Guru Adalah Sebuah
Pengabdian
Oleh: Sadi Suharto, S.Ag |
Pengabdian adalah perbuatan baik untuk kepentingan
manusia itu sendiri. Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan dan kesetiaan, cinta, dan kasih
sayang atau satu ikatan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Di dalam jejaring sistem pendidikan yang begitu
kompleks, guru berperan sebagai sentral. Kualitas guru adalah bagaimana guru
mengabdi, bagaimana cara guru mencintai profesinya. Ketika guru mencintai
profesinya, maka pengabdiannya akan seluruhnya diberikan pada siswa-siswanya, akan dilakukan
yang terbaik yang mampu dilakukan oleh guru tersebut.
Tak mengenal lelah dan tempat guru mengabdi dengan tulus
mencerdaskan anak bangsa. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang benar-benar berjuang untuk
negeri. Kesediaan seorang guru ditempatkan dipelosok adalah pengabdian yang
menuntut pengorbanan.
Tanggung jawab guru yang terpenting adalah merencanakan
dan menuntun murid-murid melakukan setiap kegiatan belajar untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
diinginkan serta mengembangkan kurikulum sekolah. Selain itu tanggung jawab
seorang guru yang dengan membina siswa agar menjadi manusia berwatak
(berkarakter). Mengembangkan watak dan kepribadiaan siswa sehingga mereka memiliki
kebiasaan, sikap dan cita-cita, berpikir dan berbuat, berani dan bertanggung jawab, ramah dan
mau bekerjasama, bertindak atas dasar nilai-nilai moral yang tinggi. Semua jadi tanggung jawab
guru.
Kontekstualisasi dalam perbedaan guru dulu dengan guru
sekarang, sangat disadari bukanlah satu pekerjaan yang gampang, tetapi usaha-usaha itu diperlukan
untuk menghindari keterjebakan psikis profesionalisme kerja pada pencapaian hasil materi
semata.
Sering dijumpai di lapangan, beberapa guru mengajar
hanya sebagai rutinitas administratif kerja semata. Misal, ketika guru masuk
dalam kelas, kemudian memberikan materi pembelajaran seadanya, tanpa persiapan
dan konsep layaknya silabus, RPP. Bahkan miris, jika seorang guru justru
mangkir dari tugasnya lantaran harus memilih kerja sampingan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
Guru berprestasi adalah guru yang memiliki kemampuan dan
keberhasilan melaksanakan tugas dengan kepribadian yang sesuai dengan profesi
guru dan memiliki wawasan kependidikan sehingga , secara nyata mampu
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran atau bimbingan melebihi yang
dicapai oleh guru lain sehingga dapat dijadikan panutan oleh siswa, rekan
sejawat maupun masyarakat sekitar.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah
dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. (Djamarah, 1994).
Prestasi tidak mungkin dicapai tanpa adanya pengorbanan, dan tindakan yang
sungguh-sungguh.
Dalam kenyataannya prestasi untuk mendapatkan prestasi tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan, tetapi harus dengan pengorbanan dan berbagai
rintangan dalam mencapainya. Hanya dengan keuletan, kegigihan dan optimisme
prestasi dapat dicapai.
Menjadi guru berarti menjadi pemburu dan pecinta ilmu.
Guru `dipaksa` untuk terus berolah pikir. Mengembangkan ilmu yang diperoleh
selama di sekolah dan kuliah. Tidak jarang, guru bahkan mendapatkan ilmu baru
yang tidak ada dibangku sekolah atau kuliah. Belum lagi beragam persoalan
menyangkut murid, semakin menambah kematangan pribadi guru dalam berpikir dan
bersikap. Inilah universitas kehidupan yang sesungguhnya.
Seorang guru berprestasi adalah harapan dunia pendidikan
dan pilar tegaknya kemajuan bangsa. Guru berprestasi adalah yang mampu mengabdi
dengan penuh ketulusan, yang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya
dalam mentransfer ilmunya kepada peserta didik. Guru berprestasi adalah yang
mampu melihat, mendengar, dan merasakan setiap kesulitan yang dihadapi anak
didiknya. Ia tidak hanya mampu mengajar tetapi juga mampu mendidik dan memberi
kasih sayang kepada anak didik. Dan guru berprestasi adalah yang mampu
menjunjung tinggi profesionalitas dan kualitas pengajarannya sebagai pendidik.
Keberhasilan guru berprestasi tidak terletak pada
jabatan dan uang, tetapi pada orang yang mengerjakannya. Karakter dan sikap
mental seseorang lebih menentukan keberhasilan ketimbang jabatan dan uang,
karena jabatan dan uang adalah bersifat kebendaan duniawi yang begitu fana dan
rapuh, yang sewaktu-waktu bisa hilang atau rusak. Guru yang berprestasi memiliki
karakter dan sikap mental yang baik dan kuat terwujud dari sifat, sikap dan
perilaku yang dimasukan dalam kategori positif, yaitu jujur, percaya diri dan
dapat dipercaya, rendah hati, tangguh, ulet, optimis, pantang menyerah,
disiplin.
Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka
pantulan segala bentuk prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan,
kebijaksanaan, kasih sayang, dan segala bentuk pemahaman kepada anak didik
dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati. Dalam pengembangan diri, seorang
guru tidak bisa hanya sekedar belajar teori-teori dalam ruangan yang terbatas, melainkan guru
harus berpikir tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting
adalah bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif
dan berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar