Jumat, 04 Juli 2014

KONSEP KARYA TULIS ILMIAH

Diposkan oleh: Sadi Suharto

KONSEP KARYA TULIS ILMIAH
Hasil Bintek Nasional pada Tanggal, 21 s.d 26 Juni 2014 di Novotel Lampung
oleh Narasumber : Dr. Jawane Malau
Dalam proses pendidikan pada satuan pendidikan, guru memegang peranan penting bahkan sangat dominan di bandingkan dengan komponen pendidikan yang lainnya. Telah banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan namun tanpa dibarengi dengan meningkatkan kualitas profesionalisme guru maka sulit untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai bentuk aktualisasi tugas guru sebagai tenaga profesional maka pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai mana diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru  dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan keprofesiannya secara berkelanjutan. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ini diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan kedepan berkaitan dengan profesinya itu. Kegiatan PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil penilaian kinerja guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, PKB diakui sebagai salah satu unsur utama selain kegiatan pembelajaran/ pembimbingan dan tugas tambahan lain yang relevan. PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan dengan keberhasilan guru. Komponen PKB adalah: (a) pelaksanaan pengembangan diri melalui diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru; (b) pelaksanaan publikasi ilmiah (nara sumber, publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif, publikasi buku teks pelajaran, modul/ diktat); (c) pelaksanaan karya inovatif (penemuan teknologi tepat guna, penemuan/ penciptaan atau pengembangan karya seni, pembuatan/ pemodifikasian alat peraga, penyusunan standar, pedoman). Pelaksanaan PKB tersebut harus ilmiah. Kegiatan penelitian, pengembangan dan evaluasi disebut sebagai kegiatan ilmiah apabila yang dipermasalahkan berada di kawasan ilmu dan menggunakan metode berpikir ilmiah dalam pengkajiannya. Karya tulis ilmiah memiliki ciri khas yaitu: kebenarannya, metode kajiannya dan tata cara penulisannya bersifat keilmuan. Bentuk, format penulisan ilmiah sangat beragam, mulai dari laporan ilmiah yang berbentuk buku atau artikel sampai dengan gagasan yang ditulis melalui media massa.
Apa yang dimaksudkan dengan Karya Tulis Ilmiah?
Hampir setiap hari kita melakukan kegiatan tulis-menulis. Karya tulis banyak sekali ragamnya, mulai dari surat pribadi, catatan harian, makalah, memo dinas sampai dengan laporan hasil penelitian. Tidak semua karya tulis itu merupakan karya tulis ilmiah (ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan). Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah apabila sedikitnya memenuhi tiga syarat, yakni: (a) Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah; (b) langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode (berpikir) ilmiah; (c) Sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan
Apa yang dimaksud dengan Pengetahuan Ilmiah?
       Salah satu syarat karya tulis ilmiah adalah bila isi bahasannya berada di kawasan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang kita ketahui. Dengan demikian pengetahuan kita sangatlah banyak dan beragam, mulai dari pengetahuan tentang keyakinan, kesenian, sampai dengan pengetahuan yang disebut sebagai ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang mempunyai ciri khusus. Ilmu di antaranya diperoleh melalui penelitian yang dilakukan melalui metode spesifik yang umum disebut sebagai metode (berpikir) keilmuan. Metode keilmuan merupakan cara berpikir yang spesifik yang menggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif.
      Bagaimana keterkaitan kegiatan ilmiah dengan karya tulis ilmiah?
Macam kegiatan ilmiah sangatlah banyak. Ibarat sebuah pohon, kegiatan ilmiah merupakan daun-daun yang rimbun dari pohon itu. Sedangkan metode keilmuan adalah batang pohon yang kokoh yang merupakan landasan berpikir dari setiap kegiatan ilmiah. Terdapat tiga macam kegiatan ilmiah dasar yakni :  (a) penelitian (research); pengembangan (development); serta evaluasi (evaluation) yang dapat diibaratkan sebagai tiga cabang utama dari pohon tersebut. Ketiga cabang itu mempunyai ranting-ranting dan daun-daun kegiatan ilmiah yang rimbun dan saling berkait dalam membentuk pohon keilmuan. Proses kerja ilmiah dicirikan dengan digunakannya metode keilmuan yang ditandai dengan adanya: (a) argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan; (b) dukungan fakta empirik; (c) dan analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.         
Apa arti kegiatan penelitian dan bagaimana karya tulisnya?
Penelitian merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dan hal yang dipermasalahkan.
Langkah kerja penelitian pada umumnya meliputi : (a) menganalisis dan merumuskan masalah dari data pendahuluan; (b) penyusunan hipotesis berdasar logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang telah ada sampai saat ini; (c) pengumpulan fakta empiris untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan menggunakan logika induktif; (d) analisis, diskusi, penarikan kesimpulan dan penulisan laporan.
Karya tulis yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, di antaranya adalah:
       a. Laporan hasil penelitian.
Kerja penelitian memerlukan adanya pelaporan. Laporan hasil peneiitian yang disajikan secara tertulis merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban kegiatan penelitian dan umumnya berbentuk buku laporan hasil. Bila penelitian dilakukan dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, laporan itu dapat berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Biasanya laporan hasil penelitian dipublikasikan secara terbatas dan dimaksudkan bagi tujuan tertentu. Namun ada juga hasil penelitian yang kemudian dipublikasikan dalam bentuk buku yang diedarkan secara luas.
       b. Tulisan/makalah ilmiah ringkasan hasil penelitian.
Cukup banyak majalah/jurnal ilmiah yang secara khusus bertujuan untuk mempublikasikan hasil-hasil kegiatari ilmiah, termasuk kegiatan penelitian. Hasil penelitian yang disajikan melalui majalah/jurnal ilmiah umumnya merupakan ringkasan hasil penelitian yang ditulis dengan kerangka isi dan tata cara penulisan tertentu yang umum disebut sebagai tulisan ilmiah. Penyebarluasan hasil penelitian juga sering dilakukan melalui forum pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi dan lain-lain. Sajian tertulis hasil penelitian pada forum semacam itu umumnya berupa makalah ilmiah. Format penulisan makalah ilmiah hasil penelitian, biasanya tidak terlalu berbeda dengan format tulisan ilmiah.
       c. Tulisan ilmiah populer kegiatan penelitian.
Ringkasan atau bahasan hasil penelitian tidak jarang disebarluaskan melalui media massa, seperti koran atau majalah. Sesuai dengan lingkup pembacanya, sajian isi dan bahasa pengungkapannya mempunyai aturan tertentu yang umum disebut sebagai tulisan ilmiah populer. Bahasan, ulasan atau ringkasan hasil penelitian sering juga tersaji dalam bentuk makalah. Apabila makalah tersebut ditulis menggunakan tatacara tulisan ilmiah populer, maka makalah itu disebut sebagai makalah ilmiah populer. Makalah ilmiah populer seringkali dikehendaki pada pertemuan ilmiah dengan tujuan dan kualitas pesertanya tertentu.
   Apa karya ilmiah pada kegiatan pengembangan?
   Pengembangan merupakan suatu kegiatan yang dapat berupa perancangan, perencanaan atau rekayasa yang dilakukan dengan berdasar metode berpikir ilmiah guna memecahkan permasalahan yang nyata terjadi, sehingga hasil kerja pengembangan berupa pengetahuan ilmiah atau teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Langkah kegiatan kerja pengembangan adalah : (a) menganalisis dan merumuskan permasalahan yang akan dikembangkan / dirancang / dikaji; (b) penyusunan kriteria rancangan berdasar logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang telah ada sampai saat ini; (c) pengumpulan fakta empiris dengan bentuk pembuatan rancangan / pengembangan / rekayasa atau kajian yang sesuai dengan kriteria yang diajukan; (d) mengkaji kesesuaian hasil pengembangan / rekayasa / rancangan / kajian terhadap kriteria dengan menggunakan logika induktif; (d) analisis, diskusi, penarikan kesimpulan dan penulisan laporan.
Jadi apapun yang dirancang, dikembangkan atau direncanakan harus ditandai dengan adanya kebenaran teoritik dan dukungan fakta empirik. Kegiatan pengembangan tidak dilakukan secara intuitif, coba-coba atau dengan sekedar mengikuti perasaan.
Terdapat bermacam-macam bentuk karya tulis yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan di antaranya adalah berupa :
a)      Laporan hasil pengembangan
Sebagaimana kerja penelitian, kegiatan pengembangan juga memerlukan adanya pelaporan. Laporan tertulis hasil pengembangan merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban kegiatan dan umumnya berbentuk buku laporan hasil. Bila kerja pengembangan dilakukan dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, laporan itu dapat berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Sedikitnya ada dua macam kegiatan pengembangan yang umum dilakukan para guru : Pertama adalah pengembangan buku, yang berupa buku pelajaran, buku terjemahan, diktat, buku pedoman, modul atau beragam bentuk buku pembelajaran yang lain. Kedua pengembangan alat bantu pembelajaran. Karya yang dihasilkan berupa pedoman tertulis penggunaan dan alat bantu pembelajarannya.
b)      Tulisan/makalah ringkasan hasil pengembangan
Meskipun tidak sebiasa pada kegiatan penelitian, publikasi hasil-hasil kegiatan pengembangan juga disajikan melalui majalah/jurnal ilmiah atapun forum pertemuan ilmiah. Karya tulisnya berupa ringkasan hasil yang ditulis dengan kerangka isi dan tata cara penulisan tertentu dan umum disebut sebagai tulisan atau makalah ilmiah.
Ringkasan atau bahasan hasil pengembangan tidak jarang juga disebarluaskan melalui media massa. Sesuai dengan lingkup pembacanya, sajian isi dan bahasa pengungkapannya mempunyai aturan tertentu yang umum disebut sebagai tulisan ilmiah populer. Tulisan tentang kegiatan pengembangan di bidang pendidikan yang sering dijumpai di koran adalah resensi buku.
    Apa saja karya ilmiah pada kegiatan evaluasi?
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh melalui tata cara tertentu berdasar pada metode beipikir ilmiah. Hasil kerja evaluasi adalah pengetahuan ilmiah yang digunakan untuk pengambilan kebijakan terhadap hal yang dipermasalahkan. Secara ringkas, langkah kegiatan kerja evaluasi adalah: (a) menganalisis dan merumuskan masalah yang akan dievaluasi; (b) menyusun kriteria yang akan digunakan dalam evaJausi berdasar logika deduksi dari pengetahuan ilmiah yang telah ada sampai saat ini; (c) pengumpulan fakta empiris dari hal-hal yang akan dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; (d) menguji fakta dengan kriteria dengan menggunakan logika induktif; (e) analisis, diskusi, penarikan kesimpulan dan penulisan laporan.
