Minggu, 13 Juli 2014

Makalah PENGALAMAN TERBAIK MENJADI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH





PENGALAMAN TERBAIK MENJADI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH

Disusun Oleh Sadi Suharto,S.Ag
dipersembahkan untuk sahabat kami
 Siti Rokayah dalam rangka mengikuti seleksi Guru Berprestasi



BAB I
LATAR BELAKANG


A.      Pembelajaran di Sekolah
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran mensyaratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran di Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang sangat berbeda  dengan pembelajaran di Sekolah Menengah. Hal ini disebabkan karena karakteristik siswa Sekolah Dasar berbeda dengan siswa sekolah menengah.  
Secara  institusional  tujuan  pembelajaran di sekolah dasar lebih ke arah pengembangan potensi dasar para siswa, karena potensi dasar ini sangat diperlukan untuk belajar dan pembelajaran pada  tingkat  pendidikan  selanjutnya.
Apabila belajar dan pembelajaran di SD tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga potensi dasar tidak berkembang dikhawatirkan menjadi penghambat bagi perkembangan siswa selanjutnya, khususnya  dalam mengikuti program-program belajar dan  pembelajaran  di  sekolah menengah dan perguruan tinggi. 
Secara umum pembelajaran SD Negeri 1 Manggar sama dengan sekolah-sekolah dasar yang lain yang memiliki  karakteristik bahan pembelajaran sebagaimana bahan pembelajaran pada umumnya tapi memperhatikan karakteristik siswa  seperti berikut ini:
1.         Pembelajaran memiliki karakteristik dapat  membelajarkan sendiri para siswa (self instructional), artinya pembelajaran mempunyai kemampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya semua bahan yang termuat di dalamnya dan diperlukan bagi pembelajaran siswa.
2.         Bahan pembelajaran bersifat lengkap, sehingga memungkinkan siswa tidak perlu lagi mencari sumber bahan lain dan bersifat fleksibel, sehingga dapat digunakan baik untuk belajar  klasikal, kelompok dan mandiri.  
Selain diatas, bentuk pembelajaran SD Negeri 1 Manggar berupa: media sederhana, media grafis, media cetak, media audio, media video, dan media berbasis  computer.
a.       Media Sederhana Alat peraga visual yang digunakan guru sering diambil dari lingkungan sekitar yang relevan dengan materi pelajaran dan dalam bentuk benda-benda nyata. Misalnya, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, binatang yang diawetkan, dan benda-benda lainnya.
b.      Media Grafis Media grafis adalah betuk bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk gambar dan tulisan hasil gambar dan tulisan tangan. Guru dapat menggambar berbagai bentuk benda yang tidak mungkin diperoleh benda  aslinya di sekitar sekolah. Guru dapat menggambar alam sekitar yang berbahaya bila dipelajari secara langsung. Guru dapat menggambar benda planet seperti matahari, bulan, bintang yang jauh di langit, dan guru dapat menggambar benda-benda lain yang cocok dengan materi yang diajarkan.
c.       Media Pembelajaran Cetak Bahan pembelajaran dapat juga didesain dengan format  media cetak. Bahan pembelajaran dengan format ini lebih menekankan pada teknis produksi media melalui proses cetak (printed material). Beberapa contoh media cetak ini antara lain surat kabar, majalah, brosur, makalah, buku teks,  modul pembelajaran, dan, LKS (lembar kerja siswa.
d.      Media Pembelajaran audio sangat berkaitan dengan indera pendengaran. Ada beberapa jenis media yang termasuk kelompok media audio, antara lain: radio, tape rekorder, CD audio pembelajaran.
e.        Media pembelajaran video adalah salah satu dari jenis media audio-visual. Media audio-visual seperti film, televisi, slide suara, permaianan simulasi. Video pembelajaran sebagai media audio-visual menampilkan pesan gerak. Adapun pesan yang disampaikan harus bersifat fakta (kejadian/peristiwa, dan berita) maupun fiktif (seperti cerita), bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.
f.       Pembelajaran berbasis komputer yang merupakan perkembangan  teknologi informatika telah menghasilkan peralatan canggih  masa kini. Bagi pembelajaran komputer dapat juga dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan program pembelajaran.

B.      Visi Dan Misi
Allah SWT. menciptakan manusia di muka bumi ini mempunyai tujuan yang jelas sebagai mana firman-Nya dalam Al-Qur’an Wamaa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduun yang artinya “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku”. Oleh sebab itu, apapun profesinya manusia harus menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu merupakan rangkaian pengabdiannya kepada Sang Khalik yang telah menciptakannya. termasuk profesi sebagai seorang guru.
Selain tujuan penciptaan manusia yang harus menjadi acuan dalam menentukan arah hidup kita, guru yang bertugas di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mengejawantahkan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang termaktub dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab II Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kejelasan tujuan hidup sepanjang hayat seperti yang difirmankan oleh Allah SWT. serta tuntunan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional  mengantar saya merancang visi dan misi dalam hidup dan kehidupan saya sebagai guru.
Visi :
Visi saya sebagai guru  adalah terwujudnya iklim pendidikan  di sekolah  yang memberdayakan siswa berkembang menjadi manusia  berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Misi :
Adapun misi saya untuk mencapai visi di atas adalah :
1.      Menjadikan pelajaran Pendidikan Agama Islam mampu menginspirasi siswa membangun diri untuk masa depannya sebagai generasi muda bangsa  yang tetap berkepribadian bangsa Indonesia yang berakhlaq mulia.
2.      Meyakinkan siswa bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah kebutuhan dalam era globalisasi, karena agama merupakan penuntun bagi seorang manusia.
3.      Menjadikan siswa berminat dan merasa senang belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media dan metode yang bervariasi.
4.       Membangun karakter dan jiwa nasionalisme siswa dengan mengintegrasikan nilai-nilai Imtaq dan budaya bangsa ke dalam mata pelajaran yang saya ampu.

BAB II
DASAR-DASAR PENYELESAIAN MASALAH

A.    Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan gambaran kondisi akhir atau nilai – nilai yang ingin di capai dari suatu proses pendidikan . Setiap tujuan pendidikan memiliki dua fungsi , yaitu
1.   Menggambarkan tentang kondisi akhir yang ingin dicapai,
2.   Memberikan arah dan cara bagi semua usaha atau proses yang dilakukan .
Tujuan pendidikan  harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan dasar serta memperhatikan tahap dan karakteristik perkembangan siswa, kesesuaiannya dengan lingkungan dan kebutuhan pembangunan daerah, arah pembangunan nasional serta memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan umat manusia secara global yang mencakup pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia  Indonesia seutuhnya sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya .
Secara oprasional pendidikan SD , dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar, yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca , menulis dan berhitung, pengetahuan dan keterampilan dasaar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
Fungsi yang sangat mendasar dan menonjol dari pendidikan dasar  adalah fungsi edukatif, daripada fungsi pengajaran, di mana upaya bimbingan dan pembelajaran diorientasikan pada pembentukan landasan kepribadian yang kuat.
Dari sudut perkembangan individu , fungsi tersebut sangat sesuai dengan tingkat dan karakteristik perkembangan siswa. Fungsi ini diwujudkan dengan modeling, yaitu memberikan contoh konkret dan keteladanan prilaku yang etis, normatif dan bertanggung jawab dalam setiap berinteraksi dengan siswa.
Fungsi pengembangan dan peningkatan merupakan penjabaran dari fungsi edukatif yang harus dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan melalui kegiatan bimbingan dan konseling . 


a.       Tujuan Umum Pendidikan SD Negeri 1 Manggar Belitung Timur
1.      Mengantarkan Peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
2.      Memberikan bekal kemampuan dasar ”Baca Tulis dan Hitung” Pengetahuan serta keterampilan dasar yang bermanfaat bagi peserta didik.
3.      Menjadikan peserta didik yang sehat jasmani dan rohani.
4.      Memberikan bekal peserta didik agar memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
5.      Menjadikan peserta didik mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat, dan kebudayaannya.
6.      Menjadikan Peserta didik yang  kreatif, terampil, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus.

