PENGALAMAN TERBAIK
MENJADI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH
Makalah
Disusun Sebagai
Salah Satu Persyaratan Mengikuti
Pemilihan Guru Berprestasi
Diajukan Oleh:
Nama :
SITI
ROKAYAH, S.Ag
NIP / NUPTK :
19790701 200604 2 009
NUPTK :
2033 7576 5830 0003
Nama
Sekolah : SD Negeri 1 Manggar
Kabupaten : Belitung Timur
Propinsi
: Kepulauan Bangka
Belitung
PEMERINTAH
KABUPATEN BELITUNG TIMUR
DINAS
PENDIDIKAN
Tahun 2014
PEMERINTAH
KABUPATEN BELITUNG TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KEC. MANGGAR
SD
NEGERI 1 MANGGAR
Alamat : Jalan
Gajah Mada Desa Lalang - Manggar
Nomor : 422.1/ / SD
Neg 1 Mgr/2014
Lampiran : -
Prihal : Pemilihan Guru Berprestasi
Kepada Yth:
Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Manggar
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama :
Bahya, S.Pd SD
NIP :
19611007 198202 2 005
Pangkat/Golongan : Pembina/IVa
Jabatan : Kepala Sekolah
Mengajukan saudara
Nama :
Siti Rokayah,
S.Ag
NIP :
19790701 200604 2 009
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
Untuk mengikuti Lomba Pemilihan Guru Berprestasi tahun 2014.
Untuk keperluan tersebut, guru yang bersangkutan bersedia mengikuti dan
memenuhi segala kegiatan yang diperlukan sampai dengan selesainya kegiatan
tersebut.
Bersama ini lampirkan makalah yang berjudul: “Pengalaman Terbaik Menjadi Guru Dalam
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Sekolah”
Manggar,
1 Mei 2014
Kepala Sekolah
BAHYA, S.Pd SD
NIP: 19611007 1982 2 005
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaniirahim
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah swt. karena berkat ridho dan karunia-Nyalah penulis diberikan
kekuatan dan kesehatan yang tak ternilai harganya, sehingga penyusunan Makalah
dengan Judul “Pengalaman Terbaik Menjadi Guru Dalam Upaya Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran Di Sekolah”
ini dapat terselesaikan tanpa halangan apapun.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini banyak tantangan dan hambatan yang tak
mungkin dapat diatasi tanpa bantuan dari bantuan berbagai pihak, terutama
rekan-rekan guru seprofesi, oleh karena itu patutlah jika kesempatan ini
penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1.
Bapak Muchsin Idip, S.Pd SD, selaku Kepala UPTD TK/SD Kecamatan
Manggar.
2.
Ibu Warsidah Sidik, S.Pd SD, selaku Pengawas di Gugus I Kecamatan
Manggar.
3.
Ibu Bahya, S.Pd SD, selaku Kepala SD Negeri 1 Manggar.
4.
Rekan-rekan guru seprofesi SD Negeri 1 Manggar
5.
Ayah, Ibunda, suami dan ananda
tercinta yang telah banyak memberikan motivasi yang tinggi.
6.
Murid-murid SD Negeri 1 Manggar
Penulis
yakin bahwa dalam menyelesaikan Makalah ini masih banyak
Kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis.
Akhirnya, pada Allah swt segala urusan ini penulis kembalikan dan semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Manggar,
1 Mei 2014
Penulis
SURAT
PERNYATAAN
Makalah
Seleksi
Guru Berprestasi
Dengan
Judul:
“Pengalaman
Terbaik Menjadi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di Sekolah”
Adalah hasil karya penulis sendiri yang disusun berdasarkan pengalaman baik
selama penulis bertugas menjadi guru maupun pengalamana yang dilingkungan
masyarakat sekitar dan pengalaman organisasi yang kemudian diperkuat dengan
literatur sesuai dengan isi makalah.
Demikianlah surat pernyataan ini penulis buat sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Manggar, 1 Mei
2014
Penulis
Siti Rokayah,
S.Ag
NIP: 19790701 200604 2 009
LEMBAR
PENGESAHAN
1.
|
Judul
|
:
|
“Pengalaman
Terbaik Menjadi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di
Sekolah”
|
2.
|
Identitas
|
|
|
|
Nama
|
:
|
Siti Rokayah,
S.Ag
|
|
NIP
|
:
|
19790701 200604 2 009
|
|
NUPTK
|
:
|
2033 7576 5830 0003
|
|
Gol/Ruang
|
:
|
Penata / IIIc
|
|
Jabatan
|
:
|
Guru
Pendidikan Agama Islam
|
3.
|
Tempat Tugas
|
:
|
SD Negeri 1
Manggar
|
4.
|
Biaya
|
:
|
RAPBS SD
Negeri 1 Manggar
|
5.
|
Digunakan
untuk
|
:
|
Mengkuti
Lomba Pemilihan Guru Berprestasi Tahun 2014
|
6.
|
Tahun Pelaksanaan
|
:
|
2014
|
Mengetahui/Mengesahkan
Kepala
Sekolah
BAHYA, S.Pd
SD
NIP: 19611007
1982 2 005
|
Manggar, 1
Mei 2014
Peserta
SITI ROKAYAH, S.Ag
NIP: 19790701 200604 2 009
|
DAFTAR ISI
Halaman Judul
|
....................................................................................
|
i
|
|
Pengantar
Kepala Sekolah
|
....................................................................................
|
ii
|
|
Kata Pengantar
|
....................................................................................
|
iii
|
|
Surat
Pernyataan
|
....................................................................................
|
iv
|
|
Lembar
Pengesahan
|
....................................................................................
|
v
|
|
Bab I
|
Latar
Belakang
|
|
|
|
A. Pembelajaran di Sekolah ……………………...............................
|
1
|
|
|
B. Visi dan Misi ………………………… .........................................
|
3
|
|
Bab II
|
Dasar-Dasar
Penyelesaian Masalah
|
|
|
|
A. Tujuan pendidikan…….. ................................................................
|
5
|
|
|
B.
