Selasa, 07 Oktober 2014

PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH



BAB I

PENDAHULUAN

Guru adalah salah satu komponen yang sangat vital dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, guru juga memiliki peranan penting dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam bidang pembangunan.
Sebagai tenaga kependidikan, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi pelajaran kepada peserta didik akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, serta harus memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta tuntutan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia. Dengan kata lain bahwa guru memikul tanggung jawab untuk membawa peserta didik, pada tingkat kedewasaan dengan kematangan untuk mengantarkan peserta didik mencapai cita-cita yang di inginkan dengan kecakapan khusus yang di kuasai sehingga menjadi generasi muda yang produktif serta punya nilai jual.
Guru dalam perannya sebagai pengajar, pendidik juga pembimbing yang senantiasa di samping mengajar juga memberikan pengarahan serta tuntunan kepada peserta didik dalam belajar, dimana peserta didik memiliki keunikan dan sangat kompleks terdapat pada masing-masing individu, dengan demikian maka guru seyogyanya memposisisikan diri semata-mata demi kepentingan peserta didik sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.
Melalui pelaksanaan program bimbingan yang guru laksanakan di sekolah, maka akan mempermudah bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran karena guru akan mengenal peserta didik secara dekat dengan keunikannya sebagai individu, dengan demikian kendala yang terjadi pada peserta didik dapat teratasi. 
A. Latar Belakang
Yang melatar belakang belakangi Penulis mengambil tema “ Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Program Bimbingan Di Sekolah” bahwa secara operasional program bimbingan merupakan upaya-upaya dalam mengantisipasi kesulitan belajar bagi peserta didik, mengingat melalui program bimbingan guru dapat mengetahui dengan jelas keberadaan peserta didik dari karakter, pergaulan di rumah, sekolah dan lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta didik, dengan cara melakukan kunjungan ke rumah peserta didik dan melakukan komunikasi dengan orang tua peserta didik sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik karena guru dengan sendirinya telah menguasai keberadaan peserta didik dalam lingkungan formal.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan Penulis mengambil Tema diatas, adalah bahwa program bimbingan yang telah dijalankan oleh guru dapat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar peserta didik, sehingga mempermudah bagi guru dalam mengimformasikan sejumlah ilmu pengetahuan dan keterampilan mengingat guru telah mengetahui keberadaan peserta didik secara individu dan paham akan gangguan psykologis yang terdapat dalam diri peserta didik, hal ini sangat membantu guru, karena guru paham benar langkah serta strategi dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik, dan ini sangat menunjang tingkat keberhasilan proses pembelajaran peserta didik baik di dalam atau diluar sekolah dan ini dap[at membantu dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang ingin di capai, serta yang tertuang di dalam tujuan pembangunan pendidikan nasional.



C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Otonom.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Wajib Belajar Pendidikan dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.
6. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Stratejik Pembangunan provinsi.
7. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi.
8. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeriharaan Bahasa Sastra dan Aksara Daerah.
9. Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
10. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 dan 23.
13. Undang-undang nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
14. Undang-undang Nomor 25 tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional 
( PROPENAS ) Tahun 2000-2004.
15. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah.

D. Hasil Yang Ingin Dicapai.

Melalui upaya-upaya guru dalam mengembangkan program bimbingan pada peserta didik, diharapkan kualitas pendidikan akan dapat terlihat dari hasil prestasi peserta didik, sehingga memudahkan bagi guru untuk mengembangkan proses pembelajaran dan guru dapat dengan mudah mentransfer ilmu pengetahuan, ketrampilan, serta sikap, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan, disamping guru juga dengan sendirinya mampu secara mudah unutk mengidentifikasikan jenis program bimbingan belajar bagi peserta didik, serta guru juga diharapkan mampu senantiasa memacu serta mengarahkan peserta didik dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.


BAB II
PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH


Seperti telah kita ketahui bersama bahwa tugas pokok dan fungsi guru di sekolah bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi selebihnya mendidik serta mengembangkan bakat, minat serta prestasi setiap peserta didik dari kemampuan yang bersifat akademik sampai kepada kemampuan yang bersifat kecakapan yang kelak kemudian hari akan membawa peserta didik menjadi generasi muda yang produktif sehingga punya nilai jual.
Guru pada dasarnya memiliki peran ganda sebagai pengajar dan juga pendidik, seyogyanya menguasai psykologi yang berkaitan dengan karakter dan perilaku peserta didik, hal ini dilakukan guna mengenal lebih dekat keberadaan peserta didik secara individu untuk mempermudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi pada peserta didik, baik kesulitan di dalam lingkungan rumah tangga peserta didik atau persoalan yang terjadi di lingkungan social masyarakat dimana peserta didik tinggal.
Mensikapi hal diatas disamping tuntutan perkembangan serta kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba modern, maka dipandang perlu untuk lebih baik lagi di dalam pengelolaan pendidikan agar tampak profesional, sama halnya dengan layanan bimbingan untuk peserta didik, serta di pandang perlu adanya pemantapan secara professional dan proporsional.
Ada beberapa upaya yang dilakukakan sebagai terobosan dalam memantapkan layanan bimbingan yang dilaksanakan, diantaranya :
a. Penerangan tentang Bimbingan terpadu dalam pengelolaan dan layanan.
b. Lebih menitik beratkan kepada layanan karier dalam keseluruhan layanan bimbingan, baik yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Adanya penyempurnaan di dalam layanan bimbingan melalui pelatihan bagi guru SD, agar lebih profesional dalam pelaksanaan bimbingan di lapangan.
d. Di adakan evaluasi pada kurikulum bimbingan agar lebih mengarah kepada pencapaian kompetensi professional.
e. Diadakan diklt professional bidang bimbingan agar guru tampak piawai dalam menyajikan bimbingan kepada peserta didik.
f. Memacu serta memotivasi guru, melalui seminar atau loka karya yang dilaksanakan baik di tingkat nasional atau internasional,sehingga terihat profesionaal.
Dengan demikian maka program pelaksanaan bimbingan akan semakin mantap posisinya dalam pelaksanaan bimbingan kepada peserta didik. Pada dasarnya unsur manusia sebagai individu merupakan titik sentral dalam pembangunan nasional, mengingat tingkat keberhasilan suatu Negara terletak pada kualitas bangsanya, hal ini yang merupakan gambaran dari tujuan yang ingin dicapai yang merupakan upaya mengembangkan generasi muda melalui program bimbingan. 
Apabila yang merupakan ciri dari “ kehidupan lepas lndas “ di tandai dengan munculnya pertumbuhan serta perkembangan yang merupakan kemampuan yang tumbuh dari diri individu, maka dalam hal ini ciri dari “ manusia lepas landas “ adalah sosok manusia secara individu yang mandiri secara utuh, dalam artian tumbuhnya suatu dorongan dari dasar hati yang paling dalam untuk berkembang atas kekuatan serta kemauan secara individu dari dalam diri sendiri. Dalam hal ini, manusia mandiri adalah manusia yang memiliki kemandirian dan mampu mengarahkan dirinya untuk melakukan kegiatan-kegiatn positif, sehingga mampu pula mewujudkan pola hidup dan kehidupan menjadi bermakna, seperti yang di kemukakan oleh Koentjaraningrat (1988) bahwa manusia lepas landas adalah manusia yang berpokus pada tiga aspek kata kunci, yaitu ;
a. Mentalitas manusiaindonesia.
b. Disiflin nasional.
c. Integrasi nasional.
Dari tiga kunci di atas jelas bahwa karakteristik “ manusia lepas landas “ akan berpusat pada aspek, mental, disiflin dan integrasi nasional, dengan demikian di harapkan akan terwujud kemampuan seseorang yang sinergis dengan peradaban serta jaringan komunikasi informasi, ada hal-hal yang perlu di ketahui yang erat kaitannya dengan sosok manusia sebagai individu yang memiliki karakteristik, seperti :
1) Sebagai individu “manusialepas landas “ memiliki wawasan serta daya nalar yang luas dengan pandangan hidup yang bersifat positif, aktif memiliki kemampuan untuk mengembangkan sikap dalam menentukan kehidupanya secara pribadi.
2) Memproritaskan hasil dari kinerja yang sangat memuaskan, sehingga yang bersangkutan merasakan adanya kemampuan yang lebih di bandingkan orang lain dan tidak setiap pekerjaan yang dilakukannnya mengacu pada sisi pinansial yang harus di dapat.
3) Senantiasa berorientasi kepada masa depan yang akan di jalani, dan selalu berupaya untuk hidup secermat mungkin dengan melalui pertimbangan yang matang akan hal-hal yang harus di sikapi sebelum sesuatu terjadi.
4) Pada usia dini sudah diajarkan, dilatih dan dididik selalu menjaga keselamatan alam sekelilingnya sehingga melalui kematangandalam pembelajaran dapat menumbuhkan seseorang berusaha mengimbangi arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
5) Dapat beradaptasi dengan kondisi pergaulan dalam lingkungan social sehingga menumbuhkan sikap positif dan dapat mempertimbangkan ketika unsur negatif mempengaruhi individu dengan sendirinya.

2.1. Pengertian Bimbingan.

Ada beberapa pengertian dari beberapa sumber yang memberikan pengertian tentang “ bimbingan “, bimbingan adalah upaya untuk menemukan jati diri peserta didik dalam mengembangkan bakat, minat serta prestasi yang dimiliki sehingga dapat terarah untuk mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan secara efisien dan efektif.
Pada pelaksanaannya , apabila program bimbingan di susun dengan baik dan rinci dari rencana strategi sampai rencana pengembangannya maka akan memberikan banyak keuntungan, seperti :
a. Terhindar dari kesalahan karena telah dipersiapkan secara matang
b. Program bimbingan dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan seimbang
c. Guru benar-benar mampu dalam melaksanakan program bimbingan 
d. Dari program bimbingan yang dilaksanakan, maka guru memperoleh pengalaman dalam mengatasi kesulitan – kesulitan dalam belajar atau dilingkungan tempat tinggal peserta didik, yang dirasakan oleh peserta didik sehingga senantiasa ada solusi sebagai upaya penanggulangan.
Adapun yang menjadi tujuan bagi guru melaksanakan program bimbingan di sekolah adalah untuk membnatu peserta didik yang mengalami kesulitan-kesulitan, hal ini dilakukan agar peserta didik mampu memecahkan sendiri kesulitan-kesulitan yang di hadapinya, jadi dalam hal ini bukan guru yang memecahkan kesulitan-kesulitan peserta didik melainkan peserta didik itu dengan sendirinya, guru dalam hal ini hanya bertindak memberikan motivasi atau upaya-upaya anak agar belajar unutk memahami dan mendewasakan dirinya untuk menemukan jati diri secara individu, guru hanya menginformasikan berbagai solusi sebagai upaya jalan keluar, dengan menunjukan sikap bahwa guru sangat saying dan menghargai keberadaan peserta didik dengan segala kekurangannya sehingga peserta didik dapat secara nyaman menerima saran pendapat dari guru, dan tidak menunjukan sikap tengah mengintrogasi kesalahan peserta didik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan peserta didik, seperti ;
a. Program bimbingan yang dilakukan guru pada jenjang penidikan dasar adalah membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar dengan baik.
b. Menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan proses pembelajaran yang harus dijalan kan agar memperoleh hasil yang memuaskan.
c. Memberikan pujian sebagai pengutan motivasi terhadap prestasi yang telah dicapai oleh peserta didik sehingga peserta didik terangsang untuk belajar lebih giat lagi.
d. Menginformasikan upaya-upaya belajar yang baik sehingga memiliki prestasi, dengan memberikan contoh daftar kegiatan rutinitas yang harus dilakukan oleh peserta didik.
Program bimbingan pada jenjang sekolah dasar lebih di prioritaskan kepada bimingan pengejaran yainu memberikan bantuan kepada setiap peserta didik dalam menghadapi kesulitan belajar, sebelum guru melaksanakan remedial pada peserta didik yang menemui kesulitan dalam belajar.