b.      Tujuan Khusus Pendidikan SD Negeri 1 Manggar Belitung Timur
1.      Sekolah memiliki perangkat Kurikulum yang lengkap, mutakhir dan berwawasan kedepan serta melaksanakan verifikasi kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta didik .
2.      Sekolah menghasilkan silabus dan RPP untuk kelas I s.d VI semua mata pelajaran
3.      Memiliki nilai Ujian Sekolah yang memuaskan dengan kelulusan 100%
4.      Memiliki kelompok siswa yang menjadi pemenang I lomba olympiade MIPA dan lomba Kreatifitas Siswa tingkat SD se-Kabupaten Belitung Timur.
5.      Memiliki siswa yang mampu meraih prestasi ditingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung baik bidang akademik maupun non akademik.
6.      Memiliki siswa yang melanjutkan ke kelas VII sebanyak 100% pada Tahun Pelajaran 2013/2014
7.      Memiliki Tim O2SN yang mampu meraih finalis tingkat SD se-Kabupaten Belitung Timur Tahun 2014, bahkan sampai ke tingkat Nasional.
8.      Memiliki guru yang profesional dalam pengembangan kreatifitas pembelajaran dan mampu mengimplementasikan dalam kegiatan PBM pada tahun pelajaran 2013/2014.
9.      Mampu meraih juara sekolah sehat dan sekolah model berbudaya lingkungan serta sebagai juara wiyata mandala tingkat Kabupaten Belitung Timur pada tahun pelajaran 2013/2014

B.    Rancangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan agama Islam mempunyai dua aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam itu sendiri.
1.         Aspek pertama dari pendidikan Islam adalah yang ditujukan pada jiwa atau pembentukan kepribadian. Artinya bahwa melalui pendidikan agama Islam ini anak didik diberikan keyakinan tentang adanya Allah swt.
2.         Aspek kedua dari pendidikan Agama Islam adalah yang ditujukan kepada aspek pikiran (intelektualitas), yaitu pengajaran Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa kepercayaan kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-Nya) tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi justru pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang dapat diyakini dan diterima oleh akal.
Fungsi pendidikan Agama Islam di sini dapat menjadi inspirasi dan pemberi kekuatan mental yang akan menjadi bentuk moral yang mengawasi segala tingkah laku dan petunjuk jalan hidupnya serta menjadi obat anti penyakit gangguan jiwa.
Dari beberapa penjelasan diatas, ada beberapa hal yang saya  terapkan di SD Negeri 1 Manggar  dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu:
1.         Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah swt, pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan menuntunnya mengucapkan La Ilaha Illallah.
2.         Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
3.         Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut hablumminannas.
4.         Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca al-Quran.
5.         Mendidk anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak merusak lingkungannya.

Keberhasilan guru tidak terletak pada jabatan dan uang, tetapi pada orang yang mengerjakannya. Karakter dan sikap mental seseorang lebih menentukan keberhasilan ketimbang jabatan dan uang, karena jabatan dan uang adalah bersifat kebendaan duniawi yang begitu fana dan rapuh, yang sewaktu-waktu bisa hilang atau rusak. Seorang guru yang harus memiliki karakter dan sikap mental yang baik dan kuat terwujud dari sifat, sikap dan perilaku yang dimasukan dalam kategori positif, yaitu jujur, percaya diri dan dapat dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet, optimis, pantang menyerah, disiplin.
Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka pantulan segala bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati. Dalam pengembangan diri, seorang guru tidak bisa hanya sekedar belajar teori-teori dalam ruangan yang terbatas, melainkan guru harus berpikir tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting adalah bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan berkualitas.

C.    Prestasi Yang Dicapai Dengan Pengalaman Kerja serta Pengembangan Profesi
Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa.
Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak akan sama satu sama lain. Pengertian prestasi juga bermacam-macam:
1.    Prestasi adalah perolehan atau hasil yang telah dicapai dari suatu usaha, yang didasarkan pada nilai atau ukuran tertentu.
2.    Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha dan/ atau pekerjaan.
3.    Prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan.
4.    Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka saya akan berusaha mencoba menjabarkan beberapa prestasi yang telah diraih selama menjadi tenaga pendidik yang akan menjadikan bahan pertimbangan mengikuti seleksi guru berprestasi yakni sebagai berikut:

1.          Bidang akademik
Dalam bidang akademik saya belum pernah mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan profesi saya.

2.         Bidang Seni dan Olahraga
Dalam bidang seni dan olahraga saya belum pernah mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan profesi saya.