Rancangan pembelajaran pendidikan agama islam.......................
|
7
|
|
|
C. Prestasi
yang dicapai deangan pengalaman kerja serta pengembangan
profesi……………………………………………
|
8
|
|
Bab III
|
Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Kualitas Pembelajaran
|
|
|
|
A.
Persiapan pelaksanaan pembelajaran di sekolah………………….
|
12
|
|
|
B.
Faktor pendukung dalam menyusun langkah-langkah
pembelajaran……………………………………………………….
|
14
|
|
|
C. Faktor penghambat dalam menyusun
langkah-langkah pembelajaran……………………………………………………….
|
14
|
|
|
D. Contoh sederhana penyusunan
langkah-langkah pembelajaran…...
|
14
|
|
|
E. Analisis materi……………………………………………………..
|
16
|
|
|
F. Evaluasi diri……………………………………………………….
|
17
|
|
|
G. Pelaksanaan proses
pembelajaran…………………………………
|
17
|
|
Bab IV
|
Hasil Yang Diperoleh
|
19
|
|
Bab V
|
Penutup
|
|
|
|
A.
Kesimpulan
.....................................................................................
|
23
|
|
|
B.
Saran
...............................................................................................
|
23
|
|
Daftar Pustaka
|
|
BAB
I
LATAR
BELAKANG
A. Pembelajaran di Sekolah
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
informasi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pembelajaran adalah merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran
dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan
kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain
pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi
sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat
belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang
ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek
afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik,
namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan
satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran mensyaratkan
adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran di Sekolah Dasar mempunyai
karakteristik yang sangat berbeda dengan pembelajaran di Sekolah
Menengah. Hal ini disebabkan karena karakteristik siswa Sekolah Dasar berbeda
dengan siswa sekolah menengah.
Secara institusional tujuan
pembelajaran di sekolah dasar lebih ke arah pengembangan potensi dasar
para siswa, karena potensi dasar ini sangat diperlukan untuk belajar dan
pembelajaran pada tingkat pendidikan selanjutnya.
Apabila belajar dan pembelajaran di SD tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga potensi dasar tidak berkembang
dikhawatirkan menjadi penghambat bagi perkembangan siswa selanjutnya,
khususnya dalam mengikuti program-program belajar dan pembelajaran
di sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Secara umum pembelajaran SD Negeri 1 Manggar
sama dengan sekolah-sekolah dasar yang lain yang memiliki karakteristik
bahan pembelajaran sebagaimana bahan pembelajaran pada umumnya tapi memperhatikan
karakteristik siswa seperti berikut ini:
1.
Pembelajaran memiliki
karakteristik dapat membelajarkan
sendiri para siswa (self instructional), artinya pembelajaran mempunyai kemampuan
menjelaskan yang sejelas-jelasnya semua bahan yang termuat di dalamnya dan
diperlukan bagi pembelajaran siswa.
2.
Bahan
pembelajaran bersifat lengkap, sehingga memungkinkan siswa tidak perlu lagi mencari
sumber bahan lain dan bersifat fleksibel, sehingga dapat digunakan baik untuk
belajar klasikal, kelompok dan mandiri.
Selain diatas, bentuk pembelajaran SD Negeri
1 Manggar berupa: media sederhana, media grafis, media cetak, media
audio, media video, dan media berbasis computer.
a.
Media Sederhana Alat peraga
visual yang digunakan guru sering diambil dari lingkungan sekitar yang relevan
dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya,
batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan, dan benda-benda lainnya.
b. Media Grafis Media grafis adalah betuk bahan pembelajaran
yang didesain dalam bentuk gambar dan tulisan hasil gambar dan tulisan tangan.
Guru dapat menggambar berbagai bentuk benda yang tidak mungkin diperoleh benda aslinya di sekitar sekolah. Guru dapat
menggambar alam sekitar yang berbahaya bila dipelajari secara langsung. Guru dapat
menggambar benda planet seperti matahari, bulan, bintang yang jauh di
langit, dan guru dapat menggambar benda-benda lain yang
cocok dengan materi yang diajarkan.
c.
Media Pembelajaran
Cetak Bahan pembelajaran dapat juga didesain dengan format media
cetak. Bahan pembelajaran dengan format ini lebih menekankan pada
teknis produksi media melalui proses cetak (printed material). Beberapa
contoh media cetak ini antara lain surat kabar, majalah, brosur, makalah, buku teks,
modul pembelajaran, dan, LKS (lembar kerja siswa.
d.
Media Pembelajaran
audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran. Ada
beberapa jenis media yang termasuk kelompok media audio, antara lain: radio,
tape rekorder, CD audio pembelajaran.
e.
Media pembelajaran video adalah salah satu
dari jenis media audio-visual. Media audio-visual seperti film, televisi, slide
suara, permaianan simulasi. Video pembelajaran sebagai media audio-visual
menampilkan pesan gerak. Adapun pesan yang disampaikan harus bersifat fakta (kejadian/peristiwa,
dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif
maupun instruksional.
f. Pembelajaran berbasis
komputer yang merupakan perkembangan
teknologi informatika telah menghasilkan peralatan canggih masa kini. Bagi pembelajaran komputer dapat
juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran.