2.2. Langkah Dalam Penyusunan Program Bimbingan Bagi Peserta didik.

Setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh seorang guru, hendaknya terprosedur agar guru dapat mengevaluasi hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan, dalam penyusunan program bimbingan perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut ;
a. Guru hendaknya melakukan home visit pada keluarga peserta didik untuk mengumpulkan bahan sebagai acuan untuk memulai mengadakan bimbingan.
b. Guru mengumpulkan data fakta dari lingkungan sekitar peserta didik, tentang keberadaan peserta didik dalam lingkungan pergaulannya sehari-hari.
c. Guru hendaknya menyusu rancang bangun serta rencana program pemanggilan peserta didik secara berkesinambungan.
d. Guru hendaknya memntau hasil dari setiap peserta didik yang mendapat masalah dan telah di beri bimbingan untuk bahan evaluasi tindak lanjut.
e. Guru seyogyanya membiasakan diri untuk menjalankan program bimbingan secara menyeluruh, dan di pilah ketika ada diantara peserta didik yang mengelami kesulitan, sehingga peserta didik tidak merasa tabu ketika di panggil untuk menghadap memasuki ruang program bimbingan.
Guru dalam melayani bimbingan terhadap peserta didik harus mampu mengarahkan pada kemandirian serta keharmonisan dalam menjalin hubungan social baik di sekolah dengan teman sebayanya, juga di lingkungan rumah dan lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta didik.

2.3. Peran Guru Dalam Memberikan Layanan Program Bimbingan

Sampai dengan saat ini pelayanan bimbingan pada sekolah dasar belum sepenuhnya berjalan dengan baik bahkan cenderung guru untuk melakukan home visit pun dapat dihitung dengan jari, sebenarnya ketika guru selalu berupaya meluangkan waktu untuk melaksanakan program bimbingan, dapat mempermudah bagi guru yang bersangkutan untuk mengendalikan peserta didik dengan sendirinya, dan ini sangat membantu untuk pelaksanaan proses pembelajaran yang guru laksanakan di kelas. 
Layanan program bimbingan di sekolah hendaknya dapat dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dan jangan tergantung kepada peserta didik yang bermasalah saja, mengingat program bimbingan yang dilaksanakan dapat membantu guru dalam mengarahkan minat, bakat serta prestasi peserta didik dan sekaligus dapat pula kita mengetahui perkembangan belajar tiap-tiap peserta didik selanjutnya dapat mempermudah memposisikan cara belajar peserta didik yang kelakakan kita arahkan sesuai kompetensi peserta didik yang bersangkutan, di samping kita juga dapat secara mudah untuk mengkomunikasikan dengan orang tua peserta didik agar mengetahui perkembangan peserta didik, baik perkembangan akademik juga perkembangan kecakapan yang dikuasai peserta didik.
Dalam pelaksanaan program bimbingan di sekolah, guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal yang dirasa perlu untuk membantu guru dalam mempermudah pada pelaksanaannya, seperti ;
a. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang erat kaitannya dengan pelaksanaan program bimbingan.
b. Setelah melakukan pengumpulan data, buat urutan peserta didik yang menjadi prioritas target bermasalah.
c. Konsultasikan dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi tambahan agar bimbingan berjalan sesuai rencana.
d. Sempurnakan konsep program serta rancang bangun yang telah disusun.
e. Setelah program dilaksanakan, adakan evaluasi sebagai bahan untuk tindak lanjut tingkat keberhasilan program bimbingan yang telah dilaksanakan.
f. Dari hasil evaluasi, guru mengadakan tindak lanjut sehingga mencapai hasil yang memuaskan baik bagi guru juga bagi peserta didik yang bermasalah.
Kreatifitas guru dalam mengembangkan kompetensi yang di kuasainya sangat membantu peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat serta kecakapan yang di kuasainya sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan hal ini sangat membantu perkembangan peserta didik untuk berangkat ke jenjang pendidikan selanjutnya, karena baik sekolah , guru, juga orang tua dari peserta didik sudah tahu kemana kelak kemudian hari anaknya akan melanjutkan sekolah.


BAB III

KESIMPULAN

Layanan Program bimbingan di sekolah seharusnya dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan, mulai dari jenjang pendidikan terendah sampai perguruan tinggi, mengingat layanan program bimbingan tersebut sangant membantu untuk kelangsungan peserta didik ke depannya, karena semakin dewasa seseorang semakin banyak kesulitan-kesulitan yang di hadapi, dengan pelaksanaan program bimbingan maka akan sedikit demi sedikit mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru sebelum melaksanakan program bimbingan pada peserta didik, yang erat kaitannya dengan keberadaan individu sebagai pribadi, diantaranya ;
a. Sebagai individu “manusialepas landas “ memiliki wawasan serta daya nalar yang luas dengan pandangan hidup yang bersifat positif, aktif memiliki kemampuan untuk mengembangkan sikap dalam menentukan kehidupanya secara pribadi.
b. Memproritaskan hasil dari kinerja yang sangat memuaskan, sehingga yang bersangkutan merasakan adanya kemampuan yang lebih di bandingkan orang lain dan tidak setiap pekerjaan yang dilakukannnya mengacu pada sisi pinansial yang harus di dapat.
c. Senantiasa berorientasi kepada masa depan yang akan di jalani, dan selalu berupaya untuk hidup secermat mungkin dengan melalui pertimbangan yang matang akan hal-hal yang harus di sikapi sebelum sesuatu terjadi.
d. Pada usia dini sudah diajarkan, dilatih dan dididik selalu menjaga keselamatan alam sekelilingnya sehingga melalui kematangandalam pembelajaran dapat menumbuhkan seseorang berusaha mengimbangi arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
e. Dapat beradaptasi dengan kondisi pergaulan dalam lingkungan social sehingga menumbuhkan sikap positif dan dapat mempertimbangkan ketika unsur negatif mempengaruhi individu dengan sendirinya.
Dengan memeperhatikan hal-hal tersebut di atas maka memudahkan bagi guru untuk melaksanakan program bimbingan, selanjutnya sebelum guru memulai melaksanakan program bimbingan kepada peserta didik maka hendaknya mempersiapkan rencana program bimbingan sehingga guru tidak menemui kendala pada pelaksanaannya dengan terlebih dahulu memperhatikan ;
a. Guru hendaknya melakukan home visit pada keluarga peserta didik untuk mengumpulkan bahan sebagai acuan untuk memulai mengadakan bimbingan.
b. Guru mengumpulkan data fakta dari lingkungan sekitar peserta didik, tentang keberadaan peserta didik dalam lingkungan pergaulannya sehari-hari.
c. Guru hendaknya menyusun rancang bangun serta rencana program pemanggilan peserta didik secara berkesinambungan.
d. Guru hendaknya memantau hasil dari setiap peserta didik yang mendapat masalah dan telah di beri bimbingan untuk bahan evaluasi tindak lanjut.
e. Guru seyogyanya membiasakan diri untuk menjalankan program bimbingan secara menyeluruh, dan di pilah ketika ada diantara peserta didik yang mengelami kesulitan, sehingga peserta didik tidak merasa tabu ketika di panggil untuk menghadap memasuki ruang program bimbingan.
f. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang erat kaitannya dengan pelaksanaan program bimbingan.
g. Setelah melakukan pengumpulan data, buat urutan peserta didik yang menjadi prioritas target bermasalah.
h. Konsultasikan dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi tambahan agar bimbingan berjalan sesuai rencana.
i. Sempurnakan konsep program serta rancang bangun yang telah disusun.
j. Setelah program dilaksanakan, adakan evaluasi sebagai bahan untuk tindak lanjut tingkat keberhasilan program bimbingan yang telah dilaksanakan.
k. Dari hasil evaluasi, guru mengadakan tindak lanjut sehingga mencapai hasil yang memuaskan baik bagi guru juga bagi peserta didik yang bermasalah.
Demikian kiranya yang dapat penulis paparkan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan, sekedar saling mengingatkan akan hal-hal yang kerapkali dianggap sebagai hal yang sepele atau yang terlupakan sehingga ketika menemui kendala kita baru menyadari bahwa kita lalai dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan yang sebenarnya sudah ada dalam diri kita selaku guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar