih anaknya sendiri dengan pisau, karena semata-mata untuk memperoleh kerelaanku.
Sementara itu, Ismail pun berkata : ”ayah.. bukalah ikatan kaki dan tanganku, agar Allah SWT tidak melihatku dalam keadaan terpaksa, dan letakkan pisau itu dileherku, supaya malaikat menyaksikan putra kholilullah Ibrohim taat dan patuh kepada perintah-Nya.”
Ibrahim mengabulkannya. lantas membuka ikatan dan menekan pisau itu ke lehernya kuat-kuat, namun lehernya tidak apa-apa, bahkan bila ditekan, pisau itu berbalik, yang tajam berada di bagian atas. Ibrohim mencoba memotongkan pisau itu ke sebuah batu, ternyata batu yang keras itu terbelah. ”hai pisau, engkau sanggup membelah batu, tapi kenapa tidak sanggup memotong leher” kata ibrahim. Dengan izin Allah SWT, pisau itu menjawab, ”anda katakan potonglah, tapi Allah mengatakan jangan potong, mana mungkin aku memenuhi perintahmu wahai ibrahim, jika akibatnya akan durhaka kepada Allah SWT”
Dalam pada itu Allah SWT memerintahkan jibril untuk mengambil seekor kibasy dari surga sebagai gantinya. Dan Allah swt berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya, tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridloi ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 107-110:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
 “Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
Text Box: -12-وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ
Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”
سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Menyaksikan tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril menyaksikan ketaatan keduanya, setelah kembali dari syurga dengan membawa seekor kibasy, kagumlah ia seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menyambutnya  “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian di sambung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
Text Box: 15Inilah sejarah pertamanya korban di Hari Raya Qurban. Yang kita peringati pada pagi hari ini. Allah Maha pengasih dan Penyayang. Korban yang diperintahkan tidak usah anak kita, cukup binatang ternak, baik kambing, sapi, kerbau maupun lainnya. Sebab Allah tahu, kita tidak akan mampu menjalaninya, jangankan memotong anak kita, memotong sebagian harta kita untuk menyembelih hewan qurban, kita masih terlalu banyak berfikir. memotong 2,5 % harta kita untuk zakat, kita masih belum menunaikannya. Memotong sedikit waktu kita untuk sholat lima waktu, kita masih keberatan. Menunda sebentar waktu makan kita untuk berpuasa, kita tak mampu melaksanakannya, dan sebagainya. Begitu banyak dosa dan pelanggaran yang kita kerjakan, yang membuat kita jauh dari Rahmat  Allah SWT.
Hikmah yang dapat diambil dari pelaksanaan shalat Idul Adha ini adalah, bahwa hakikat manusia adalah sama. Yang membedakan hanyalah taqwanya. Dan bagi yang menunaikan ibadah haji, pada waktu wukuf di Arafah memberi gambaran bahwa kelak manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk dimintai pertanggung jawaban. Di samping itu, kesan atau i’tibar yang dapat diambil dari peristiwa tersebut adalah:
Pertama, Hendaknya kita sebagai orang tua, mempunyai upaya yang kuat membentuk anak yang sholih, menciptakan pribadi anak yang agamis, anak yang berbakti kepada orang tua, lebih-lebih berbakti terhadap Allah dan Rosul-Nya.
Kedua, perintah dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh Allah SWT, harus dilaksanakan. Harus disambut dengan tekad sami’na wa ‘atha’na. Karena sesungguhnya, ketentuan-ketentuan Allah SWT pastilah manfaatnya kembali kepada kita sendiri.
Ketiga, adalah kegigihan syaitan yang terus menerus mengganggu manusia, agar membangkang dari ketentuan Allah SWT. Syaitan senantiasa terus berusaha menyeret manusia kepada kehancuran dan kegelapan. Maka janganlah mengikuti bujuk rayu syaithon, karena sesungguhnya syaithon adalah musuh yang nyata.
Keempat, jenis sembelihan berupa bahimah (binatang ternak), artinya dengan matinya hewan ternak, kita buang kecongkaan dan kesombongan kita, hawa nafsu hewaniyah harus dikendalikan, jangan dibiarkan tumbuh subur dalam hati kita.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
Tepatlah apabila perayaan Idul Adha digunakan menggugah hati kita untuk berkorban bagi negeri kita tercinta, yang tidak pernah luput dirundung kesusahan. Sebab pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat manusia itulah yang membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar, dan mempunyai arti besar. Dari sejarahnya itu, maka lahirlah kota Makkah dan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia, dengan air zam-zam yang tidak pernah kering, sejak ribuan tahunan yang silam, sekalipun tiap harinya dikuras berjuta liter, sebagai tonggak jasa seorang wanita yang paling sabar dan tabah yaitu Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail.
Akhirnya dalam kondisi seperti ini kita banyak berharap, berusaha dan berdoa,  mudah-mudahan kita semua, para pemimpin kita, elit-elit kita, dalam berjuang tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok, tapi berjuang untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara. Kendatipun perjuangan itu tidaklah mudah, memerlukan pengorbanan yang besar. Hanya orang-orang bertaqwa lah yang sanggup melaksanakan perjuangan dan pengorbanan ini dengan sebaik-baiknya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …
Mengakhiri khutbah ini marilah kita berdo’a dengan meluruskan niat, membersihkan hati dan menjernihkan fikiran, semoga Allah memperkenankan do’a hamba-Nya yang ikhlas:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ

Allahumma Ya Arrahman Rohim
Selaku hambaMu yang dhaif, pada kesempatan ini kami persembahakan puji dan syukur hanya kepadaMu, karena Engkau telah menganugrahkan nikmat, melimpahkan rahmat, serta mencurahkan kasing sayang, sehingga kami dapat berhimpun bermunajjah menunaikan sholat idul adha di masjid ini.
Allahumma Ya Akromal akromin
Ya Allah yang Maha Pembuka hati, bukakanlah hati kami, hati semua kaum muslimin, hati para pemimpin kami agar menjadi orang yang beriman kepadamu,  memiliki kesadaran untuk bersatu, memiliki kesadaran untuk menegakkan syari’at Islam yang telah Engkau tetapkan kepada kami
Allahumma Ya Aziizu wal Jabbaaru
Berikan kesempurnaan  pelaksanaan ibadah haji kepada seluruh jama’ah haj yang sedang menyempurnakan rukun haji, berikan kesehatan dan keselamatan jema’ah haji dari Indonesia khususnya jema’ah haji dari Belitung Timur dan jadikan ibadahnya haji yang mabrur.
Ya Allah ya Tuhan kami, curahkanlah RahmatMu kepada kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau tersalah, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang tak sanggup kami memikulnya, beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami, Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami dari orang-orang yang kafir.

Allahumma Ya Waasi’al Maghfiroh
Dalam perjalan hidup kami sebagai khalifah di dunia yang fana ini, banyak salah dan khilaf. Oleh sebab itu ampunilah segala dosa-dosa kami dan dosa-dosa kedua orang tua kami, dan kasihanilah mereka sebagai mereka telah mengasihani kami di waktu kecil. Letakkanlah Ya Allah mereka disurga Na’im, Ya Allah sekiranya mereka ada disisi kami, kami akan bersimpuh dihadapnnya untuk memohon do’a restunya mohon maaf lahir dan bathin, tetapi sekiranya Engkau tidak mengampuni dosa kami sungguh kami termasuk orang-orang yang rugi dan tidak sanggup menerima dahsyatnya api neraka.
Ya Allah, terimalah ibadah kami, shalat kami, ruku’ dan sujud kami, puasa kami dan doa-doa kami. Ya Allah Kabulkanlah permohonan kami.
Allahumma Ya Mujibassailin
Perkenankalah permohonan kami ini
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

اللّهمّ اجعلنا من العائدين والفائزين والمقبولين
كُلُ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ.
Text Box: 21والسّلام عليكم ورحمة الله وبركاته