B. Visi Dan Misi
Allah SWT. menciptakan manusia di muka bumi
ini mempunyai tujuan yang jelas sebagai mana firman-Nya dalam Al-Qur’an Wamaa
khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduun yang artinya “Dan tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku”. Oleh sebab itu,
apapun profesinya manusia harus menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu
merupakan rangkaian pengabdiannya kepada Sang Khalik yang
telah menciptakannya. termasuk profesi sebagai seorang guru.
Selain tujuan penciptaan manusia yang harus
menjadi acuan dalam menentukan arah hidup kita, guru yang bertugas di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mengejawantahkan tujuan Pendidikan
Nasional sebagaimana yang termaktub dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pada Bab II Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Kejelasan tujuan hidup sepanjang hayat
seperti yang difirmankan oleh Allah SWT. serta tuntunan Undang-Undang Republik
Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional mengantar saya
merancang visi dan misi dalam hidup dan kehidupan saya sebagai guru.
Visi :
Visi saya sebagai guru adalah
terwujudnya iklim pendidikan di sekolah yang
memberdayakan siswa berkembang menjadi manusia berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Misi :
Adapun misi saya untuk mencapai visi di atas
adalah :
1. Menjadikan pelajaran Pendidikan Agama Islam
mampu menginspirasi siswa membangun diri untuk masa depannya sebagai generasi
muda bangsa yang tetap berkepribadian bangsa Indonesia yang berakhlaq
mulia.
2. Meyakinkan siswa bahwa Pendidikan Agama
Islam merupakan sebuah kebutuhan dalam era globalisasi, karena agama merupakan
penuntun bagi seorang manusia.
3. Menjadikan siswa berminat dan merasa senang
belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media dan metode yang
bervariasi.
4. Membangun karakter dan jiwa nasionalisme
siswa dengan mengintegrasikan nilai-nilai Imtaq dan budaya bangsa ke dalam mata
pelajaran yang saya ampu.
BAB II
DASAR-DASAR
PENYELESAIAN MASALAH
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi
akhir atau nilai – nilai yang ingin di capai dari suatu proses pendidikan .
Setiap tujuan pendidikan memiliki dua fungsi , yaitu
1. Menggambarkan tentang kondisi akhir yang
ingin dicapai,
2. Memberikan arah dan cara bagi semua usaha
atau proses yang dilakukan .
Tujuan pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan
nasional dan tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan
karakteristik perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan kebutuhan
pembangunan daerah, arah pembangunan nasional serta memperhatikan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global
yang mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia
seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya .
Secara oprasional pendidikan SD , dinyatakan
di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca
, menulis dan berhitung, pengetahuan dan keterampilan dasaar yang bermanfaat bagi
siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan di SLTP.
Fungsi yang sangat mendasar dan menonjol dari
pendidikan dasar adalah fungsi edukatif, daripada fungsi pengajaran,
di mana upaya bimbingan dan pembelajaran diorientasikan pada pembentukan landasan
kepribadian yang kuat.
Dari sudut perkembangan individu , fungsi
tersebut sangat sesuai dengan tingkat dan karakteristik perkembangan siswa.
Fungsi ini diwujudkan dengan modeling, yaitu memberikan contoh konkret dan
keteladanan prilaku yang etis, normatif dan bertanggung jawab dalam setiap
berinteraksi dengan siswa.
Fungsi pengembangan dan peningkatan merupakan
penjabaran dari fungsi edukatif yang harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan melalui kegiatan bimbingan dan konseling .
a. Tujuan Umum
Pendidikan SD Negeri 1 Manggar Belitung Timur
1.
Mengantarkan Peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia.
2. Memberikan bekal
kemampuan dasar ”Baca Tulis dan Hitung” Pengetahuan serta keterampilan dasar
yang bermanfaat bagi peserta didik.
3. Menjadikan peserta
didik yang sehat jasmani dan rohani.
4. Memberikan bekal
peserta didik agar memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
5. Menjadikan peserta
didik mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
6. Menjadikan Peserta
didik yang kreatif, terampil, dan
bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.
b. Tujuan Khusus
Pendidikan SD Negeri 1 Manggar Belitung Timur
1. Sekolah memiliki
perangkat Kurikulum yang
lengkap, mutakhir dan berwawasan kedepan serta melaksanakan verifikasi
kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta didik .
2. Sekolah menghasilkan
silabus dan RPP untuk kelas I s.d VI semua mata pelajaran
3. Memiliki nilai Ujian
Sekolah yang memuaskan dengan kelulusan 100%
4. Memiliki kelompok
siswa yang menjadi pemenang I lomba olympiade MIPA dan lomba Kreatifitas Siswa tingkat SD se-Kabupaten Belitung
Timur.
5. Memiliki siswa yang
mampu meraih prestasi ditingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik bidang
akademik maupun non akademik.
6. Memiliki siswa yang
melanjutkan ke kelas VII sebanyak 100% pada Tahun Pelajaran 2013/2014
7. Memiliki Tim O2SN yang mampu meraih finalis tingkat SD
se-Kabupaten Belitung Timur Tahun 2014, bahkan sampai ke tingkat Nasional.
8. Memiliki guru yang
profesional dalam pengembangan kreatifitas pembelajaran dan mampu
mengimplementasikan dalam kegiatan PBM pada tahun pelajaran 2013/2014.
9. Mampu meraih juara
sekolah sehat dan sekolah model berbudaya lingkungan serta sebagai juara wiyata
mandala tingkat Kabupaten Belitung Timur pada tahun pelajaran 2013/2014
B.
Rancangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama
Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan
kepribadian dan mental anak, karena pendidikan agama Islam mempunyai dua aspek
terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan
kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran
agama Islam itu sendiri.
1.
Aspek pertama
dari pendidikan Islam adalah yang ditujukan pada jiwa atau pembentukan
kepribadian. Artinya bahwa melalui pendidikan agama Islam ini anak didik
diberikan keyakinan tentang adanya Allah swt.
2.
Aspek kedua
dari pendidikan Agama Islam adalah yang ditujukan kepada aspek pikiran
(intelektualitas), yaitu pengajaran Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa
kepercayaan kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna
manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-Nya)
tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak hanya
sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi justru pada
pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang dapat
diyakini dan diterima oleh akal.
Fungsi
pendidikan Agama Islam di sini dapat menjadi inspirasi dan pemberi kekuatan
mental yang akan menjadi bentuk moral yang mengawasi segala tingkah laku dan
petunjuk jalan hidupnya serta menjadi obat anti penyakit gangguan jiwa.
Dari beberapa
penjelasan diatas, ada beberapa hal yang saya
terapkan di SD Negeri 1 Manggar
dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam
yaitu:
1.
Memperkenalkan
dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah swt, pencipta semesta alam
beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan menuntunnya mengucapkan La
Ilaha Illallah.
2.
Memperkenalkan
kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang (hukum
halal dan haram).
3.
Menyuruh anak
agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang menyangkut hablumminallah
maupun ibadah yang menyangkut hablumminannas.
4.
Mendidik anak
didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca
al-Quran.
5.
Mendidk anak
didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak merusak
lingkungannya.
Keberhasilan guru tidak terletak pada jabatan dan uang, tetapi pada orang
yang mengerjakannya. Karakter dan sikap mental seseorang lebih menentukan
keberhasilan ketimbang jabatan dan uang, karena jabatan dan uang adalah
bersifat kebendaan duniawi yang begitu fana dan rapuh, yang sewaktu-waktu bisa hilang atau rusak.
Seorang guru yang harus memiliki karakter dan sikap mental yang baik dan kuat
terwujud dari sifat, sikap dan perilaku yang dimasukan dalam kategori positif,
yaitu jujur, percaya diri dan dapat dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet,
optimis, pantang menyerah, disiplin.
Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka pantulan segala
bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang,
dan segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan
kerendahan hati. Dalam pengembangan diri, seorang guru tidak bisa hanya sekedar
belajar teori-teori dalam
ruangan yang terbatas, melainkan guru harus berpikir tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting adalah
bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan
berkualitas.
C. Prestasi Yang
Dicapai Dengan Pengalaman Kerja serta Pengembangan Profesi
Keberhasilan
adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan
orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Setiap manusia
apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena
dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil
mencapai tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan
negara jika memang bisa.
Pengertian
prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan.
Prestasi tiap orang tidak akan sama satu sama lain. Pengertian prestasi juga
bermacam-macam:
1.
Prestasi adalah perolehan atau
hasil yang telah dicapai dari suatu usaha, yang didasarkan pada nilai atau
ukuran tertentu.
2.
Prestasi adalah hasil yang dicapai
oleh seseorang setelah melakukan usaha dan/ atau pekerjaan.
3.
Prestasi adalah hasil yang
diperoleh seseorang dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan
adanya perubahan ke arah kemajuan.
4.
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari apa yang telah
dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas,
maka saya akan berusaha mencoba menjabarkan beberapa prestasi yang telah diraih
selama menjadi tenaga pendidik yang akan menjadikan bahan pertimbangan mengikuti seleksi guru berprestasi yakni sebagai berikut:
1.
Bidang akademik
Dalam bidang akademik saya belum pernah mengikuti berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan profesi saya.
2.
Bidang
Seni dan Olahraga
Dalam bidang seni dan
olahraga saya belum pernah mengikuti berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan profesi saya.
3.
Bidang Sosial Kemasyarakatan
a.
Ikut serta dalam darma wanita
persatuan untuk kecamatan Manggar
b.
Mengajar TPA Nurul Hidayah
2009/2010
c.
Membantu panitia pengaadan CPNS Daerah Kabupaten Belitung Timur sebagai
pengawas ruangan ujian seleksi penerimaan CPNS
tahun 2009 dan 2010.
d.
Panitia pelaksana kegiatan peningkatan syiar dan kesadaran umat
beragama tahun 2011, 2012 dan 2013
4.
Bidang Organisasi
Di bidang organisasi keterlibatan saya adalah
sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:
NO
|
NAMA ORGANISASI
|
TAHUN
|
JABATAN
|
TINGKAT
|
1.
|
Pengurus KKG PAI
Kecamatan
|
2012
|
Koordinator gugus
|
Kecamatan
|
2.
|
Komite
TK Negeri Pembina
|
2012/2013
|
Bidang Pendidikan
|
Kecamatan
|
3.
|
Dewan Pengurus Daerah
BKPRMI
|
2011-2015
|
Bidang LPPKM
|
Kabupaten
|
5.
Pengalaman Kerja
Pengalaman
dalam bidang mengajar adalah sebagai
berikut seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:
NO
|
NAMA SEKOLAH
|
TAHUN
|
BIDANG STUDI
|
KECAMATAN
|
1.
|
SMP Neg 3 Manggar
|
2004 - 2006
|
PAI
|
Manggar
|
2.
|
SD Neg
8 Dendang
|
2006 - 2010
|
PAI
|
Manggar
|
3.
|
SD Neg 1 Manggar
|
2010 - sekarang
|
PAI
|
Manggar
|
6.
Aktivitas Pembimbingan Siswa
dan Pengembangan Diri
Dalam membimbing siswa memang tidak begitu banyak seperti sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel
dibawah ini:
NO
|
NAMA KEJUARAAN
|
TINGKAT
|
TEMPAT DAN WAKTU
|
1.
|
Lomba Da,i Cilik
Syiar gema Muharram1432 H
|
Kabupaten
|
Manggar,
6 Nop 2010
|
3.
|
Cerdas Cermat PAI
|
Kabupaten
|
Manggar,
4 s.d 5 Des 2010
|
2.
|
FLS2N cabang lomba Kriya Anyam
|
Kecamatan
|
Manggar
25 s.d 26 Maret 2014
|
Selain itu juga dalam proses
pembelajaran ditambah dengan pembelajaran membaca iqro untuk murid-murid kelas
I sampai kelas III yang dilaksanakan selesai proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam.
Satu persatu anak2 dibiasakan untuk
belajar membaca iqro dan huruf latin. Setiap anak diberi buku prestasi iqro.
Jadi orangtua bisa tahu dan memantau perkembangan anaknya membaca iqro. Tentu
ini barulah awal dari segalanya. Inti dari pembelajaran iqro adl agar anak bisa
membaca Al-Quran. Kalau di sekolah ibu guru membimbing dan teman-temannya untuk
menghapal surat pendek, maka sejak beberapa bulan terakhir, saya memulai untuk
bekerja sama dengan orang tua siswa untuk saling mengawasi anak-anak di rumah
untuk senantiasa membaca Al Qur’an terutama surat-surat pendek yang sudah
diajarkan di sekolah. Terutama mengaji sehabis sholat maghrib. Tidak perlu
banyak2, cukup membaca 1-2 surat pendek di juz 30 (juz amma) Al-quran, tetapi
secara kontinu dilakukan setiap hari. Alhamdulillah saat ini sudah mulai
berjalan.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH DALAM PELAKSANAAN KUALITAS
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
A.
Persiapan
Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah
1.
Menyusun
Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan ini pada hakikatnya memproyeksikan
tentang apa yang akan dilakukan dalam suatu proses belajar mengajar.
Dengan demikian, penyusunan langkah langkah pembelajaran adalah memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan ini perlu
dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran.
Langkah – langkah pembelajaran disusun untuk membantu
siswa menguasai kompetensi dasar yang diberikan. Langkah – langkah pembelajaran merupakan hal
yang sangat menentukan dalam keberhsilan sisswa menguasai kompetensi dasar.
Dengan kegiatan pembelajaran yang disusun dengan tepat siswa akan lebih mudah menguasai materi ajar yang diberikan. Dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran, harus diperkirakan bagaimana indikator
keberhasilan belajar. Apakah langkah-langkah yang disusun dalam kegiatan itu
dapat mencakup setiap indikator yang telah dirumuskan. Jika semua indikator
sudah dapat ternaungi oleh kegiatan pembelajaran yang disusun maka tujuan
pembelajaran akan lebih mudah dicapai dan ketuntasan siswa dalam menguasai
kompetensi dasar akan sangat baik.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun langkah-langkah pembelajaran :
a.
Menidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
b.
Ketersediaan sumber belajar.
c.
Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
d.
Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan
ajar)
e.
Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu
yang sesuai.
2.
Susunan
langkah – langkah Pembelajaran
Susunan
Langkah-langkah standar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1)
Langkah
– langkah Pembelajaran Pendahuluan / Awal
a.
Orientasi : memusat perhatian siswa terhadap
materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik,
memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.
b.
Apersepsi : memberikan persepsi awal kepada
siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tahap ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan
melakukan pretest.
c.
Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari mata pelajaran yang akan di sampaikan.
d.
Pemberian Acuan : biasanya berkaitan dengan
kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok
dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
e.
Pembagian kelompok belajar dan penjelasan
mekanisme pelak-sana¬an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana
langkah-langkah pembelajaran).
2)
Langkah
– langkah pembelajaran Inti
Kegiatan
inti merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar
yang hendak dicapai. Kegitan inti ini harus dirinci sedemikian rupa agar siswa
benar-benar memahami kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perincian tersebut
termuat dalam pembagian kegiatan inti ini menjadi tiga tahap yaitu ekplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
Langkah
pembelajaran Inti ini berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa
untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work)
masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa
dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator.
Untuk
memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa
(LKS).
3)
Langkah
– langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )
Penutup
merupakan kegiatan akhir pembelajaran. menutup pelajaran tidak hanya sekadar
mengkhiri pelajaran dengan salam, tetapi di sini adalah penekanan/penguatan
terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. guru
memberikan simpulan terhadap apa yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup
juga dilakukan penilaian dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
Disamping
itu Guru bisa mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan. Guru
memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes
lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun
atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.
Langkah-langkah
pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan,
sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan
sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
B.
Faktor
Pendukung Dalam Menyusun Langkah – Langkah Pembelajaran.
Faktor
pendukung dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran di dalam kelas adalah
sebagai berikut:
1)
Adanya fasilitas pendukung dalam proses
pelaksanaan pelajaran yang akan di ajarkan. Misalnya tersedianya Al Qur’an
untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
2)
Tingkat kompetensi guru pada satu mata
pelajaran haruslah tinggi. Satu guru mengajarkan satu mata pelajaran. Agar
konsentrasi siswa dan guru tidak bercabang.
3)
Situasi dalam proses pembelajaran. Menyusun
langkah – langkah pembelajaran akan sulit dibuat jika keadaan suatu kelas tidak
bisa kondusif.
C.
Faktor Penghambat
Dalam Meyusun Langkah – Langkah Pembelajaran
1)
Belum adanya rumusan tujuan dari suatu
pembelajaran. Hal ini harus dilakukan terlebih dulu setelah itu seorang guru
dapat menyusun langkah – langkah pembelajaran.
2)
Tingkat kompetensi guru yang masih rendah.
3)
Seorang guru mengampu lebih dari satu mata
pelajaran sehingga dalam proses penyusunannya kurang maksimal.
D.
Contoh Sederhana
Penyusunan Langkah – Langkah Pembelajaran
Disini
saya mencoba memberikan gambaran langkah – langkah Pembelajan yang dilaksnakan
selama proses pembelejaran di dalam kelas :
a.
Contoh Kegiatan Awal (10 Menit)
1)
Guru menyampaikan salam kemudian mengajak siswa
berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas.
2)
Guru mengecek kehadiran siswa
3)
Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
4)
Guru memusatkan pikiran siswa dengan mengajukan
beberapa teka-teki. Setelah siswa selesai menjawab teka-teki yang
diajukan, guru menggali lagi pengetahuan awal siswa dengan mengkaitkannya
dengan materi pelajaran yang akan di ajarkan.
b.
Contoh Kegiatan Inti (25 Menit)
1)
Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok sesuai
dengan ruang lingkup biologi yang akan dipelajari dengan cara menyiapkan
beberapa kartu yang berisi beberapa soal dan bagian lainnya berupa jawaban yang
dibuat berdasarkan materi yang akan di ajarkan.
2)
Setiap siswa yang mendapat satu buah kartu akan
memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang dan kemudian setiap siswa
mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal
jawaban).
3)
Setelah menemukan pasangannya para siswa
dituntut untuk bergabung dalam kelompok besar sesuai dengan pembahasan dalam
materi tersebut.
4)
Setelah bergabung dalam kelompok besar. Siswa
diharuskan melakukan diskusi dan membuat kesimpulan tentang materi yang harus dia bahas.
5)
Setelah selesai melakukan diskusi dan membuat
kesimpulan. Hasil kesimpulan tersebut diletakkan di depan kelas agar bisa
dilihat oleh semua siswa.
6)
Setelah langkah tersebut tiap kelompok menunjuk
satu orang siswa sebagai tutor untuk menjelaskan materi yang menjadi pembahasannya.
7)
Guru Memberikan kesempatan siswa/peserta tiap
kelompok untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta
konsep maupun yang lainnya.
8)
Setelah kegiataan diatas selesai guru
menyegarkan pikiran siswa seperti menonton film, membuat sebuah permainan atau lainya.
c.
Contoh Kegiatan Penutup (10Menit)
1)
Guru menuntun siswa untuk bersama-sama membuat
kesimpulan
Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang telah diberikan oleh siswa.
Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang telah diberikan oleh siswa.
2)
Guru melakukan penilaian kepada siswa dengan
cara memberi tes atau kuis seacara kelompok dan individu.
3)
Penetapan tim yang dianggap paling baik dalam
pelajaran Guru menutup pembelajaran hari ini.
E.
Analisis
Materi
Penyusunan
langkah-langkah pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan bagi seorang Guru
untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan adanya langkah-langkah
pembelajaran yang baik dan jelas peserta didik dapat memahami apa yang
disampaikan oleh guru serta memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi
dasar yang telah di tentukan. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya,
langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
langkah
pembelajaran pendahulan/ awal, merupakan
kegiatan awal pembelajaran yang memiliki tujuan mengkondisikan siswa pada
kesiapan menerima pelajaran. Kegiatan yang dilakukan untuk mengkondisikan siswa
ini dapat berupa pemberian motivasi belajar siswa dan upaya memfokuskan siswa
pada pelajaran yang akan disampaikan. Dengan kata lain kegiatan pendahuluan
dapat disebut juga tahap situasional.
Yang
kedua adalah langkah pembelajaran Inti, Sesuai
permen No. 41 tahun 2007 Pembelajaran melalui 3 tahapan yakni ekplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, :
1)
Eksplorasi : Peserta didik difasilitasi untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
2)
Elaborasi : Peserta
didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap
lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya
sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap Peserta didik lebih luas dan
dalam.
3)
Konfirmasi : Peserta
didik memperoleh umpan balik atas
kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperoleh oleh Peserta
didik.
Dengan
ketiga tahap tersebut siswa akan mendapat pemahaman yang kuat karena siswa tak
hanya menerima dari guru saja melainkan siswa juga terlibat aktif dalam
pemerolehan pemahaman dan penguasaan kompetensi dasar.
Kemudian
yang ketiga langkah pembelajaran penutup/ akhir, berupa penyampaian kesimpulan
dari apa yang telah di pelajari. langkah ini dimaksudkan agar siswa menjadi
lebih yakin terhadap pemahaman yang telah siswa peroleh, karena pada dasarnya
siswa akan lebih percaya ketika pemahaman yang telah mereka peroleh dibenarkan
atau dikuatkan oleh guru
F.
Evaluasi Diri
Evalusi proses
pembelajaran dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan secara mandiri. Guru dapat menuangkan evaluasi yang telah
dilakukannya dalam jurnal refleksi pembelajaran. Guru dapat mengisi jurnal ini
pada setiap pelajaran yang telah diberikan/ diajarkan atau selama guru tersebut
melaksanakan pekerjaan sehari-harinya sebagai guru Jurnal merekam renungan dan
refleksi dari pikiran, seperti:
a. Apa yang sudah
saya ajarkan hari ini?
b. Apakah tujuan
pembelajaran tercapai?
c. Apa yang masih
membingungkan bagi siswa?
d. Apakah saya
menemukan masalah dan issu yang tidak diharapkan?
e. Apa jenis
pembelajaran tingkat tinggi yang saya sampaikan?
f. Apa jenis
pembelajaran tingkat rendah yang saya sampaikan?
g. Apakah siswa
saya dapat menerima materi yang saya ajarkan?
h. Apakah saya
sudah membelajarakan siswa?
i. Bagaimana
Tehnik pembelajaran saya?
j. Apa yang perlu
dan ingin ku ketahui lebih banyak lagi?
k. Apa sumber
belajar yang member kemudahan dalam saya mengajar?
G.
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran yang
saya lakukan di SD Negeri 1 Manggar adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan
Tujuan kegiatan ini untuk mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar siswa
siap. Baik secara mental, emosional maupun fisik.
Kegiatan ini antara lain dapat berupa :
a.
pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa ataupun guru
b. pengulasan bahan
pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya
c. kegiatan-kegiatan
yang mengugah dan mengarahkan perhatian siswa antara lain meminta
pendapat/saran siswa, menunjukkan gambar, slide, film, atau benda lain.
2. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar hendaknya selalu
mengikutkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa,
antara lain kemempuan siswa.
a)
Pengamatan
Tujuan kegiatan ini untuk melakukan pengamatan
yang terarah entang gejala/fenomena sehingga mampu membedakan yang sesuai dan
yang tidak sesuai dengan pokok permasalahan. Yang dimaksud pengamatan disini
adalah penggunaan indra secara optimal dalam rangka memperoleh informasi yang
memadai.
b)
Interpretasi hasil pengamatan
tujuan kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan berdasarkan pada pola hubungan antara
hasil pengamatan yang satu dengan yang lainnya.
c)
Peramalan
Hasil interpretasi dari suatu pengamatan kemudian
digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian yang belum diamati/akan
datang.
d)
Aplikasi konsep
Aplikasi konsep adalah menggunakan konsep yang telah
diketahui/dipelajari dalam situasi baru atau dalam menyelesaika masalah.
e)
Perencanaan penelitian
penelitian bertitik tolak dari seperangkat
pertanyaan antara lain untuk menguji kebenaran hipotesis tertentu perlu
perencanaan penelitian lanjutan dalm bentuk percobaan selanjutnya.
f)
Pelaksanaan penelitian
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa lebih
memahami pengauh variabel yang satu pada variabel yang lain. Cara belajar yang
mengasyikkan akan terjadi dan kreativitas akan terlatihkan.
g)
Komunikasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mengomunikasikan
proses dan hasil penelitian kepada pihak yang berkaitan baik dalam kata-kata
maupun bagan, grafik ataupun tertulis.
BAB IV
HASIL YANG DIPEROLEH
Belajar adalah suatu aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif
permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukan, perubahan-perubahan
tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan (fatique), kematangan ataupun karena
konsumsi obat tertentu. Winkel (1996:53) dalam bukunya psikologi pengajaran mengemukakan rumusan sebagai berikut:
Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlansung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubah-parubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubah-perubahan
itu dapat berupa hasil yang baru atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang
diperoleh.
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan belajar adalah
merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang untuk mendapatkan
pola tingkah laku yang diperlukan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Seseorang yang belajar tidak sama lagi keadaanya dengan waktu sebelum
belajar. Perubahan tersebut dapat berupa tingkatan, pengetahuan, sikap, maupun
aspek-aspek tingkah laku umum lainnya.
Hasil yang diperoleh dari proes pembelajaran
merupakan umpan balik dari kegiatan proses belajar mengajar. Suatu yang
diperoleh, dikuasai atau merupakan hasil dari adanya proses belajar. Jadi hasil
belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dan mengikuti program belajar
dalam rangaka menyelesaikan suatu program pendidikan. Hasil belajar yang
diperoleh siswa bukanlah hanya berdasarkan kemampuan intelektual siswa semata,
melainkan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut. Rober
yang dikutip oleh Syahril (1987:29) menyatakan ada lima macam kemampuan sebagai
hasil belajar adalah:
1.
Keterampilan intelektual
2.
Strategi kognitif berupa kemampuan
mengatur cara belajar dan berfikir dalam arti yang luas termasuk dalam
memecahkan masalah
3.
Informasi fertikal berupa
pengetahuan dalam arti fakta dan sebagainya
4.
Keterampilan metodik
5.
Sikap dan nilai
Hasil belajar siswa dapat dinyatakan secara kualitatif dan dapat pula dinyatakan
secara kuatitatif. Secara kualitatif hasil belajar dapat diungkapkan dengan
pernyataan sangat baik, baik, sedang, kurang dan sebagainya. Sedangkan secara
kuantitatif hasil belajar dapat di nyatakan dengan angka-angka. Untuk mencapai
hasil belajar yang baik dan memuaskan memang sangat banyak faktor yang
mempengaruhinya, di antaranya adalah dari faktor guru dan diri siswa itu
sendiri. Dalam hal ini guru berkewajiban menciptakan kegiatan belajar mengajar
yang mampu menunjang dan mendorong siswa untuk mengembangkan segala potensi
yang ada secara optimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa
Hasil belajar merupakan umpan balik
dari kegiatan proses belajar mengajar, hasil belajar adalah beberapa bentuk
prinsip perpaduan pola tingkah laku dan nilai-nilai ideal dalam arti
fakta-fakta, kecakapan yang dicapai dan keterampilan.
Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil
belajar setelah mengikuti usaha belajar. Hasil belajar merupakan dasar yang
digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi
pelajaran. Manusia melakukan kegiatan belajar dengan berbagai macam cara sesuai
dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegaiatan belajar maka dalam
dirinya akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan
belajar, perubahan ini disebut dengan hasil belajar. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada proses belajar meliputi perubahan kognitif (pengetahuan), afektif
(rasa), dan psikomotor (tingkah laku). Hasil belajar sesuai dengan tujuan dan
bidang tertentu dapat diukur atau diketahui dengan mengadakan penelitian atau
evaluasi yang meunjukan sudah sejauh mana suatu kemampuan telah tercapai.
Seseorang dapat dikatakan berhasil
dalam belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Menurut Djamarah (2000:96) indikator dari proses belajar mengajar itu dianggap
berhasil adalah:
1.
Daya serap terhadap bahan pelajaran
yang diajarakan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun
kelompok.
2.
Prilaku yang digariskan dalam
Tujuan Belajar Khusus (TPK) telah dicapai oleh anak didik baik secara
individual maupun kelompok
Dalam hal ini Djamarah juga
menjelaskan beberapa tingkat keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar
yaitu:
1.
Istimewa atau maksimal. Apabila
seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh seluruh anak didik
2.
Baik sekali (optimal). Apabila
sebagian besar (76%-94%) bahan pelajaran dikuasai anak didik.
3.
Baik (minimal). Apabila bahan
pelajaran dikuasai anak didik hanya 66%-75%
4.
Kurang. Apabila bahan pelajaran
dikuasai anak didik kurang dari 65%.
Kriteria Penilaian Hasil Belajar :
10,0
: istimewa
7,6-9,9
: baik
sekali
6,6-7,5
: baik
0-6,5
: kurang
Sementara itu Abu Ahmadi
(1991:130-139) menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah perestasi belajar yang
dicapai oleh seorang individu merupakan proses hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar individu,
tergolong faktor internal adalah:
1.
Faktor jasmani (psikologis) baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh di lapangan yang termasuk faktor ini
misalnya penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh
2.
Faktor psikologis baik yang
bersifat bawaan maupun yang diperoleh di lapangan.
3.
Faktor kematangan fisik maupun
psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
a)
Faktor sosial yang terdiri dari:
1.
Lingkungan keluarga
2.
Lingkungan sekolah
3.
Lingkungan masyarakat
4.
Lingkungan kelompok
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi
dan kesenian
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar
d) Faktor lingkungan spritual dan keagamaan
Sebab yang ditimbulkan oleh
prestasi yang diperoleh siswa dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar dan
siswa memiliki gairah dan kebahagiaan serta motivasi yang kuat dalam kegiatan
belajar mengajar yang terdahulu diantaranya yang dikemukakan oleh Lismawati
(2004) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motifasi dengan hasil
belajar yang diperoleh siswa. Hal ini diperkuat oleh Prayitno (1984:10) bahwa
siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan menampakan minat
yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Selanjutnya
penelitian Emilda (2002) mengatakan bahwa terdapat kontribusi yang berarti
antara cara belajar dengan hasil belajar siswa, hal ini diperkuat oleh Slameto
(1995:89) bahwa cara belajar adalah metode atau jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu, untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan
keterampilan belajar itu sendiri.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Secara umum pembelajaran
SD Negeri 1 Manggar sama dengan sekolah-sekolah dasar yang lain yang memiliki
karakteristik bahan pembelajaran sebagaimana bahan pembelajaran pada
umumnya tapi memperhatikan karakteristik siswa.
Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka pantulan segala
bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang,
dan segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan
kerendahan hati. Dalam pengembangan diri, seorang guru tidak bisa hanya sekedar
belajar teori-teori dalam
ruangan yang terbatas, melainkan guru harus berpikir tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting adalah
bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan
berkualitas.
B.
Saran
Saya berharap adanya kritik dan saran yang
membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan penulis makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan masukan
dan pertimbangan sehingga pertanyaan “ Saya Layak Atau Tidak Sebagai Guru Berprestasi?” akan terjawab pada akhirnya.
Daftar
Pustaka
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Departemen Agama RI. 2005. Al Qur’an dan Terjemahan. Jakarta:
Kathoda
Departemen Pendidikan Nasional. 2007, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Djamarah,
Syaiful Bahri, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya :
Usaha Nasional.
Djamarah.
Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar.
Jakarta :
Rineksa Cipta.
E. Mulyasa.
2003. Menjadi Guru Profesional. Rosda Karya.
Nurkencana, 2005. Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya . Usaha Nasional.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor – faktor yang
Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Nata, Abuddin 2001. Paradigma
Pendidikan Islam. Jakarta .
Grasindo
Ulwan, Abdullah Nashih 1994. Tarbiyah
al-Awlad fi al-Islam. Beirut .
Darul Salam
Usman , Muh. Uzer 2003. Menjadi
Guru Profesional. Bandung .
Remaja Rosdakarya