Macam karya tulis yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi yang sering dijumpai    dalam di dunia pendidikan adalah :
a)      Laporan hasil evaluasi
Kegiatan evaluasi yang dilakukan para guru umumnya berkaitan dengan upaya perbaikan proses belajar mengajarnya. Namun tidak jarang para guru melakukan evaluasi mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan aturan, sistem, model atau kebijakan baru dalam dunia pendidikan. Apabila kegiatan evaluasi dilakukan atas tugas tertentu, maka diperlukan pelaporan tertulis yang umumnya berbentuk buku laporan hasil dan digunakan sebagai pertanggungjawaban kegiatan. Tatacara dan format karya tulis laporan itu tidak jauh berbeda dengan laporan hasil penelitian atau pengembangan.
b)      Tulisan/makalah ringkasan hasil evaluasi
Publikasi kegiatan evaluasi juga dapat disajikan melalui majalah/jurnal ilmiah atapun forun pertemuan ilmiah. Karya tulisnya berupa ringkasan hasil yang ditulis dengan kerangka isi dan tata cara penulisan tertentu dan umum disebut sebagai tulisan atau makalah ilmiah. Namun yang paling umum, publikasi bahasan hasil evaluasi disebarluaskan melalui media masa. Sesuai dengan lingkup pembacanya, sajian isi dan bahasa pengungkapannya mempunyai aturan tertentu yang umum disebut sebagai tulisan ilmiah populer. Munculnya kebijakan baru di dunia pendidikan, sangat sering diikuti dengan berbagai tulisan yang merupakan hasil kajian evaluasi.
Contoh judul artikel Evaluasi : Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Sekolah dalam Pembelajaran Fisika pada SMA  negeri X di Jakarta
Bagaimanakah mengelompokkan karya tulis ilmiah?
Karya tulis ilmiah pada hakikatnya bertujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian, pengembangan ataupun evaluasi. Dalam penyajiannya dapat digunakan berbagai bentuk berupa buku laporan penelitian sampai dengan tulisan ilmiah populer tergantung dari tujuan penyajiannya. Untuk memudahkan pemahamannya  karya tulis ilmiah pada dikelompokkan menurut kesamaan tampilannya menjadi :
        a. Laporan Hasil kegiatan ihmiah (berupa buku laporan atau buku yang diedarkan secara luas)
         b. Tulisan ilmiah (baik yang berupa ringkasan laporan hasil, ungkapan / gagasan / pemikiran ihniah yang berupa artikel ilmiah atau tulisan ilmiah populer)
         c.  Buku (berupa buku pelajaran, modul, diktat, tulisan dan karya terjemahan)
Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah
Kerja penelitian, pengembangan dan evaluasi memerlukan pelaporan hasil. Laporan hasil kegiatan ilmiah tersebut umumnya berbentuk buku dan disebut sebagai buku laporan hasil. Laporan hasil kegiatan ilmiah umumnya terdiri dari Bagian Pendahuluan, Bagian Isi dan Bagian Penunjang.
Bagaimana kesamaan langkah kerja penelitian, pengembangan dan evaluasi?
Sebagai suatu kerja ilmiah, ketiga kegiatan tersebut mempunyai langkah kerja yang serupa Perhatikanlah ringkasan langkah kerja berikut ini :
  Langkah kerja Penelitian adalah: (a) menganalisis dan merumuskan masalah penelitian; (b) menyusun hipotesis berdasar kajian teori; (c) mengumpulkan, menyusun fakta empiris guna pengujian hipotesis; (d) menganalisis dan menarik kesimpulan dan saran.
Langkah kerja Pengembangan adalah: (a) menganalisis permasalahan yang akan dikembangkan/ dirancang/dikaji; (b) menyusun kriteria rancangan berlandaskan teori; (c) mengumpulkan fakta empiris dengan bentuk pembuatan rancangan/ pengembangan/rekayasa atau kajian yang sesuai dengan kriteria yang diajukan; (d) mengkaji kesesuaian hasil pengembangan/rekayasa/ rancangan/ kajian terhadap kriteria; (e) menganalisis, menarik kesimpulan dan saran.
Langkah kerja Evaluasi adalah: (a) menganalisis dan merumuskan masalah yang akan dievaluasi; (b) menyusun kriteria yang akan digunakan dalam evaluasi berdasar pengetahuan ilmiah; (c) mengumpulkan fakta empiris dari hal-hal yang akan dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; (d) menguji fakta dengan kriteria; (e) menganalisis, menarik kesimpulan dan saran.
Tampak bahwa langkah ketiga kegiatan itu serupa, karena ketiganya menggunakan metode keilmuan dalam pelaksanaan kajiannya. Dengan demikian, laporan hasil: penelitian, pengembangan maupun evaluasi pada prinsipnya mempunyai kerangka isi yang sama.
Bagaimana kerangka isi Laporan Hasil kegiatan ilmiah?
Kerja penelitian, pengembangan dan evaluasi memerlukan pelaporan hasil. Laporan hasil kegiatan ilmiah tersebut umumnya berbentuk buku dan disebut sebagai buku laporan (baik laporan hasil penelitian, laporan hasil pengembangan ataupun laporan hasil evaluasi). Kerangka isi dan format laporan hasil dapat berbeda-beda sesuai dengan tujuan pelaporan, namun pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yakni: bagian pendahuluan (atau bagian pengantar), bagian isi dan bagian penunjang.
Bagian Pendahuluan terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuan; kata pengantar; daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan lampiran, serta abstrak atau ringkasan.
Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:
I         Pendahuluan;
II      Kajian Teori atau Pembahasan Kepustakaan;
III   Metodologi;
IV   Hasil Kajian, dan
V      Kesimpulan dan Saran.
Bagian Penunjang umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lamplran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan.

Apa Isi Bab Pendahuluan (Permasalahan) ?
Untuk menjawab pertanyaaan di atas dan pertanyaan-pertanyaan berikutnya akan digunakan laporan hasil penelitian sebagai contoh. Hal itu dengan pertimbangan bahwa laporan hasil penelitian lebih sering dilakukan daripada laporan kegiatan pengembangan dan laporan kegiatan evaluasi. Pada suatu laporan hasil penelitian pada Bab I yang juga discbut sebagai bab Permasalahan atau bab Pendahuluan, umumnya terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:
1)      Latar betakang masalah, yang menguraikan secara singkat mengapa atau latar belakang apa yang menjadikan masalah tertentu diteliti. Uraian tersebut umumnya meliputi identifikasi dan pembatasan permasalahan. Identifikasi masalah memaparkan berbagai kemungkinan masalah yang teridentifikasi dari permasalahan penelitian. Pembatasan masalah berupa penetapan lingkup permasalahan dari berbagai masalah yang teridentifikasi sesuai dengan tujuan penelitian.
2)      Perumusan masalah menguraikan masalah-masalah pokok yang menjadi pusat perhatian penelitian dalam bentuk rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan diuji melalui penelitian yang dilakukan;
3)      Tujuan penelitian menjelaskan jawaban atas pertanyaan atau masalah-masalah pokok yang diajukan
4)      Manfaat penelitian menjelaskan kegunaan atau manfaat yang mendasari argumentasi tentang pentingnya penelitian itu dilakukan;
5)      Asumsi dan keterbatasan, mengemukakan kaidah, atau asumsi-asumsi tertentu dipakai sebagai dasar oleh peneliti dan mengemukakan adanya berbagai keterbatasan yang tidak dapat dihindari dan merupakan pembatas ruang lingkup peneliti annya;
6)      Metode Penelitian menguraian secara garis besar metode dan prosedur yang digunakan dalam penelitian. Perlu dikemukakan (secara singkat) dari mana dan bagaimana memperoteh data, bagaimana cara menganalisanya dan langkah-langkah yang dipakai dalam pengambilan kesimpulan.
Pada Bab Kajian Teori, apa yang dituliskan?
Umumnya isi Bab II yang berisi Kajian Teori atau Pembahasan Kepustakaan, mengungkapkan kerangka acuan teori yang berkaitan dengan permasalahan. Kajian teori ini berisi ringkasan dan tinjauan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teori mana akan dipakai sebagai landasan dalam merumuskan hipotesis dan melakukan penelitian selanjutnya. Sebagai contoh pada Bab kajian Teori berikut dibagi menjadi 4 sub bab, yakni;
2.1 Pembahasan teori yang membahas teori-teori yang berhubungan denan variabel-variabel penelitian.
2.2 Pengkajian hasil-hasil penelitian terdahulu yang dikaitkan dengan variabel dan masalah penelitian.
2.3 Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan yang berisi analisis, kajian dan simpulan secara deduksi hubungan antar variabel berdasar kepada teori dan hasil-hasil penelitian yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya, Pada sub bab ini, pendapat dan pandangan penulis terthadap teori yang dikemukakan harus secara nyata diungkapkan.
2.4 Pengajuan hipotesis yang diperoleh berdasar kesimpulan pemikiran deduksi dari argumentasi ilmiah terhadap variabel-variabel penelitian yang dipermasalahkan.
Apa isi Bab Metode Penelitian ?
Umumnya terdiri dari beberapa sub-bab sebagai berikut ini:
3.1. Tujuan khusus (atau tujuan operasional) penelitian yang menjabarkan tujuan umum penelitian menjadi tujuan yang lehih operasional guna dapat mengarahkan pelaksanaan penelitian.
3.2   Metode dan rancangan penelitian berisi uraian tentang metode pelaksanaan penelitian dan rancangan pelaksanaan-nya. Rancangan penelitian juga mengemukakan gambaran umum cara dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengamatan dan pengukuran agar dapat diperoleh data dengan kesalahan yang sekecil-kecilnya
3.3   Populasi dan sampel yang membahas karakteristik populasi, besar dan cara pengambilan sampel, serta upaya-upaya lain yang dilakukan penetapan dan pengambilan sampel;
3.4 Instrumen penelitian memaparkan macam, bentuk serta cara penggunaan instrumen yang akan dipakai pada pelaksanaan penelitian. Diuraikan pula tingkat kesahihan dan keterpercayaan instrumen yang dipakai
3.5   Pengumpulan dan analisis data, menguraikan jadwal, personil, cara, dan hal-hal lain sehubungan dengan pengumpulan dan analisis data. Uraian teknik analisis yang belum terlalu umum juga perlu dijelaskan pada sub bab ini.

Apa isi Bab Hasil-hasil Penelitian ?
Pada Bab IV (hasil-hasil penelitian) umumnya terdiri dari sub-sub bab sebagai berikut ini:
4.1. Jabaran variabel penelitian, yang berupa penulisan kembali variabel-variabei penelitian guna mengarahkan pemaparan hasil penelitian.
4.2   Hasil penelitian yang berupa pengungkapan dan pemaparan semua hasil pengamatan besaran-besaran variabel dalam berbagai bentuk seperti tabulasi data dan bentuk yang lain. Namun, hanya tabel-tabel yang penting saja dimasukkan pada sub bab ini, tabel- tabel pendukung sajikanlah pada lampiran.
4.3   Pengujian Hipotesis dituliskan bila memang penelitian anda bertujuan untuk menguji hipotesis. Pada sub bab ini (bila diperlukan) dipaparkan perhitungan yang dilakukan dalam usaha menguji hipotesis serta jelaskan hasilnya.
4.4  Hasil penelitian mengungkapkan pandangan peneliti tentang hasil penelitian yang didapatnya. Dalam mendiskusikan umumnya mengacu atau berlandaskan hal-hal yang diungkapkan pada bab Permasalahan (bab I). Uraian diskusi ini selanjutnya akan merupakan argumentasi dari kesimpulan dan saran hasil penelitian.
Apa isi Bagian Simpulan dan Saran ?
Umumnya Bab V (simpulan dan saran-saran) terdiri dari dua sub bab, yakni:
5.1   Simpulan yang merangkum semua hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV. Disarankan sajian ini menggunakan urutan yang merupakan urutan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan;
5.2   Saran-saran yang diungkapkan harus berdasarkan atau berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Suatu saran harus didahului dengan uraian yang merupakan argumentasi dari saran yang diajukan. Saran tersebut dapat ditujukan kepada pemerintah atau lembaga atau kelompok masyarakat, dan dapat berupa saran penelitian lanjutan, anjuran penggunaan hasil penelitian, penijauan peraturan sehubungan dengan hasil penelitian, atau lainnya

Bagaimana sosok tampilan Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah?
Laporan Hasil umumnya berbentuk buku Iaporan yang dipublikasikan secara terbatas. Format ukurannya berbeda-beda disesuaikan dengan aturan dan tujuan pelaporan. Kerangka isinya pun seringkali beragam, namum umumnya serupa dengan contoh kerangka isi yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tidak jarang Iaporan penelitian juga dipublikasikan dalam bentuk buku yang diedarkan secara luas. Dengan demikian format ukuran dan sajian bahasa yang digunakan menjadi berbeda. Namun demikian, kerangka isi sajiannya juga tidak terlalu berbeda dengan yang telah dipaparkan sebelumnya. Baik buruknya Laporan Hasil tidak hanya didasarkan pada isi materi yang disajikan tetapi juga pada tampilan fisik karya rulis tersebut. Fisik Iaporan umuinnya dinilai dari format, kerapian dan kesesuaian sajian penulisan dengan tata aturan penulisan ilmiah yang berlaku.
Penjelasan ringkas tentang tata cara penulisan, format dan sosok karya tulis ilmiah disajikan pada Lampiran 5.
Bagaimana langkah menyusun Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah?
Laporan Hasil merupakan sajian tertulis dari basil kegiatan ilmiah yang telah dilakukan. Dengan demikian, penulisan laporan merupakan pekerjaan terakhir dari rangkaian kegiatan penelitian, pengembangan atau evaluasi.
Untuk itu marilah kita pahami kembali langkah-langkah utama dari suatu kegiatan ilmiah. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari, menganalisis dan menetapkan masalah yang akan diteliti, dikembangankan atau dievaluasi. Singkatnya, langkah pertama ini adalah mcrumuskan masalah apa yang akan dibahas. Dalam kehidupan sangat sering dijumpai masalah-masalah yang memerlukan jawaban dengan kriteria kebenaran tertentu. Bila masalah tersebut membutuhkan kebenaran keilmuan untuk memecahkannya, maka masalah ini disebut masalah keilmuan. Masalah keilmuan seperti itulah yang yang merupakan lahan garapan kita. Langkah kedua adalah mematangkan, memantapkan dan menghimpun sebanyak mungkin data dari permasalahan yang akan dikaji. Untuk proses pematangan tersebut, diperlukan banyak diskusi dan masukan, baik dari sesama rekan maupun dari para pakar yang berkesesuaian. Salah satu wadah yang efektif dalam menghimpun dan mendiskusikan permasalahan adalah melalui forum seminar ilmiah. Langkah ketiga adalah melakukan kegiatan yang umumnya dimulai dengan mencari landasan-landasan keilmuan yang akan digunakan dalam pengkajian, selanjutnya mengumpulkan fakta-fakta dan mengalisisnya dengan menggunakan nalar keilmuan dan kemudian menarik kesumpulan-kesimpulan hasil kajian. Langkah keempat adalah menuliskan hasil-hasil kegiatan dengan menggunakan tata cara dan format sesuai dengan tujuan pelaporan. Kepada pemberi tugas, umumnya laporan dibuat dalam format dan aturan tertentu sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Dapat pula laporan tersebut dikembangkan atau dicetak menjadi buku dan diedarkan secara luas.
Apabila hasil kegiatan penelitian, pengembangan atau evaluasi akan dipublikasikan melalui majalah ilmiah atau disampikan pada pertemuan ilmiah, maka diperlukan macam penulisan laporan yang berbeda. Perbedaan ini akibat adanya persyaratan dari majalah ilmiah atau panitia pertemuan ilmiah yang menyangkut format kerangka isi, jumlah halaman, dan berbagai tata cara penulisan ilmiah lainnya. Macam karya rulis semacam itu umum disebut sebagai tulisan ilmiah yang biasanya menyajikan ringkasan dan hal-hal penting dari suatu hasil kegiatan ilmiah.
Tulisan Ilmiah
Hasil kegiatan ilmiah dapat disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah, baik berupa artikel di majalah ataupun berupa makalah yang disajikan pada forum pertemuan ilmiah.
Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format yang lebih 'populer' disebut sebagai tulisan ilmiah populer. Tulisan ilmiah mempunyai ciri khusus yakni: isi sajiannya berada pada kawasan ilmu; penulisannya cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas, dan bersifat objektif.
Apakah yang dimaksudkan dengan tulisan ilmiah?
Publikasi kegiatan ilmiah seperti penelitian, pengembangan dan evaluasi dapat berbentuk laporan ataupun berbentuk tulisan ilmiah. Perbedaan antara laporan dan tulisan ilmiah sangat jelas. Laporan menyajikan secara menyeluruh hasil kegiatan ilmiah yang dilakukan. Sedangkan tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu hasil kegiatan ilmiah.
Tulisan Ilmiah sering juga disebut sebagai makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau sebagai bahan tulisan dari siaran radio atau TV, atau bahan tertulis dalam pertemuan ilmiah.
Bagaimana sajian Tulisan Ilmiah?
Tulisan ilmiah merupakan karangan yang menyajikan permasalahan atau pengetahuan keilmuan dan ditulis menurut tata cara penulisan tertentu, dengan baik dan benar. Ciri yang menandainya antara lain: (a) isi sajiannya berada pada kawasan pengetahuan keihnuan; (b) penulisannya cermat, tepat, benar, menggunakan sistematika yang umum dan jelas; (c) tidak bersifat subyektif, emosional, mengungkapkan terkaan, prasangka, atau memuat pandangan-pandangan tanpa fakta dan rasional yang mantap.
Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yang berbeda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media masa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan bahasa yang lebih populer.
Bagaimana kerangka isi Tulisan Ilmiah?
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, kerangka isi tulisan ilmiah berbeda-beda. Namun tetap saja terdiri dari tiga bagian, yakni bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penunjang. Sebagai contoh berikut disajikan contoh kerangka isi tulisan Laporan hasil kegiatati penelitian, pengembangan dan evaluasi, yang dipersyaratkan oleh jurnal ilmiah:
Bagian pendahuluan
Judul
Abstrak dalam bahasa Indonesia
Abstrak dalam bahasa Inggris
Kata-kata kuci
Bagian isi
Permasalahan
Uraian teori dari hal yang dipemasalahkan
Uraian fakta dari hal yang dipcrmasalahkan
Pembahasan
Ke simpulan/Saran
Bagian penunjang
Daftar Pustaka
Data diri penulis
Tampak bahwa kerangka isi tulisan ilmiah merupakan ringkasan dari Laporan Hasil.
Tulisan ilmiah apakah memiliki isi bahasan yang khas?
Melihat pada kerangka tulisan ilmiah di atas, tampak bahwa isi tulisan ilmiah yang dipublikasikan melalui majalah ilmiah pada umumnya berupa laporan hasil kegiatan ilmiah, khususnya berupa laporan hasil penelitian. Makalah hasil penelitian adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok orangyang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan. Jurnal ilmiah acapkali juga menyajikan laporan hasil evaluasi, tinjauan atau ulasan dan sesuatu kegiatan atau produk pengembangan ilmiah.
Contoh judul tulisan ilmiah yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan di bidang pendidikan adalah :
a.       Berbagai komponen dalam mengembangkan buku ajar bagi siswa SMA.
b.      Fungsi remedial dalam perancangan modul.
c.       Pengembangan buku pembelajaran Fisika sesuai dengan Kurikulum Berbasis Sekolah.
Contoh judul tulisan ilmiah yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi di bidang pendidikan adalah :
a.       Kajian evaluasi manfaat dan hasil penggunaan metode Paket Belajar bagi siswa SMP di Kecamatan Cimanggis Depok.
b.      Kesesuaian rancangan buku Pelajaran  Sekolah Dasar dengan Kurikulum Berbasis Sekolah.
c.       Hambatan pelaksanaan SMP Terbuka di daerah kepulauan.

Apakah Tulisan Ilmiah Popular itu ?
Untuk kelompok pembaca tertentu, tulisan ilmiah yang disajikan dengan format dan bahasa sajian yang sangat formal tentu tidak menarik, tidak merangsang untuk dibaca, apalagi dipahami. Pengetahuan ilmiah dapat pula disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami. Tulisan semacam itu umum disebut sebagai Tulisan Ilmiah Populer. Namun demikian, meskipun disajikan dengan gaya bahasa dan sajian yang tidak terlalu formal agar enak untuk dipahami bagi kelompok pembaca tertentu, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berpikir keilmuan.
Tulisan ilmiah populer apakah memiliki isi bahasan yang khas?
Segala macam isi tulisan ilmiah dapat diubah untuk disajikan sebagai tulisan ilmiah populer. Namun demikian, pada umumnya tulisan ilmiah populer lebih banyak menyajikan pandangan, gagasan, komentar atau ulasan terhadap sesuatu permasalahan tertentu.
Misalnya, dengan adanya produk pengembangan dalam dunia pendidikan yang berupa Kurikulum Berbasis Sekolah, maka sangat banyak pandangan, ulasan, komentar mengenai Kurikulum tersebut dalam bentuk tulisan ilmiah populer melalui koran, siaran radio, dan pcrtemuan ilmiah.
Perhatikan berbagai contoh judul tulisan tentang masalah pendidikan yang termuat pada beberapa koran:
  1. Hasil UN Minimal untuk SMPN dan SMAN,
  2. Kuantitas kelulusan bukan berarti kualitas.
  3. Penerimaan siswa baru SD.
  4. Upaya meningkatkan mutu pendidikan.
  5. Krisis Motivasi Belajar.
Tampak bahwa tulisan ilmiah populer tentang kependidikan, baik yang berupa komentar, gagasan, dan pendapat menjangkau cakupan permasalahan yang luas.

Bagaimana kerangka isi tulisan ilmiah populer?
Tulisan ilmiah populer umumnya tersaji dalam kerangka isi yang lebih bebas. Sajiannya tidak menggunakan urutan kerangka isi yang baku sebagaimana sajian ringkasan hasil penelitian. Tujuan penulisan secara populer adalah agar menarik dan mudah dipahami oleh para pembacanya. Untuk itu sangat penting untuk mengetahui kepada siapa tulisan anda ditujukan. Latar belakang dan kondisi pembaca menentukan gaya bahasa dan kerangka isi penyajian.
Sebagaimana tulisan ilmiah pada umumnya, kerangka isi tulisan ilmiah populer terdiri dari 3 bagian, yakni pendahuluan, isi dan penutup. Sering dijumpai ungkapan hal-hal yang menarik, atau mengejutkan dari permasalahan yang diajukan pada bagian pengantar. Hal itu tentunya dimaksudkan untuk menarik perhatian pembacanya.
Pada bagian isi bahasan cukup banyak yang memulai dengan memaparkan hal-hal umum untuk kemudian menuju pada kesimpulan yang bersifat spesifik. Atau bahkan sebaliknya. Banyak juga yang memulai dengan mengungkapkan tesis, kemudian membenturkannya dengan antitesis untuk menggiring pada satu sintesa. Ada pula yang membahas permasalahan dengan upaya untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan dimana. Singkatnya banyak kerangka isi sajian yang dapat dipakai dalam menyajikan gagasan.
Buku
Menulis buku merupakan salah satu bentuk kegiatan pengembangan profesi guru.
Hasil karya tulisnya dapat berupa buku pelajaran, modul, diktat ataupun karya terjemahan. Sebagai karya ilmiah, kerangka sajian isi buku pun harus berada dan memiliki kebenaran ilmiah. Di samping itu buku hendaknya menarik dan mudah dipahami oleh pembacanya.
 Apa hubungan kegiatan pengembangan dengan karya tulis yang berupa buku?
       Pengembangan merupakan salah satu bentuk kegiatan ilmiah. Pada bidang pendidikan kegiatan pengembangan yang paling sering dilakukan guru adalah menulis buku, baik berupa buku pelajaran, diktat, modul maupun karya terjemahan. Sebagai karya ilmiah, buku harus mempunyai kebenaran ilmiah, dan disusun dengan landasan teori tertentu agar buku tersebut dapat mencapai tujuannya dengan baik. Dengan tujuan agar siswa dapat lebih memahami isi pelajaran, maka buku harus disusun dengan kerangka isi tertentu yang menurut berbagai teori akan mampu meningkatkan pemahaman siswa.
       Berdasar tujuan pokoknya buku dalam bidang pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut: Apabila buku dirancang sebagai bahan pembelajaran mandiri siswa, buku jenis ini sering disebut sebagai madul. Apabila buku diharapkan sebagai bacaan wajib atau bacaan pendukung guna membantu penyajian guru dalam mengajarnya, sangat umum disebut sebagai buku pelajaran atau buku teks. Umumnya jenis buku tersebut mencakup isi bahasan yang lengkap dan diterbitkan serta diedarkan secara luas.
Namun bila buku semacam itu masih diedarkan dalam lingkup terbatas (umumnya hanya digunakan oleh guru yang membuat), dalam bentuk yang lebih sederhana, cakupan isinya lebih sedikit, maka umum disebut sebagai diktat
Modul
Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.
Buku pelajaran adalah bahan/maten pelajaran yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk buku yang digunakan sebagai bahan pegangan belajar dan mengajar baik sebagai pegangan pokok maupun pelengkap.
Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/mempelajari materi mata pelajaran/bidang studi yang disampaikan oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Bagaimana kerangka isi buku pelajaran?
Sebagaimana karya tulis ilmiah yang lain, buku pelajaran juga terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, sajian isi dan penunjang. Kerangka isi dari masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut:
Bagian Pendahuluan :
Kata pengantar
Daftar isi
Penjelasan tujuan buku pelajaran
Petunjuk penggunaan buku
Petunjuk pengerjaan soal latihan
Bagian Isi :
Judul bab atau topik isi bahasan
Uraian singkat isi pokok bahasan
Penjelasan tujuan bab
Uraian isi pelajaran
Penjelasan teori
Sajian contoh
Ringkasan isi bab
Soal latihan          
Kunci jawaban soal latihan
Bagian Penunjang:
Daftar pustaka
Lampiran-lampiran
Bagaimana kerangka isi diktat?
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa pada hakikatnya diktat adalah buku pelajaran yang masih mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Yang membedakan diktat dengan buku pelajaran antar lain adalah:
  1. Diktat umunya disusun oleh guru untuk keperluan mengajarnya sendiri,
  2. Diperbanyak dan diedarkan secara terbatas,
  3. Cakupan isi diktat umumnya terbatas (bila buku mencakup isi pelajaran satu semester, diktat hanya beberapa kali pertemuan)
  4. Cukup banyak diktat, setelah disempurnakan, pada akhirnya menjadi buku pelajaran. Sering dikatakan bahwa diktat adalah calon buku pelajaran.
Dengan demikian kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri, beberapa bagian isi seringkali ditiadakan. Bagian yang seharusnya tetap tersaji pada suatu diktat adalah:
Bagian Pendahuluan :
Daftar isi
Penjelasan tujuan diktat pelajaran
Bagian Isi :
Judul bab atau topik isi bahasan
Penjelasan tujuan bab
Uraian isi pelajaran
Penjelasan teori
Sajian contoh
Soal latihan
Bagian Penunjang
Daftar pustaka
Bagaimana kerangka isi modul ?
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, materi pelajaran pada suatu modul, harus disusun dan disajikan sedemikian rupa agar siswa secara mandiri dapat memahami materi yang disajikan. Modul umumnya terdiri dari seperangkat buku, yaitu :
buku petunjuk siswa,
buku isi materi bahasan,
buku kegiatan siswa,
buku evaluasi, dan
buku pegangan tutor (bila ada).
Ciri lain dari modul adalah, satu modul biasanya untuk waktu pcnyelesaian belajar antara 1 - 3 minggu. Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu. Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai kerangka isi yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci agar siswa mampu menggunakan modul dalam membelajarkan diri mereka sendiri.
Ada lima belas hal yang seharusnya tersaji pada rancangan modul yang lengkap, yaitu :
1. Judul
2. Pengantar
3. Petunjuk penggunaan modul
4. Tujuan Umum Pembelajaran
5. Prasyarat Ilmu Pengetahuan
6. Pretes
7. Tujuan Pembelajaran
8. Isi bahasan
9. Kegiatan be!ajar
10. Rangkuman
11.Tes
12. Sumber media yang dapat digunakan
13. Tes akhir dan umpan balik
14. Rancangan remedial
15. DaftarPustaka
Bagaimana agar penulisan mudah dipahami ?
Salah satu tujuan penulisan buku adalah agar buku tersebut menarik pembacanya dan mudah dipahami. Kemenarikan suatu buku tidak saja dari isi matcri yang disajikan tetapi juga sosok tampilan buku. Buku yang terlalu tebal, penuh dengan tulisan mungkin kurang menarik bagi kelompok pembaca tertentu. Sebab itu sangat penting untuk mengetahui kepada siapa buku anda akan ditujukan. Buku bagi kelompok anak-anak, tentunya disajikan dengan sosok yang meriah, warna-warni, ceria sesuai dengan kehendak mereka.
Namun, secara umum beberapa pakar mengatakan agar mudah dan menarik untuk dibaca, upayakanlah memakai:
  1. kalimat-kalimat pendek tetapi jelas
  2. kalimat aktif
  3. gambar/ilustrasi yang sesuai untuk memperjelas dan menarik perhatian
  4. contoh-contoh
  5. berbagai variasi dalam format sajian, bentuk dan besaran huruf guna penarikan perhatian dan penekanan hal-hal yang penting.
Apa dan bagaimana karya terjemahan?
Untuk kepentingan pembelajaran tidak jarang diperlukan kerja penerjemahan. Karya tulis terjemahan adalah hasil karya penerjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya, atau dari Bahasa Daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Pekerjaan penerjemahan bukanlah sesesuatu yang sederhana. Seorang guru yang hendak menerjemahkan buku pelajaran setidak-tidaknya harus memenuhi persyaratan:
  1. menguasai materi yang akan diterjemahkan
  2. menguasai bahasa asing (bahasa sumber)
  3. menguasai bahasa Indonesia (atau bahasa penerima)
  4. menguasai teknik menerjemahkan.
Menerjemahkan berarti mengalih bahasakan suatu gagasan dari satu bahasa ke bahasa lain. Untuk itu penerjemah harus mengetahui terlebih dahulu dan memahami isi gagasan secara keseluruhan untuk kemudian melakukan penerjemahan gagasan demi gagasan dan memadukannya menjadi suatu kesatuan pengetahuan yang utuh. Penerjemahan bukan kegiatan mengalih-bahasakan kata per kata yang pada akhirnya cenderung mengubah makna gagasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar