Senin, 28 Juli 2014
Rabu, 23 Juli 2014
Khotbah Idul Fitri 1435 H
اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah


Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir zaman. Amiin
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada hari ini tanggal 1 syawal 1435 H, hari yang sangat bahagia dan
bermakna lantaran kita baru saja menghadapi perang yang sangat dahsyat,
berjuang melawan dan mengendalikan diri dari tipu daya syetan Laknatullah serta
latihan meninggalkan semua yang dapat merusak amal ibadah kita demi mencapai
keselamatan didunia sampai kelak ke akhirat
Sejak terbenamnya matahari kemarin suara takbir, tahmid dan tahlil menggema
diseluruh nusantara tak terkecuali di
Belitung Timur yang kita cintai ini fihi ma’asyi.

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Bulan ramadhan membentuk manusia-manusia yang siap mental, taat
terhadap ajaran agama dan patuh terhadap kedua orang tua.
Ketahuilah, bahwa kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh
seorang hamba setelah kewajibannya kepada Allah swt dan Rasul-Nya adalah kewajiban dlm memenuhi hak
orangtua. Hal ini sebagaimana dlm firman-Nya:

Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia
supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan
susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia Telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah Aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk
orang-orang yang berserah diri". (Q.S Al-Ahqaf: 15)
Semakna dengan ayat tersebut Allah SWT. berfirman: “Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam
dua tahun.” (Q.S Luqman: 14)

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Nabi juga telah menyebutkan
besarnya keutamaan berbakti kepada orangtua. Bahkan lebih besar dari jihad di
jalan Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dlm Ash-Shahihain, dari sahabat
Abdullah ibnu Mas’ud z, beliau berkata:
Aku bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Amalan apakah yang paling
dicintai oleh Allah l?” Beliau n menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian
apa?” Nabi n menjawab, “Berbakti kepada orangtua.” Aku berkata, “Kemudian apa?”
Rasul menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari & Muslim).

bÎ)ur š‚#y‰yg»y_ #’n?tã br& š‚Íô±è@ ’Î1 $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïæ Ÿxsù $yJßg÷èÏÜè? ( $yJßgö6Ïm$|¹ur ’Îû $u‹÷R‘‰9$# $]ùrã÷ètB ( ôìÎ7¨?$#ur Ÿ@‹Î6y™ ô`tB z>$tRr& ¥’n<Î) 4 ¢OèO ¥’n<Î) öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÎÈ
Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang
itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya
kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan. (Q.S Luqman: 15)

Berbuat baik kepada orangtua sangat banyak caranya dan sangat luas
cakupannya. Bisa dilakukan dgn ucapan, perbuatan, maupun dengan harta. Berbuat
baik dgn ucapan, maka bisa dilakukan dgn menjaga tutur kata yang baik dan tak menyakitkan serta dengan berlemah-lembut
ketika berbicara kepadanya. Sedangkan berbuat baik dengan perbuatan, bisa
dilakukan dgn membantu menyiapkan keperluan-keperluannya atau melakukan
pekerjaan-pekerjaan lainnya utk meringankan bebannya serta memenuhi
perintah-perintah-Nya, selama bukan dlm bentuk berbuat maksiat kepada Allah l.
Sedangkan berbuat baik dgn harta, bisa dilakukan dgn menginfakkan sebagian dari
hartanya utk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Hal ini sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Al-Imam Al-Bukhari & Muslim dalam Shahih keduanya yang menceritakan tentang kisah
tiga orang yang ketika masuk utk beristirahat di dalam goa. Tiba-tiba ada batu
besar yang jatuh menutup pintu gua. Maka dalam kesulitan tersebut, ketiga orang
tadi bertawassul memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan menyebutkan amalan
shalih yang pernah mereka lakukan. Pada akhirnya batu yang menutup pintu goa
pun terbuka sehingga mereka bisa keluar dari gua tersebut. Di antara amal
shalih yang disebutkan oleh salah satu dari mereka adalah perbuatan baiknya
kepada orangtuanya.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa senang utk diluaskan rezekinya & dipanjangkan
umurnya maka sambunglah rahimnya.” (HR. Muslim).
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ اَللهُ
اَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Orang tua kita
adalah makhluk mulia yang wajib dihormati, dalam tata krama islam terhadap orang
tua, ada Rambu-rambu agar kita berhati-hati sepanjang hari dan terhindar dari
dosa yang menakutkan. Sebab ada hal kecil, sederhana, dan dianggap remeh tetapi
bisa melukai hati dan membuat orang tua tidak ridha kepada kita. Dosa-dosa
terhadap orang tua harus diwaspadai, sebab dosanya sangat besar apabila kita
telah melakukannya.

Adapun
bahaya durhaka terhadap orang tua adalah sebagai berikut:
1. Haram masuk surga.
“Ada tiga jenis
orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang
dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan
anak perempuan selingkuh)” (H.R. Nasa’i dan Ahmad).
2. Dimurkai Allah SWT.
“keridhaan
Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka
kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).
3. Allah tidak menerima shalatnya.

4. Tidak Termasuk sebagai
pengikut Nabi SAW.
“bukan termasuk
dari golongan kami orang yang diperluas rezekinnya oleh Allah lalu ia kikir
dalam menafkahi keluargannya”. (H.R. ad-Dailamy).
5. Mendapat “gelar” kafir.
“jangan
membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia
kafir”. (H.R. Muslim).
6. Balasan azab dengan segera
didunia.
Al-hakim dan
al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersabda, “setiap dosa
akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa
mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan)
kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.
7. Tidak Diampuni Dosannya.

8. Membatalkan Seluruh Amal.
“Ada tiga hal
yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu (a) syirik kepada Allah, (b)
durhaka kepada orang tua, (c) seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu
dan jahil”. (H.R. Thabrani).
9. Haram mencium aroma surga.
Bau surga yang
radiusnya sejauh 1000 tahun perjalanan itu tak bisa dirasakan oleh orang
durhaka. Benar-benar dahsyat. “sesunguhnya aroma surga itu tercium dari jarak perjalanan seribu
tahun, dan demi Allah tidak akan mendapatinnya barang siapa yang durhaka dan
memutuskan silaturahim”. (H.R.Thabrani).
10. Terputus rezekinnya.
“apabila
seseorang tidak meninggalkan doa bagi kedua orang tuannya, maka akan terputus
rezekinya”. (H.R. ad-Dailamy). Seseorang yang
Tidak mendoakan kedua orang tuanya termasuk kategori orang yang durhaka
terhadap orang tuannya. Oleh karena itu, orang tua wajib mendapatkan doa dari
anaknya.
11. Orang yg mendapat Kerugian
besar.

12. Dibenci Allah.
“Barang siapa
ridha kepada kedua orang tuannya, berarti ia ridha kepada Allah. Dan barang
siapa membenci kedua orang tua, sungguh dia membenci Allah”. (H.R. Ibnu an-Najjar).
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ
الْحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin
Rahimakumullah
Diakhir khotbah ini, marilah kita satukan jiwa dan raga kita
kehadirat Allah SWT memohon kepadaNya petunjuk semoga generasi muda sekarang
menjadi generasi yang taat dan berbakti kepada Allah dan orang tuanya.
Dihari nan fitri ini, mari kita sambung tali silahturahmi,
baik kepada teman, karib kerabat, serta tetangga sekitarnya handai taulan. Kita
harus ingat, bila seseorang mempunyai kesalahan terhadap sesama manusia, bila
belum saling memaafkan maka Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa kita sebelum
mendapatkan maaf dari orang yang bersangkutan.

Ÿt(
Ÿxsù (#þq’.t“è? öNä3|¡àÿRr& ( uqèd ÞOn=÷ær&
Ç`yJÎ/ #’s+¨?$#
Artinya: “Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. dialah
yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (Q.S. An Njam:32)

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
Allahumma Ya Allah, Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, hari ini kami hadir di sini memenuhi panggilan-Mu menunaikan
shalat sunnah Id, setelah selama sebulan penuh kami menunaikan kewajiban dan
amaliyah di bulan Ramadhan. Ya Allah, jadikanlah ibadah puasa
dan zakat kami sebagai sarana penghapus dosa dan kesalahan kami,
jadikanlah ia sebagai sarana perbaikan diri kami, keluarga dan umat kami, berikanlah
kekuatan kepada kami untuk senantiasa berbuat baik, bersikap jujur dalam
berbagai kehidupan kami.
Allahumma Ya Allah, Tuhan Yang Maha Melihat
lagi Maha Mendengar
Ya Allah yang Maha Pembuka hati, bukakanlah
hati kami, hati semua kaum muslimin, hati para pemimpin kami agar menjadi orang
yang beriman kepadamu, memiliki kesadaran untuk bersatu, memiliki
kesadaran untuk menegakkan syari’at Islam yang telah Engkau tetapkan kepada
kami
![]() |
Allahumma Ya Allah, Dzat Pencurah Rahmat
Ya Allah ya Tuhan kami, curahkanlah
RahmatMu kepada kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau tersalah,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orangsebelum kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa-apa yang tak sanggup kami memikulnya, beri maaflah kami, ampunilah kami dan
rahmatilah kami, Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami dari orang-orang
yang kafir.
Allahumma Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun
Ampunilah segala dosa-dosa kami dan
dosa-dosa kedua orang tua kami, dan kasihanilah mereka sebagai mereka telah
mengasihani kami di waktu kecil. Letakkanlah Ya Allah mereka disurga Na’im, Ya
Allah sekiranya mereka ada disisi kami, kami akan bersimpuh dihadapnnya untuk
memohon do’a restunya mohon maaf lahir dan bathin, tetapi sekiranya Engkau
tidak mengampuni dosa kami sungguh kami termasuk orang-orang yang rugi dan
tidak sanggup menerima dahsyatnya api neraka.

Ya Allah, terimalah ibadah kami, shalat kami, ruku’ dan sujud kami, puasa
kami dan doa-doa kami. Ya Allah Kabulkanlah permohonan kami.
اللَّهُمَّ أَرِنَا
الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً
وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
اللّهمّ اجعلنا من
العائدين والفائزين والمقبولين
كُلُ عَامٍ
وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ.

Langganan:
Postingan (Atom)