3.        Bidang Sosial Kemasyarakatan
a.       Ikut serta dalam darma wanita persatuan untuk kecamatan Manggar
b.      Mengajar TPA Nurul Hidayah 2009/2010
c.       Membantu panitia pengaadan CPNS Daerah Kabupaten Belitung Timur sebagai pengawas ruangan ujian seleksi penerimaan CPNS  tahun 2009 dan 2010.
d.      Panitia pelaksana kegiatan peningkatan syiar dan kesadaran umat beragama tahun 2011, 2012 dan 2013



4.        Bidang Organisasi
Di bidang organisasi keterlibatan saya adalah sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:
NO
NAMA ORGANISASI
TAHUN
JABATAN
TINGKAT
1.
Pengurus KKG PAI Kecamatan
2012
Koordinator gugus
Kecamatan
2.
Komite TK Negeri Pembina

2012/2013
Bidang Pendidikan
Kecamatan
3.
Dewan Pengurus Daerah BKPRMI

2011-2015
Bidang LPPKM
Kabupaten


5.        Pengalaman Kerja
Pengalaman dalam bidang mengajar adalah sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:
NO
NAMA SEKOLAH
TAHUN
BIDANG STUDI
KECAMATAN
1.
SMP Neg 3 Manggar
2004 - 2006
PAI
Manggar
2.
SD Neg 8 Dendang
2006 - 2010
PAI
Manggar
3.
SD Neg 1 Manggar

2010 - sekarang
PAI
Manggar

6.    Aktivitas Pembimbingan Siswa dan Pengembangan Diri
Dalam membimbing siswa memang tidak begitu banyak seperti sebagai berikut seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:
NO
NAMA KEJUARAAN
TINGKAT
TEMPAT DAN WAKTU
1.
Lomba  Da,i Cilik  Syiar gema Muharram1432 H
Kabupaten
Manggar,
6 Nop 2010
3.
Cerdas Cermat PAI
Kabupaten
Manggar,
4 s.d 5 Des 2010
2.
FLS2N cabang lomba Kriya Anyam
Kecamatan
Manggar
25 s.d 26 Maret 2014

Selain itu juga dalam proses pembelajaran ditambah dengan pembelajaran membaca iqro untuk murid-murid kelas I sampai kelas III yang dilaksanakan selesai proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Satu persatu anak2 dibiasakan untuk belajar membaca iqro dan huruf latin. Setiap anak diberi buku prestasi iqro. Jadi orangtua bisa tahu dan memantau perkembangan anaknya membaca iqro. Tentu ini barulah awal dari segalanya. Inti dari pembelajaran iqro adl agar anak bisa membaca Al-Quran. Kalau di sekolah ibu guru membimbing dan teman-temannya untuk menghapal surat pendek, maka sejak beberapa bulan terakhir, saya memulai untuk bekerja sama dengan orang tua siswa untuk saling mengawasi anak-anak di rumah untuk senantiasa membaca Al Qur’an terutama surat-surat pendek yang sudah diajarkan di sekolah. Terutama mengaji sehabis sholat maghrib. Tidak perlu banyak2, cukup membaca 1-2 surat pendek di juz 30 (juz amma) Al-quran, tetapi secara kontinu dilakukan setiap hari. Alhamdulillah saat ini sudah mulai berjalan.

BAB III
LANGKAH-LANGKAH DALAM PELAKSANAAN KUALITAS
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH


A.       Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah
1.         Menyusun Pelaksanaan Pembelajaran
Penyusunan ini  pada  hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan dalam suatu proses belajar mengajar. Dengan demikian, penyusunan langkah langkah pembelajaran adalah memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penyusunan ini perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran.
Langkah – langkah pembelajaran disusun untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diberikan. Langkah – langkah pembelajaran merupakan hal yang sangat menentukan dalam keberhsilan sisswa menguasai kompetensi dasar. Dengan kegiatan pembelajaran yang disusun dengan tepat siswa akan lebih mudah menguasai materi ajar yang diberikan. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, harus diperkirakan bagaimana indikator keberhasilan belajar. Apakah langkah-langkah yang disusun dalam kegiatan itu dapat mencakup setiap indikator yang telah dirumuskan. Jika semua indikator sudah dapat ternaungi oleh kegiatan pembelajaran yang disusun maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai dan ketuntasan siswa dalam menguasai kompetensi dasar akan sangat baik. 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun langkah-langkah pembelajaran :
a.          Menidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
b.         Ketersediaan sumber belajar.
c.          Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d.         Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar)
e.          Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.

2.         Susunan langkah – langkah Pembelajaran
Susunan Langkah-langkah standar dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1)      Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan / Awal
a.       Orientasi : memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.
b.      Apersepsi : memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan melakukan pretest.
c.       Motivasi : Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari mata pelajaran yang akan di sampaikan.
d.      Pemberian Acuan : biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
e.       Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak-sana¬an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

2)      Langkah – langkah pembelajaran Inti
Kegiatan inti merupakan proses pemberian pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kegitan inti ini harus dirinci sedemikian rupa agar siswa benar-benar memahami kompetensi dasar yang hendak dicapai. Perincian tersebut termuat dalam pembagian kegiatan inti ini menjadi tiga tahap yaitu ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. 
Langkah pembelajaran Inti ini berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS).

3)      Langkah – langkah Pembelajaran Akhir ( penutup )
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. menutup pelajaran tidak hanya sekadar mengkhiri pelajaran dengan salam, tetapi di sini adalah penekanan/penguatan terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran. guru memberikan simpulan terhadap apa yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup juga dilakukan penilaian dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Disamping itu Guru bisa mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan. Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

B.        Faktor Pendukung Dalam Menyusun Langkah – Langkah Pembelajaran.
Faktor pendukung dalam penyusunan langkah-langkah pembelajaran di dalam kelas adalah sebagai berikut:
1)         Adanya fasilitas pendukung dalam proses pelaksanaan pelajaran yang akan di ajarkan. Misalnya tersedianya Al Qur’an untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
2)         Tingkat kompetensi guru pada satu mata pelajaran haruslah tinggi. Satu guru mengajarkan satu mata pelajaran. Agar konsentrasi siswa dan guru tidak bercabang.
3)         Situasi dalam proses pembelajaran. Menyusun langkah – langkah pembelajaran akan sulit dibuat jika keadaan suatu kelas tidak bisa kondusif.

C.       Faktor Penghambat Dalam Meyusun Langkah – Langkah Pembelajaran
1)      Belum adanya rumusan tujuan dari suatu pembelajaran. Hal ini harus dilakukan terlebih dulu setelah itu seorang guru dapat menyusun langkah – langkah pembelajaran.
2)      Tingkat kompetensi guru yang masih rendah.
3)      Seorang guru mengampu lebih dari satu mata pelajaran sehingga dalam proses penyusunannya kurang maksimal.

D.    Contoh Sederhana Penyusunan Langkah – Langkah Pembelajaran
Disini saya mencoba memberikan gambaran langkah – langkah Pembelajan yang dilaksnakan selama proses pembelejaran di dalam kelas :  
a.       Contoh Kegiatan Awal (10 Menit)
1)      Guru menyampaikan salam kemudian mengajak siswa berdoa dengan dipimpin oleh ketua kelas.
2)      Guru mengecek kehadiran siswa
3)      Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4)      Guru memusatkan pikiran siswa dengan mengajukan beberapa teka-teki.  Setelah siswa selesai menjawab teka-teki yang diajukan, guru menggali lagi pengetahuan awal siswa dengan mengkaitkannya dengan materi pelajaran yang akan di ajarkan.
b.      Contoh Kegiatan Inti (25 Menit)
1)      Guru membagi siswa kedalam 5 kelompok sesuai dengan ruang lingkup biologi yang akan dipelajari dengan cara menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa soal dan bagian lainnya berupa jawaban yang dibuat berdasarkan materi yang akan di ajarkan.
2)      Setiap siswa yang mendapat satu buah kartu akan memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang dan kemudian setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban).
3)      Setelah menemukan pasangannya para siswa dituntut untuk bergabung dalam kelompok besar sesuai dengan pembahasan dalam materi tersebut.
4)      Setelah bergabung dalam kelompok besar. Siswa diharuskan melakukan diskusi dan membuat kesimpulan tentang materi yang harus dia bahas.
5)      Setelah selesai melakukan diskusi dan membuat kesimpulan. Hasil kesimpulan tersebut diletakkan di depan kelas agar bisa dilihat oleh semua siswa.
6)      Setelah langkah tersebut tiap kelompok menunjuk satu orang siswa sebagai tutor untuk menjelaskan materi yang menjadi pembahasannya.
7)      Guru Memberikan kesempatan siswa/peserta tiap kelompok untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya.
8)      Setelah kegiataan diatas selesai guru menyegarkan pikiran siswa seperti menonton film, membuat sebuah permainan atau lainya.
c.       Contoh Kegiatan Penutup (10Menit)
1)      Guru menuntun siswa untuk bersama-sama membuat kesimpulan
Guru memberikan penguatan terhadap kesimpulan yang telah diberikan oleh siswa.
2)      Guru melakukan penilaian kepada siswa dengan cara memberi tes atau kuis seacara kelompok dan individu.
3)      Penetapan tim yang dianggap paling baik dalam pelajaran Guru menutup pembelajaran hari ini.

E.           Analisis Materi
Penyusunan langkah-langkah pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan bagi seorang Guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan adanya langkah-langkah pembelajaran yang baik dan jelas peserta didik dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru serta memudahkan peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar yang telah di tentukan. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
langkah pembelajaran pendahulan/ awal, merupakan kegiatan awal pembelajaran yang memiliki tujuan mengkondisikan siswa pada kesiapan menerima pelajaran. Kegiatan yang dilakukan untuk mengkondisikan siswa ini dapat berupa pemberian motivasi belajar siswa dan upaya memfokuskan siswa pada pelajaran yang akan disampaikan. Dengan kata lain kegiatan pendahuluan dapat disebut juga tahap situasional.
Yang kedua adalah langkah pembelajaran Inti, Sesuai permen No. 41 tahun 2007 Pembelajaran melalui 3 tahapan yakni ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi,  :
1)         Eksplorasi  : Peserta didik difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
2)         Elaborasi : Peserta didik diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap Peserta didik lebih luas dan dalam.
3)         Konfirmasi : Peserta didik memperoleh umpan balik atas kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh Peserta didik.
 Dengan ketiga tahap tersebut siswa akan mendapat pemahaman yang kuat karena siswa tak hanya menerima dari guru saja melainkan siswa juga terlibat aktif dalam pemerolehan pemahaman dan penguasaan kompetensi dasar.
Kemudian yang ketiga langkah pembelajaran penutup/ akhir, berupa penyampaian kesimpulan dari apa yang telah di pelajari. langkah ini dimaksudkan agar siswa menjadi lebih yakin terhadap pemahaman yang telah siswa peroleh, karena pada dasarnya siswa akan lebih percaya ketika pemahaman yang telah mereka peroleh dibenarkan atau dikuatkan oleh guru

F.     Evaluasi Diri
Evalusi proses pembelajaran dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan secara mandiri. Guru dapat menuangkan evaluasi yang telah dilakukannya dalam jurnal refleksi pembelajaran. Guru dapat mengisi jurnal ini pada setiap pelajaran yang telah diberikan/ diajarkan atau selama guru tersebut melaksanakan pekerjaan sehari-harinya sebagai guru Jurnal merekam renungan dan refleksi dari pikiran, seperti:
a.       Apa yang sudah saya ajarkan hari ini?
b.      Apakah tujuan pembelajaran tercapai?
c.       Apa yang masih membingungkan bagi siswa?
d.      Apakah saya menemukan masalah dan issu yang tidak diharapkan?
e.       Apa jenis pembelajaran tingkat tinggi yang saya sampaikan?
f.       Apa jenis pembelajaran tingkat rendah yang saya sampaikan?
g.      Apakah siswa saya dapat menerima materi yang saya ajarkan?
h.      Apakah saya sudah membelajarakan siswa?
i.        Bagaimana Tehnik pembelajaran saya?
j.        Apa yang perlu dan ingin ku ketahui lebih banyak lagi?
k.      Apa sumber belajar yang member kemudahan dalam saya mengajar?

G.          Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran yang saya lakukan di SD Negeri 1 Manggar adalah sebagai berikut:
1. Pemanasan
            Tujuan kegiatan ini untuk mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar siswa siap. Baik secara mental, emosional maupun fisik.
Kegiatan ini antara lain dapat berupa :
a.       pengulasan langsung pengalaman yang pernah dialami siswa ataupun guru
b.      pengulasan bahan pengajaran yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya
c.       kegiatan-kegiatan yang mengugah dan mengarahkan perhatian siswa antara lain meminta pendapat/saran siswa, menunjukkan gambar, slide, film, atau benda lain.
2. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar hendaknya selalu mengikutkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa, antara lain kemempuan siswa.
a)      Pengamatan
Tujuan kegiatan ini untuk melakukan pengamatan yang terarah entang gejala/fenomena sehingga mampu membedakan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan pokok permasalahan. Yang dimaksud pengamatan disini adalah penggunaan indra secara optimal dalam rangka memperoleh informasi yang memadai.
b)      Interpretasi hasil pengamatan
tujuan kegiatan ini adalah untuk menyimpulkan hasil pengamatan yang telah dilakukan berdasarkan pada pola hubungan antara hasil pengamatan yang satu dengan yang lainnya.
c)      Peramalan
Hasil interpretasi dari suatu pengamatan kemudian digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian yang belum diamati/akan datang.
d)     Aplikasi konsep
Aplikasi konsep adalah menggunakan konsep yang telah diketahui/dipelajari dalam situasi  baru atau dalam menyelesaika masalah.
e)      Perencanaan penelitian
penelitian bertitik tolak dari seperangkat pertanyaan antara lain untuk menguji kebenaran hipotesis tertentu perlu perencanaan penelitian lanjutan dalm bentuk percobaan selanjutnya.
f)       Pelaksanaan penelitian
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa lebih memahami pengauh variabel yang satu pada variabel yang lain. Cara belajar yang mengasyikkan akan terjadi dan kreativitas akan terlatihkan.
g)         Komunikasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mengomunikasikan proses dan hasil penelitian kepada pihak yang berkaitan baik dalam kata-kata maupun bagan, grafik ataupun tertulis.

BAB IV
HASIL YANG DIPEROLEH

Belajar adalah suatu aktifitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukan, perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan (fatique), kematangan ataupun karena konsumsi obat tertentu. Winkel (1996:53) dalam bukunya psikologi pengajaran mengemukakan rumusan sebagai berikut:
Belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang berlansung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubah-parubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubah-perubahan itu dapat berupa hasil yang baru atau pula penyempurnaan terhadap hasil yang diperoleh.
Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan belajar adalah merupakan proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang untuk mendapatkan pola tingkah laku yang diperlukan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Seseorang yang belajar  tidak sama lagi keadaanya dengan waktu sebelum belajar. Perubahan tersebut dapat berupa tingkatan, pengetahuan, sikap, maupun aspek-aspek tingkah laku umum lainnya.
Hasil yang diperoleh dari proes pembelajaran merupakan umpan balik dari kegiatan proses belajar mengajar. Suatu yang diperoleh, dikuasai atau merupakan hasil dari adanya proses belajar. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dan mengikuti program belajar dalam rangaka menyelesaikan suatu program pendidikan. Hasil belajar yang diperoleh siswa bukanlah hanya berdasarkan kemampuan intelektual siswa semata, melainkan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut. Rober yang dikutip oleh Syahril (1987:29) menyatakan ada lima macam kemampuan sebagai hasil belajar adalah:
1.      Keterampilan intelektual
2.      Strategi kognitif berupa kemampuan mengatur cara belajar dan berfikir dalam arti yang luas termasuk dalam memecahkan masalah
3.      Informasi fertikal berupa pengetahuan dalam arti fakta dan sebagainya
4.      Keterampilan metodik
5.       Sikap dan nilai
Hasil belajar siswa dapat dinyatakan secara kualitatif dan dapat pula dinyatakan secara kuatitatif. Secara kualitatif hasil belajar dapat diungkapkan dengan pernyataan sangat baik, baik, sedang, kurang dan sebagainya. Sedangkan secara kuantitatif hasil belajar dapat di nyatakan dengan angka-angka. Untuk mencapai hasil belajar yang baik dan memuaskan memang sangat banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah dari faktor guru dan diri siswa itu sendiri. Dalam hal ini guru berkewajiban menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu menunjang dan mendorong siswa untuk mengembangkan segala potensi yang ada secara optimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa
Hasil belajar merupakan umpan balik dari kegiatan proses belajar mengajar, hasil belajar adalah beberapa bentuk prinsip perpaduan pola tingkah laku dan nilai-nilai ideal dalam arti fakta-fakta, kecakapan yang dicapai dan keterampilan.
Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar. Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran. Manusia melakukan kegiatan belajar dengan berbagai macam cara sesuai dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegaiatan belajar maka dalam dirinya akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan belajar, perubahan ini disebut dengan hasil belajar. Perubahan-perubahan yang terjadi pada proses belajar meliputi perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (rasa), dan psikomotor (tingkah laku). Hasil belajar sesuai dengan tujuan dan bidang tertentu dapat diukur atau diketahui dengan mengadakan penelitian atau evaluasi yang meunjukan sudah sejauh mana suatu kemampuan telah tercapai.
Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Menurut Djamarah (2000:96) indikator dari proses belajar mengajar itu dianggap berhasil adalah:
1.      Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarakan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2.      Prilaku yang digariskan dalam Tujuan Belajar Khusus (TPK) telah dicapai oleh anak didik baik secara individual maupun kelompok
Dalam hal ini Djamarah juga menjelaskan beberapa tingkat keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar yaitu:
1.      Istimewa atau maksimal. Apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh seluruh anak didik
2.      Baik sekali (optimal). Apabila sebagian besar (76%-94%) bahan pelajaran dikuasai anak didik.
3.      Baik (minimal). Apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik hanya 66%-75%
4.      Kurang. Apabila bahan pelajaran dikuasai anak didik kurang dari 65%.
Kriteria Penilaian Hasil Belajar :
10,0                        : istimewa
7,6-9,9                    : baik sekali
6,6-7,5                    : baik
0-6,5                       : kurang
Sementara itu Abu Ahmadi (1991:130-139) menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah perestasi belajar yang dicapai oleh seorang individu merupakan proses hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri maupun dari luar individu, tergolong faktor internal adalah:
1.      Faktor jasmani (psikologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh di lapangan yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh
2.      Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh di lapangan.
3.      Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
a)      Faktor sosial yang terdiri dari:
1.      Lingkungan keluarga
2.      Lingkungan sekolah
3.      Lingkungan masyarakat
4.      Lingkungan kelompok
b)      Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian
c)      Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
d)     Faktor lingkungan spritual dan keagamaan
Sebab yang ditimbulkan oleh prestasi yang diperoleh siswa dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar dan siswa memiliki gairah dan kebahagiaan serta motivasi yang kuat dalam kegiatan belajar mengajar yang terdahulu diantaranya yang dikemukakan oleh Lismawati (2004) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motifasi dengan hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini diperkuat oleh Prayitno (1984:10) bahwa siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akan menampakan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Selanjutnya penelitian Emilda (2002) mengatakan bahwa terdapat kontribusi yang berarti antara cara belajar dengan hasil belajar siswa, hal ini diperkuat oleh Slameto (1995:89) bahwa cara belajar adalah metode atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu, untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan belajar itu sendiri.

BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Secara umum pembelajaran SD Negeri 1 Manggar sama dengan sekolah-sekolah dasar yang lain yang memiliki  karakteristik bahan pembelajaran sebagaimana bahan pembelajaran pada umumnya tapi memperhatikan karakteristik siswa. 
Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka pantulan segala bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati. Dalam pengembangan diri, seorang guru tidak bisa hanya sekedar belajar teori-teori dalam ruangan yang terbatas, melainkan guru harus berpikir tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting adalah bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan berkualitas.


B.       Saran
Saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini dan penulis makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan sehingga pertanyaan “ Saya Layak Atau Tidak  Sebagai Guru Berprestasi?” akan terjawab pada akhirnya.

  
Daftar  Pustaka

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

Departemen Agama RI. 2005. Al Qur’an dan Terjemahan. Jakarta: Kathoda

Departemen Pendidikan Nasional. 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional.

Djamarah. Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

E. Mulyasa. 2003. Menjadi Guru Profesional. Rosda Karya.

Nurkencana, 2005. Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya. Usaha Nasional.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Nata, Abuddin 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Jakarta. Grasindo

Ulwan, Abdullah Nashih 1994.  Tarbiyah al-Awlad fi al-Islam. Beirut. Darul Salam

Usman , Muh. Uzer 2003.  Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Rosdakarya

1 komentar: